Dulu rasanya mustahil karena mayoritas pemuda muslim indonesia ahlaknya menghawatirkan..... tetapi kejadian belakangan ini seolah Allah sedang mendidik umat islam Indonesia dengan *CEPAT*... banyak muslim yang asalnya tidak peduli akan perjuangan Islam tiba-tiba mejadi semangat.... akankah kesuksesan aksi 212 (sukses dlm membangkitkan semangat ke-islam-an) adalah tanda awal kebangkitan umat islam indonesia... Jika aksi ini berlanjut dengan penuhnya masjid-masjid dengan *shalat subuh berjamaah* maka kita yakin....negeri timur yang menjadi penjaya Islam itu adalah INDONESIA ... karena sekarang tinggal 2 negeri timur pilihannya yaitu Afghanistan dan Indonesia (lihat peta)
...begini ceritanya......Beberapa tahun lalu ......
Muslimin Indonesia sempat dijadikan perbincangan hangat di Palestina sebagai kaum pembebas Bumi para Nabi dari penjajahan kaum kuffar. Ternyata hal tersebut pernah diutarakan oleh ‘Ulama Rabbani Palestina dan salah seorang Pemimpin Jihad Wa Tauhid Iraq, bahkan disebutkan bahwa bangsa timur ini akan mengawal tongkat kepemimpinan Imam Mahdi.
Kisah pertama sebagaimana pernyatakan Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina dan dituliskan oleh Ustadz Salim A. Fillah
Suatu saat kami duduk di Masjid Jogokariyan, di hadirat Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina. Kami katakan pada beliau, “Ya Syaikh, berbagai telaah menyatakan bahwa persoalan Palestina ini takkan selesai sampai bangsa ‘Arab bersatu. Bagaimana pendapat Anda?” Beliau tersenyum. “Tidak begitu ya Ukhayya”, ujarnya lembut. “Sesungguhnya Allah memilih untuk menjayakan agamanya ini sesiapa yang dipilihNya di antara hambaNya; Dia genapkan untuk mereka syarat-syaratnya, lalu Dia muliakan mereka dengan agama & kejayaan itu.”
“Pada kurun awal”, lanjut beliau, “Allah memilih Bangsa ‘Arab. Dipimpin RasuluLlah, Khulafaur Rasyidin, & beberapa penguasa Daulah ‘Umawiyah, agama ini jaya. Lalu ketika para penguasa Daulah itu beserta para punggawanya menyimpang, Allahpun mencabut amanah penjayaan itu dari mereka.”
“Di masa berikutnya, Allah memilih bangsa Persia. Dari arah Khurasan mereka datang menyokong Daulah ‘Abbasiyah. Maka penyangga utama Daulah ini, dari Perdana Menterinya, keluarga Al Baramikah, hingga panglima, bahkan banyak ‘Ulama & Cendikiawannya Allah bangkitkan dari kalangan orang Persia.”
“Lalu ketika Bangsa Persia berpaling & menyimpang, Allah cabut amanah itu dari mereka; Allah berikan pada orang-orang Kurdi; puncaknya Shalahuddin Al Ayyubi dan anak-anaknya.”
“Ketika mereka juga berpaling, Allah alihkan amanah itu pada bekas-bekas budak dari Asia Tengah yang disultankan di Mesir; Quthuz, Baybars, Qalawun di antaranya. Mereka, orang-orang Mamluk.”
“Ketika para Mamalik ini berpaling, Allah pula memindahkan amanah itu pada Bangsa Turki; ‘Utsman Orthughrul & anak turunnya, serta khususnya Muhammad Al Fatih. (pembebas konstantinopel yang terkenal itu) ”
“Ketika Daulah Utsmaniyah ini berpaling juga, Allah cabut amanah itu dan rasa-rasanya, hingga hari ini, Allah belum menunjuk bangsa lain lagi untuk memimpin penjayaan Islam ini.”
Beliau menghela nafas panjang, kemudian tersenyum. Dengan matanya yang buta oleh siksaan penjara Israel, dia arahkan wajahnya pada kami lalu berkata. “Sungguh di antara bangsa-bangsa besar yang menerima Islam, bangsa kalianlah; yang agak pendek, berkulit kecoklatan, lagi berhidung pesek”, katanya sedikit tertawa, “Yang belum pernah ditunjuk Allah untuk memimpin penzhahiran agamanya ini.”
