Pengitegrasian Sdm Di Sektor Agribisnis Pada Saat Terjadi Wabah Covid 19 Di Indonesia Saat Ini
Ketahanan pangan merupakan hal penting dalam keadaan seperti sekarang yang dialami warga dunia yaitu pandemi virus covid-19 atau virus corona yang sedang menyerang seluruh negara di dunia. Pengintegrasian sumberdaya manusia dalam sektor agribisnis perlu di jalin lebih solid dan baik supaya kemampuan negara dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dapat tercapai tujuan sejahtera tanpa adanya kekurangan ataupun melonjak harga pangan di pelosok negeri.
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam pengintegrasian sumberdaya manusia agribisnis yaitu Pertama, hubungan antar manusia dengan tetap menjaga hubungan baik antar manusia tanpa harus ada yang mengambil kesempatan dalam momen kelangkaan barang seperti APD ( alat pelindung diri ), masker hingga alat kebersihan manusia. Hubungan tetap terjaga dengan saling menjaga diri untuk mengikuti anjuran pemerintah dalam social distancing untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19. Apabila langkah ini kita laksanakan dengan baik maka jumlah korban akan virus berkurang secara signifikan dan membuat para sdm agribisnis dapat bekerja dengan tenang dan merupakan garda terdepan dalam bidang pangan.
Kedua, motivasi masyarakat yang masih harus berkerja diluar rumah perlu di dukung supaya agar lebih berhati-hati dan menjaga jarak aman saat diluar rumah. Masyarakat yang memiliki rejeki lebih dapat mendonasikan kepada para pekerja yang masih harus melaksanakan tugas seperti ojek online, tenaga medis, TNI dan POLRI. Himbauan yang telah dikeluarkan pemerintah apabila kita sebagai masyarakat melaksanakan dengan seksama maka hal tersebut merupakan motivasi bagi para pahlawan di garda terdepan untuk terus berjuang dalam mengobati pasien yang sedang dalam masa pengobatan. Tidak kalah penting pahlawan garda terdepan bidang pangan akan lebih semangat saat mendapatkan donasi untuk menunjang pekerjaan diluar rumah sehingga dapat terus memberikan makanan untuk masyarakat di kota.
Ketiga, kepemimpinan (leadership) dalam perusahaan agribisnis juga perlu ditinjau kembali untuk keselamatan kerja dalam produksi agribisnis bertujuan agar produk yang diterima konsumen sampai di meja makan aman untuk dikonsumsi keluarga dirumah. Pemimpin perusahaan perlu mengadakan alat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk menunjang produksi agribisnis dan menjamin keamanan karyawan. Pemberian bantuan sembako bagi karyawan juga merupakan tanggung jawab pimpinan supaya karyawan tetap sejahtera meski dalam kondisi wabah. Pemimpin juga perlu mengayomi dan menasihati karyawan untuk menjaga keselamatan kerja dan terus produktif dalam kerja.
Keempat, kesepakatan kerja bersama yaitu dilakukan antara perusahaan agribisnis dengan serikat pekerja yan terdapat dalam perusahaan untuk menjamin dan melindungi hak-hak karyawan dan memberikan jaminan kesejahteraan seperti pada masa krisis ataupun negosiasi gajih atau upah. KKB didasarkan atas musyawarah dan mufakatdalam menentukan kesepakatan. Perusahaan akan meninjau langsung poin-poin yang diajukan serikat pekerja untuk kemajuan produksi perusahaan juga. Saat serikat mengajukan kenaikan upah, perusahaan juga akan menghitung kembali profit perusahaan selama produksi berlangsung, apakah cukup untuk menambah pendpat karyawan perusahaan, apabila tidak cukup perusahaan akan memberikan opsi lain seperti penunjang kerja.
Kelima, collective bargaining adalah adanya pandangan pada pimpinan perusahaan dengan pimpinan serikat buruh dalam menetapkan keputusan yang berhubungan dengan perusahaan dan kebutuhan karyawan perusahaan. Collective bargaining didasarkan pada kekuatan posisi, maka siapa yang memiliki posisi terkuat dia yang berhak mengambil keputusan. Perusahaan agribisnis dengan memiliki kekuatan mampu mengambil keputusan dengan kekuatan yang cukup. Konsep seperti ini biasanya disebut dengan demokrasi barat.
AKHMAD PRIHARTONO