MANFAAT TAK TERDUGA DARI MENJALANI KEHIDUPAN "PRIVATE"

access_time | label Opini

Sebagai generasi yang hidup di era teknologi sebagian besar dari kita sudah pasti tidak asing dengan salah satu produk teknologi yakni sosial media. Munculnya berbagai jenis sosial media merupakan salah satu bukti nyata kemajuan teknologi. Sosial media pada dasarnya merupakan sebuah wadah untuk bersosialisasi secara online. Melalui sosial media kita bisa membagikan berbagai informasi dan kegiatan pribadi dengan mudah kepada siapapun. Namun, terkadang banyak pengguna sosial media yang tidak menyadari akan hilangnya privasi kehidupan mereka melalui penggunaan sosial media yan berlebihan. Terkadang mereka terlalu terbuka akan kehidupan yang mereka jalani kepada teman-temannya di sosmed. Bahkan tak jarang, beberapa orang mengunggah permasalahan pribadinya di sosmed dengan harapan agar masalah tersebut dapat diselesaikan. Alih-alih. terselesaikan, masalah baru bisa saja muncul karena unggahannya itu. Indonesia memang menjamin kebebasan berpendapat dan bersuara di ruang public termasuk di sosmed, namun alangkah baiknya kita juga harus bijak dalam bersosial media. Sebelum melakukan unggahan di sosial media, alangkah baiknya kita harus mencari tahu apakah unggahan tersebut akan memberi manfaat atau justru bahaya untuk diri kita sendiri. Untuk menghindari beberapa dampak buruk akibat penggunaan sosial media yang berlebihan, kita harus mempelajari batasan-batasan dalam bersosial media. Selain itu, meskipun aktif bersosial media, kita juga harus tetap melakukan upaya agar privasi kehidupan kita tetap terjaga. Menjadi pribadi yang ‘private’ nyatanya juga memiliki banyak manfaat loh! Penasaran? Yuk mari kita bahas!

Not everyone has access to your energy

Dengan membatasi unggahan di sosial media, secara otomatis akan mengurangi kemungkinan interaksi sosial antara kita dengan orang lain. Interaksi sosial memanglah penting bagi setiap manusia, namun di sisi lain interaksi juga dapat menghabiskan energi yang kita miliki. Misalnya pada saat melakukan sebuah unggahan pada sosial media, kesempatan orang lain memberikan pendapat atau bahkan komentar sangatlah terbuka lebar, namun kita tidak bisa mengendalikan apakah mereka akan memberikan komentar baik ataukah buruk. Jika komentar buruk yang mereka berikan, maka kita harus lebih berhati-hati dalam melakukan unggahan di sosial media karena memikirkan dan menanggapi komentar buruk hanya akan mengurangi energi yang kita punya.

You learn more about yourself

Dengan menerapkan kehidupan ‘private’ kita bisa menjalani kehidupan sesuai dengan keinginan kita tanpa harus terbebani dengan penilaian orang lain. Terkadang penggunaan sosial media hanya dapat membuat seseorang lupa menjadi diri sendiri dan tak jarang beberapa orang bahkan memaksakan diri untuk memenuhi standar yang dibuat orang lain. Hal tersebut tentu saja berbahaya karena dapat menghilangkan karakter diri seseorang. Dengan menjalani kehidupan ‘private’ kita memiliki kesempatan yang besar untuk mengeksplorasi dan memahami diri sendiri. Dengan begitu potensi untuk memperoleh kemajuan diri akan semakin besar, karena potensimu bergantung pada sejauh mana kamu mengenal dirimu sendiri.

Nobody is in your business

Kehidupan ‘private’ dapat membantu kita membuat batasan dengan urusan orang lain. Dengan begitu, kita dapat menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak penting dan menguras energi seperti memikirkan urusan orang lain atau bahkan mengatur-ngatur urusan orang lain. Dengan demikian, kita bisa lebih fokus untuk memikirkan dan menyelesaikan urusan diri sendiri.

Better relationship with people that matter to you

Menjadi orang yang terlalu aktif dan sibuk di sosial media kadang kala membuat kita lupa dengan kehidupan nyata dengan orang-orang terdekat di sekitar kita. Bahkan, beberapa orang terkadang lebih memilih menghabiskan waktu luang mereka untuk bermain sosmed daripada mengobrol dengan keluarga atau orang disampingnya. Jika hal tersebut dilakukan dalam jangka waktu yang lama, maka dikhawatirkan akan merusak hubungan sosialmu dengan orang-orang terdekatmu. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mencoba mengatur jadwal bersosial media dan mencoba menjalani kehidupan ‘private’, karena dengan begitu kalian akan memiliki waktu luang yang lebih banyak untuk menjalin komunikasi yang bermanfaat dan berkualitas dengan orang-orang terdekatmu.

You stop caring what people think of you

Dengan membatasi diri untuk bersosial media tentu saja terjadi pengurangan jumlah orang-orang yang dapat mengakses kehidupan pribadi kita. Dengan begitu, kesempatan orang lain untuk bisa mengomentari kehidupan kita juga akan berkurang. Jika hal ini terus berlangsung dalam kurun waktu tertentu, maka secara tidak langsung dapat melatih kita untuk tidak peduli terhadap komentar dan penilaian orang lain terhadap kehidupan kita. Terkadang, banyak dari kita yang merasa terbebani dan terganggu karena ucapan salah orang lain mengenai kehidupan kita. Untuk menguranginya, mencoba menerapkan kehidupan private adalah solusinya.

Jadi gimana guys? Setelah mengetahui beberapa manfaat dari kehidupan private apakah kalian tertarik untuk mencobanya? Meskipun menjadi seseorang yang ‘private’ terlihat tidak menarik dan membosankan, namun tidak ada salahnya jika kalian mencobanya.


Penulis

Vyta Bella

Komentar