Bahaya rokok tradisional yang mengancam membuat banyak orang-orang meninggalkan kebiasaan merokok dengan beralih ke vape atau rokok elektrik. Banyak yang percaya bahwa vape lebih aman dari rokok tembakau.
Meskipun harganya jauh lebih mahal dibanding rokok biasa, sebenarnya vape tidak benar-benar jauh dari zat kimia berbahaya yang mengancam kesehatan jiwa dan raga.Nah berikut ini ada 5 bahaya penggunaan vape:
1. Dapat Meledak Jika Pemanasan Vape Berlebih
Ledakan dapat terjadi karena pemanasan berlebih dari baterai lithium ion yang digunakan untuk menggerakkan vape. Ledakan ini berbahaya dan dapat membunuh. Kenneth Barbero dari Albany adalah salah satu korban ledakan vape dan mengalami luka parah. Dalam sebuah wawancara, Kenneth menjelaskan bahwa ledakan itu merobek lidahnya, tangannya yang mengalami luka bakar dan beberapa giginya hilang.
2. Menyebabkan Kecanduan
Tes laboratorium FDA menemukan bahwa ditemukan kandungan nikotin yang besarnya tidak sesuai pada label katrid isi ulang. Jadi meskipun pada katrid vape tertulis "nicotin-free", belum tentu benar-benar bebas nikotin, karena kandungan nikotin yang membuat kecanduan itu ada pada katrid isi ulang.
3. Beresiko Menyebabkan Penyakit Pneumonia lipoid
Seorang wanita berusia 42 tahun terkena pneumonia lipoid saat baru saja menjadi pengguna vape. Kasus ini disebabkan oleh reaksi peradangan terhadap keberadaan zat lipid di paru-paru, atau timbunan lemak yang ditemukan di jaringan paru-paru. Dokter mengatakan bahwa itu semua ada hubungannya dengan minyak berbasis gliserin yang ditemukan dalam vape. Setelah berhenti menggunakan vape, kondisi pernapasannya membaik.
4. Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh
Elizabeth M. Martin, dkk, melakukan penelitian yang diterbitkan melalui University of North Carolina, Chapel Hill tentang kekebalan tubuh dan kemampuan sel-sel tubuh melawan infeksi. Penelitian ini dilakukan kepada orang perokok aktif, pengguna vape, dan bukan perokok.
Hasilnya sangat mencengangkan, bahwa perokok aktif dan pengguna vape sama-sama menunjukkan tanda-tanda berkurangnya aktivitas 594 gen yang diketahui mendukung sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi. Penemuan ini menjadi bukti bahwa senyawa yang ditemukan dalam cairan vape yang berfungsi untuk menciptakan uap memiliki efek imunosupresif pada tubuh.
5. Membahayakan Paru - Paru
Meski tidak memakai tembakau, bukan berarti bahaya vaping lebih ringan daripada rokok tembakau. Pasalnya, rokok elektronik tetap memiliki kandungan nikotin yang dapat meningkatkan risiko peradangan pada paru-paru dan mengurangi kemampuan jaringan pelindung di paru untuk melindungi organ paru.
Tidak hanya itu, diasetil yang terkandung di vape juga dapat menyebabkan munculnya penyakit bronkiolitis obliterans, atau lebih dikenal sebagai paru-paru popcorn (popcorn lung)."
Nah itu tadi beberapa resiko penggunaan vape, masihkah anda mau menggunakan vape jika vape lebih berbahaya di bandingkan rokok tradisional? Jika anda masih menggunakan anda harus siap menerima resiko penyakit yang di sebabkan oleh vape. Oke sekian artikel saya kali ini, semoga bermanfaat.