“Dan bukankah Rasulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akan datang dari arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka? Dulu para ‘Ulama mengiranya Khurasan, dan Daulah ‘Abbasiyah sudah menggunakan pemaknaan itu dalam kampanye mereka menggulingkan Daulah ‘Umawiyah. Tapi kini kita tahu; dunia Islam ini membentang dari Maroko sampai Merauke”, ujar beliau terkekeh.
“Maka sungguh aku berharap, yang dimaksud oleh Rasulullah itu adalah kalian, wahai bangsa Muslim Nusantara. Hari ini, tugas kalian adalah menggenapi syarat-syarat agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban Islam.”
“Ah, aku sudah melihat tanda-tandanya. Tapi barangkali kami, para pejuang Palestina masih harus bersabar sejenak berjuang di garis depan. Bersabar menanti kalian layak memimpin. Bersabar menanti kalian datang. Bersabar hingga kita bersama shalat di Masjidil Aqsha yang merdeka insyaAllah.” (bersabar menunggu umat islam Indonesia menjadi umat terbaik dengan tanda penuhnya shalat shubuh berjamaah)
Ah.. Campur aduk perasaan, tertusuk-tusuk rasa hati kami di Jogokariyan mendengar ini semua. Ya Allah, tolong kami, kuatkan kami.
Kisah tersebut juga serupa dengan firasat Syaikh Al-Mujahid Abu Mushab Az-Zarqowiy, Pemimpin Mujahidin Jihad wa Tauhid Iraq saat invasi Amerika Serikat atas nama penggulingan Saddam Husein, sebagaimana diutarakan Ustadz Mas’ud Akrom Syahid Dalam sebuah pesannya kepada bawahannya sebelum beliau Syahid ( insyaallah ) dikatakan,
“Perhatikan bangsa timur, mereka akan dipilih oleh Allah untuk mengawal tongkat kepemimpinan Al-Mahdi, dan saya menganggap mereka adalah Muslimin Melayu Indonesia.”
------- beberapa pertanyaan ------
1. kenapa Indonesia punya peluang besar ?
Karena negeri timur seperti india, uighur (xinjiang china), irak & iran dibawah tekanan berat dari pemerintahnya, muslim disana sulit untuk berkembang, sementara negeri spt Qatar, Oman, UEA, Bahrain memang ada di timur Mekah tetapi negara dengan jumlah penduduk kecil dan masih masuk ke jaziah arab yang justru akan dibebaskan oleh Al-Mahdi (pelajari hadits ttg Al-Mahdi). Sehingga tinggal Afghanistan+pakistan serta Indonesia+Malaysia+Brunai kandidat kuatnya,
2. Apakah kemunculan Al-Mahdi dan perang besar akhir zaman sudah dekat?
Banyak ulama mengatakan demikian karena banyak tanda dari hadits nabi sudah muncul seperti : mengeringnya sungai euphrate, mengeringnya danau tiberias (sekarang hampir kering), manusia berlomba meninggikan bangunan (kingdom tower jedah dan burj khalifa dubai), banyaknya penyanyi wanita, perang besar sunni vs syiah (sudah terjadi di Suriah), kebun kurma baisan sudah tidak berbuah lagi dan lain-lain banyak sekali tanda yang sudah muncul
3. Bagaimana mungkin Indonesia bisa berubah cepat?
Dulu muslim suriah lebih parah, pemudanya banyak yang jadi pemabuk dan tidak mampu baca Al-Quran akibat 30 tahun dalam pemerintahan kudeta, tetapi revolusi arab spring telah membuat muslim suriah menjati muslim yang shaleh dalam waktu 5 tahun saja.
Demikian juga turki asalnya adzan saja tidak boleh dalam bahasa arab tapi sejak erdogan memimpin dan mencangkan gerakan shalat shubuh berjamaah maka ekonomi turki maju pesat hanya dalam 10 tahun. dari peringkat 111 ke 16, turki juga mampu melunasi hutang, serta kemajuan di bidang kesehatan dan pendidikan dalam waktu yg cepat.
Nah Indonesia juga ada harapan berubah cepat sejak kasus ahok, semangat perjuangan islam bangkit, tinggal para ulama gencar terus memimpin dan memotivasi umat untuk sampai pada level jamaah shalat subuh yang banyak seperti shalat jumat, setelah itu insya Allah indonesia akan dikaruniai pemimpin yang bertaqwa yang akan membawa Indonesia menjadi negeri timur akhir zaman yang menjadi pejuang kebangkitan Islam seluruh dunia.