Dirdikmawa Unpad, “Calon Mahasiswa Unpad TA 2017/2018 Harus Selesai Studi Tepat Waktu”

access_time | label Berita

 Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra, M.Hum., mengimbau kepada calon mahasiswa baru Unpad tahun akademik 2017/2018 untuk mampu menyelesaikan studi tepat waktu. Ini didasarkan pada ketentuan bahwa masa studi terjadwal untuk program Sarjana di Unpad adalah 8 semester/4 tahun.

“Yang paling penting, selain mengikuti kegiatan penerimaan yang diselenggarakan universitas dan fakultas, mahasiswa baru harus mendesain diri untuk menyelesaikan studi tepat waktu,” ujar Prof. Reiza saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (30/05).

Bagi mahasiswa program Sarjana, lanjut Prof. Reiza, ditargetkan harus lulus dalam 8 semester. Maka, calon mahasiswa setidaknya harus sudah lulus pada Agustus 2021 mendatang. Imbauan ini harus diperhatikan terutama bagi mahasiswa baru yang mendapat bantuan Bidikmisi dari pemerintah. “Jika mahasiswa Bidikmisi lewat 8 semester, maka mahasiswa akan membebani negara,” jelasnya.

Dalam mendukung kegiatan pembelajaran, Unpad sendiri memberikan peluang kepada para mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa. Bagi calon mahasiswa baru, tahun ini Unpad menerima dua program bantuan biaya pendidikan dari pemerintah, yaitu Bidikmisi serta Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik) untuk wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal).

Selain itu, Unpad sendiri memiliki sekira 30 program beasiswa yang berasal dari pemerintah maupun lembaga swasta. Program beasiswa ini bisa berupa program bantuan biaya pendidikan atau program beasiswa yang didasarkan pada prestasi. Beasiswa ini dimungkinkan diperoleh mahasiswa setelah mendapatkan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) atau ketika sudah masuk ke semester III.

“Kita fasilitasi mahasiswa dengan beasiswa, tekad kami tidak akan pernah mengeluarkan mahasiswa karena masalah ekonomi,” tegas Prof. Reiza.

Pascapelaksanaan registrasi untuk jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 16-17 Mei lalu, Direktorat Pendidikan dan Kemahasiswaan mencatat, hanya sekitar 2.288 orang yang mendaftar dari 2.369 orang yang lulus SNMPTN ke Unpad. Artinya, ada 81 peserta yang tidak melakukan registrasi administratif.

“(Peserta) yang tidak registrasi, otomatis mengundurkan diri,” ujar Prof. Reiza.

Lebih lanjut Prof. Reiza mengungkapkan, pada dasarnya SNMPTN merupakan seleksi undangan secara nasional yang pilihan program studinya ditentukan sesuai keinginan peserta dan diketahui pimpinan sekolah. Peluang untuk mengundurkan diri seharusnya tidak terjadi.

Pada dasarnya, dengan tidak mengambil jatah kursi di SNMPTN akan menyia-nyiakan kesempatan untuk diterima di perguruan tinggi. Prof. Reiza menjelaskan, karena diseleksi secara nasional, maka peluang bagi siswa lain yang lebih berpotensi untuk masuk akan tertutup.

Unpad sendiri sudah meminimalisasi peserta yang tidak mengambil hasil SNMPTN-nya, yaitu dengan melaksanakan registrasi administratif SNMPTN bertepatan dengan pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

“Ini bisa dikatakan kurang bertanggungjawab dengan pilihan sendiri. Sekolah yang alumninya mengundurkan diri dari SNMPTN, alumni selanjutnya akan dipertimbangkan dengan ketat,” kata Prof. Reiza.*

 

Laporan oleh Arief Maulana

Sumber : unpad.ac.id

Penulis

Eventkampuscom
EventKampus

Komentar