Senam bersama dan pelepasan burung ke alam bebas menandai pembukaan Dies Natalis ke-54 Fakultas Geografi UGM. Sejumlah agenda digelar dalam rangka Dies ke-54 Fakultas Geografi UGM, diantaranya kegiatan ilmiah, lomba olah raga dan seni serta ziarah.
Kegiatan ilmiah diantaranya akan digelar kegiatan The Internasional Conference on Environment Resources Management in Global Region (ICERM) pada tanggal 25 November 2017, Summer Course on Ecosystem-Based Disaster Risk Reduction (Eco-DRR) pada 13-15 Agustus 2017 dan Summer Course on Smart City Village and Region pada 7-15 Agustus 2017.
Akan digelar pula kegiatan Simposium Nasional ke-5 Sains Informasi Geografi, EGSA Fair and Expo "Integrasi Pengelolaan Sumber Daya Air Menuju Indonesia Berketahanan Lingkungan" pada 21-22 Oktober 2017. Olimpiade Geografi Nasional (OLGENAS) dan Center for Natural Resources and Development (CNRD) Annual Metting ke-17.
"Mengangkat tema Geograf Profesional, kita berharap semua warga Fakultas Geografi UGM senantiasa bekerja secara profesional sehingga lulusan yang dihasilkan memiliki kompetensi dan mampu menjawab tantangan zaman," kata Dekan Fakultas Geografi, Prof. Dr. rer.nat. Muh. Aris Marfa’i, M.Sc., saat membuka Dies ke-54 Fakultas Geografi UGM, di kampus setempat, Jumat (26/5).
Dr. Bowo Susilo, S.Si., M.T, ketua panitia Dies ke-54, mengatakan tema geograf profesional diharapkan mampu mendukung pembangunan nasional berkelanjutan. Dengan tema ini, Fakultas Geografi UGM ingin menegaskan kembali komitmen seluruh sivitas akademika untuk menghasilkan insan-insan geograf yang profesional.
"Bukan berarti selama ini kita tidak profesional. Kita ingin memantapkan kembali komitmen itu, mengingat tantangan saat ini sangat berbeda, terlebih setelah terbit Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 95 tahun 2017 yang mengatur tentang kompetensi kerja nasional Indonesia," katanya.
Dengan aturan baru tersebut, Fakultas Geografi UGM tidak lagi bisa hanya meluluskan wisudawan yang kemudian sudah dianggap siap. Kini, seorang lulusan yang telah menempuh 140 SKS harus lulus uji kompetensi sesuai permintaan global.
"Dan kita tidak bisa menghindar, jadi kami ingin menegaskan kembali, mau tidak mau harus lebih profesional," ucapnya.
Untuk bidang informasi geospasial, misalnya, maka di dalamnya ada fotogrametri, penginderaan jauh, sistem informasi geografi, kartografi dan survei kewilayahan. Untuk kompetensi-kompetensi tersebut, maka lulusan Fakultas Geografi UGM dituntut bisa menguasai minimal salah satu kompetensi.
Karena itu, mahasiswa (calon lulusan) harus merenungkan kembali, sebab mereka dituntut untuk bisa menguasai salah satu kompetensi. Tinggal mau memilih menguasai yang mana, karena di pasar kerja mereka akan bersaing dengan banyak kompetitor. Selain bersaing dengan lulusan dari UGM sendiri, mereka akan bersaing dengan lulusan dari luar UGM.
"Bisa dibilang beberapa bidang terjadi overlap, ada geografi, geodesi, kehutanan, ada geologi, kemudian selain UGM ada ITB, UI dan lain-lain. Belum lagi ini era MEA. Oleh karena itu, persaingan kerja saat ini cukup tinggi," imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)
Sumber : ugm.ac.id