ITS Borong Enam Penghargaan di Ajang Boreyes 2021

access_time | label Berita

Head of Delegates SPE ITS, M Fadhlan Rafi menerangkan, SPE ITS mengirimkan sembilan tim dalam ajang ini. Lima tim di antaranya berhasil raih penghargaan. Pertama ialah tim Gold Digger yang terdiri dari M Amroedhia D E (Teknik Geofisika 2019), Fitra Muhammad A (Teknik Material dan Metalurgi 2019), Alhafiz Taufiqul H (Teknik Kimia 2019), Fitria Sabrani T (Teknik Kelautan 2019), dan Alvina Choirun N (Teknik Kimia Industri 2017).

Mereka berhasil merajai Oil Rig Design Competition (ORDC) dengan membuat inovasi desain oil rig yang lebih stabil. “Tim ini merancang rig (bangunan lepas pantai, red) dengan mengurangi efek dari beban lingkungan seperti gelombang air laut dan lain sebagainya,” tutur Fadhlan.

Masih di cabang perlombaan yang sama, ada tim Appomatox pulang dengan membawa dua penghargaan sekaligus. Rancangan platform semi-submersible rig milik Abdul Quddus Al Kahfi (Teknik Kimia 2020), Ahmad Qaedi Luthfi (Teknik Kelautan 2020), Firtya Kinanti Ramadhini (Teknik Fisika 2020), Muhammad Ilhan Baihaqi (Teknik Geofisika 2020), dan Mega Ristri Maurina (Teknik Kelautan 2020) ini membuahkan juara ketiga ORDC sekaligus juara favorit.

Selanjutnya, ada tim Waluyo yang berhasil menyabet juara kedua lewat ajang Case Study Competition. Beranggotakan Nicodemus Sintong Oloan, Christoforus Marchiavelly, dan Nauval Nurahmad, tim ini berhasil menyelesaikan tantangan studi kasus. Dalam tantangan tersebut, tiga mahasiswa Teknik Kelautan ini membawa solusi pengembangan infrastruktur jalur pipa gas yang menghubungkan Pulau Kalimantan dengan Pulau Jawa.

Di sisi lain, dalam cabang lomba Smart Competition, tim Geominerba berhasil menjadi juara ketiga. Ialah M Reyhan Nabiha,  Alwan Muhammad Rasyid, dan Haikal Rahman dari Teknik Geofisika angkatan 2019 yang berhasil bersaing dalam ajang sejenis cerdas cermat dari Boreyes 2021 yang dilaksanakan secara daring ini.

Terakhir, tim Avengers berhasil merebut posisi juara favorit lewat cabang lomba Paper and Poster Competition. Tim ini terdiri dari Dafa Bayu Putranto (Teknik Fisika 2018), Cigo Ageng Wicaksono (Teknik Kelautan 2018), dan Carollina Kusumawidjaya (Teknik Fisika 2018). Dalam paper-nya, mereka membahas studi Microbial EOR (pemulihan minyak bumi dengan memanfaatkan mikroba) yang dilakukan di Shengli Oilfield, China. “Ketiganya coba memperkirakan penerapan teknologi serupa jika diaplikasikan di Alaska,” sebut Fadhlan.

Fadhlan menjelaskan, Boreyes 2021 sendiri merupakan perlombaan yang diadakan oleh SPE Universitas Padjadjaran SC. Acara yang mengusung tema Reinforce New Era of Oil and Gas Industry ini dilaksanakan secara daring pada 11-13 Maret lalu. “Kompetisi ini dibagi menjadi empat cabang lomba, yaitu ORDC, Paper and Poster Competition, Smart Competition, dan Case Study Competition,” rincinya.

Mahasiswa Teknik Kelautan ini mengungkapkan bahwa mereka sudah melakukan pelatihan jauh-jauh hari sebelum dimulainya perlombaan. “Kami sudah mempersiapkan latihan secara umum untuk lomba-lomba seperti Boreyes dan lainnya,” ungkapnya.

Pelatihan itu sendiri merupakan fasilitas yang diberikan oleh SPE ITS SC kepada para pendaftar delegasi lomba. Menurut Fadhlan, pelatih mereka merupakan anggota senior yang berpengalaman menjuarai kompetisi-kompetisi pendahulunya.

Selanjutnya, SPE ITS SC akan mendelegasikan tim mahasiswa lagi untuk mengikuti lomba Petrolida 2021 yang diadakan ITS. “Saya harap, ke depannya SPE ITS SC dapat lebih berkembang, profesional, dan bermanfaat bagi para anggota,” pungkas mahasiswa angkatan 2018 ini. (HUMAS ITS)

Reporter: ion25



Sumber : https://www.its.ac.id/news/2021/03/17/its-borong-enam-penghargaan-di-ajang-boreyes-2021/

Tags

Penulis

Berita Kampus
Namaku Tom, saya akan memberikan informasi/ berita seputar kampus yang ada di Indonesia

Artikel Terkait

Komentar