Revolusi industri 4.0 akan mengancam pekerjaan masyarakat. Mereka yang tidak memiliki keahlian lebih dan khusus akan menjadi pengangguran. Oleh karena itu, dalam persaingan bebas tenaga kerja di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang saat ini tengah kita jalani, menuntut para jobseekers (pencari kerja) untuk membekali diri semaksimal mungkin untuk menguasai teknologi modren terutama teknologi digital. Namun banyak orang lupa, ada sisi lain yang lebih penting untuk dimiliki yaitu karakter dan integritas.
Karakter dimaknai sebagai budi pekerti yang tumbuh dan tercermin dalam sikap, tingkah laku dan pola kerja seseorang yang akan membedakan satu dengan yang lainnya. Sedangkan Integritas merupakan salah satu atribut kunci yang harus dimiliki seorang pekerja.Di saat persaingan global yang sangat ketat dengan berbagai negara di dunia yang hanya melihat dari sisi penguasaan teknologi,
Maka, pancasila lah yang dapat menjadi jawaban tentang kekhasan sumber daya manusia Indonesia. Pancasila sebagai ideologi negara Republik Indonesia merupakan hasil pemikiran yang dituangkan dalam suatu rumusan rangkaian kalimat dengan mengandung satu pemikiran bermakna untuk dijadikan dasar, azas, pedoman hidup dan kehidupan bersama dalam negara Indonesia merdeka.
Pancasila sebagai sumber etika dalam konsep dan pelaksanaan kerja profesional sumber daya manusia Indonesia harus menjadi ruh utama dalam perumusan Kode Etik Profesi yang meliputi aspek etika, moral dan hukum. Dengan begitu, SDM Indonesia akan memiliki kekhasan sebagai manusia yang adaptif terhadap teknologi dengan keunggulan karakter dan integritas pancasila. Dengan konsep ini bargaining position SDM Indonesia akan