Al-Ustadz Zainal Abidin bin Syamsuddin Lc, ØÙظه الله تعالى*
Yang kerja keras belum tentu mendapat banyak.
Yang kerja sedikit belum tentu mendapat sedikit.
Karena sesungguhnya sifat Rezeki adalah mengejar, bukan dikejar.
Rezeki akan mendatangi,
bahkan akan mengejar,
hanya kepada orang yang pantas didatangi….
Maka, pantaskan dan patutkan diri untuk pantas di datangi, atau bahkan dikejar rezeki.
Inilah hakikat ikhtiar…
Setiap dari kita telah ditetapkan rezekinya sendiri-sendiri.
Karena ikhtiar adalah kuasa manusia, namun rezeki adalah kuasa Allah Azza Wajalla.
Dan manusia tidak akan dimatikan, hingga ketetapan rezekinya telah ia terima, seluruhnya.
Ada yang diluaskan rezekinya dalam bentuk harta,
Ada yang diluaskan dalam bentuk kesehatan,
Ada yang diluaskan dalam bentuk ketenangan, keamanan,
Ada yang diluaskan dalam kemudahan menerima ilmu,
Ada yang diluaskan dalam bentuk keluarga dan anak keturunan yang shalih,
Ada yang dimudahkan dalam amalan dan ibadahnya…
Dan yang paling indah, adalah diteguhkan dalam hidayah Islam…
Hakikat Rezeki bukanlah hanya harta, rezeki adalah seluruh rahmat Allah Ta’ala…
Adapun 8 JENIS REZEKI DARI ALLAH TA’ALA:*
1. Rezeki Yang Telah Dijamin.
وَمَا Ù…ÙÙ† دَابَّة٠ÙÙÙŠ الْأَرْض٠إÙلَّا عَلَى اللَّه٠رÙزْقÙهَا وَيَعْلَم٠مÙسْتَقَرَّهَا ÙˆÙŽÙ…Ùسْتَوْدَعَهَا ÙƒÙلٌّ ÙÙÙŠ ÙƒÙتَاب٠مÙّبÙينÙ
“Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya.”
(Surah Hud : 6).
2. Rezeki Karena Usaha.
ÙˆÙŽØ£ÙŽÙ† لَّيْسَ Ù„ÙلْإÙنسَان٠إÙلَّا مَا سَعَى
“Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya.”
(Surah An-Najm : 39).
3. Rezeki Karena Bersyukur.
لَئÙÙ† شَكَرْتÙمْ لَأَزÙيدَنَّكÙمْ وَلَئÙÙ† ÙƒÙŽÙَرْتÙمْ Ø¥ÙÙ†ÙŽÙ‘ عَذَابÙÙŠ لَشَدÙيدٌ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.”
(Surah Ibrahim : 7).
4. Rezeki Tak Terduga.
ÙˆÙŽÙ…ÙŽÙ† يَتَّق٠اللَّهَ يَجْعَل لَّه٠مَخْرَجًا( ) وَيَرْزÙقْه٠مÙنْ Øَيْث٠لَا ÙŠÙŽØْتَسÙبÙ
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberi nya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”
(Surah At-Thalaq : 2-3).
5. Rezeki Karena Istighfar.
ÙÙŽÙ‚Ùلْت٠اسْتَغْÙÙرÙوا رَبَّكÙمْ Ø¥Ùنَّه٠كَانَ غَÙَّارًا ( ) ÙŠÙرْسÙل٠السَّمَاءَ عَلَيْكÙÙ… Ù…Ùّدْرَارًا
“Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”
(Surah Nuh : 10-11).
6. Rezeki Karena Menikah.
وَأَنكÙØÙوا الْأَيَامَىٰ Ù…ÙنكÙمْ وَالصَّالÙØÙينَ Ù…Ùنْ عÙبَادÙÙƒÙمْ ÙˆÙŽØ¥ÙمَائÙÙƒÙمْ Ø¥ÙÙ† ÙŠÙŽÙƒÙونÙوا ÙÙقَرَاءَ ÙŠÙغْنÙÙ‡Ùم٠اللَّه٠مÙÙ† ÙَضْلÙÙ‡Ù
“Dan nikahkanlah orang-orang yg masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan memberikan ke- cukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya.”
(Surah An-Nur : 32).
7. Rezeki Karena Anak.
وَلَا تَقْتÙÙ„Ùوا أَوْلَادَكÙمْ خَشْيَةَ Ø¥Ùمْلَاق٠نَّØْن٠نَرْزÙÙ‚ÙÙ‡Ùمْ ÙˆÙŽØ¥ÙيَّاكÙمْ
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”
(Al-Israa’ : 31).
8. Rezeki Karena Sedekah
مَّن ذَا الَّذÙÙŠ ÙŠÙقْرÙض٠اللَّهَ قَرْضًا Øَسَنًا ÙÙŽÙŠÙضَاعÙÙَه٠لَه٠أَضْعَاÙًا ÙƒÙŽØ«Ùيرَةً
“Siapakah yang mahu memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.”
(Qur'an Surah Al-Baqarah : 245).
Sekian....