Bedasarkan penelitian, disimpulkan bahwa urutan kelahiran seorang anak sangat menentukan kepribadiannya, setelah melewati penelitian ini maka sudah jelas seringkali banyak psikologi yang mengambil posisi anak dalam sebuah keluarga menjadi penentu yang cukup besar dalam menjelaskan bagaimana karakter mereka terbentuk. Tentu saja antara anak pertama dan terakhir memiliki kepribadian yang berbeda, begitupun anak kedua. Setiap masing-masing anak mempunyai ciri dan karakter khasnya masing-masing
Dari sekian banyak orang atau anak dan juga keluarga, posisi seringkali mempengaruhi berbagai sifat dan karakter masing-masing anak. Selain itu, tanggung jawab dari masing-masing posisi juga ternyata dipengaruhi posisi anak tersebut dalam sebuah keluarga. Karena keluarga merupakan organisasi terkecil yang paling yang bisa mendidik seorang anak untuk bisa tanggung jawab dan melakukan hal lebih. Nah berikut ini adalah fakta dari anak kedua :
1. Sangat Berbeda
Jika dilihat anak kedua merupakan mereka yang memiliki refleksi paling beda atau memiliki penampilan ,sikap dan juga karakter yang nyatanya sangat berbeda dibanding adik-adiknya. Jika saudaranya baik, maka anak kedua bisa menjadi pribadi yang tidak menyenangkan dan pencari masalah dan ini justru berkebalikan.
Sebaliknya, jika saudaranya tidak terlalu baik, maka dia akan berusaha sebisa mungkin menjadi pribadi yang sangat baik. Bahkan secara penampilan dan gaya hidup, mereka akan selalu mencari sesuatu yang berbeda dari saudara-saudaranya. Inilah yang membuat mereka berbeda dan inilah keunikan anak kedua.
2. Ramah
Karena tahu bagaimana tidak berkawan atau justru berkebalikan, maka anak kedua seringkali menempatkan diri menjadi seseorang yang menyenangkan dan bisa diperlukan oleh siapapun. Anak kedua selalu berusaha untuk bisa menyenangkan semua orang, maka anak kedua biasa disebut orang ramah. Teman-temannya sendiripun sangat suka dan senang bercengkrama dengan mereka.
Namun karena kasus ini banyak teman-teman anak kedua tidak terlalu mau mengambil permasalahan yang tinggi atau pertemanan yang terlalu beresiko karena akan takut persahabatan atau pertemanan mereka mengalami masalah di lingkungan luar.
3. Kurang Baik Menjadi Kekasih
Anak kedua seringkali mendapatkan perhatian yang tanggung, dimana mereka mengalami masalah yang namanya membutuhkan perhatian besar namun mereka juga tidak bisa dibilang sangat dilupakan layaknya anak pertama. Hal ini berdampak pada anak kedua jika mereka menjadi seorang kekasih. Mereka cenderung sulit untuk berkompromi dan konsisten dengan peraturan atau komitmen yang telah dibuat. Karena mereka tdak suka diatur atau dibuat terbatas ruang geraknya dan seringkali menjadi “trouble maker” dalam hubungan tersebut. (Baca: Cara Menjaga Hubungan Jarak Jauh)
4. Terasingkan
Karena berada di posisi tengah, seringkali anak kedua paling akrab dengan anak pertama atau adik dibawahnya. Namun seringkali juga bermasalah layaknya berantem dan juga bertengkar. Hal ini menyebabkan anak kedua dianggap pembuat masalah dan akhirnya akan mengalami hal yang disebut terasing.
Dimana anak pertama yang lebih suka menyendiri, atau lebih mengayom adik yang paling bungsu.Anak terakhir juga lebih diperhatikan karena selalu dianggap paling kecil dan harus dibantu dalam segala hal. Sedangkan jika anak kedua menyebabkan permasalahan atau mengadukan berbagai hal dalam keluarga, seringnya jarang didengar dan mereka menjadi pribadi yang terasing dalam sebuah keluarga.
5. Pintar Bernegoisasi
Percaya atau tidak bernegosiasi merupakan hal yang paling diutamakan dan bisa dilakukan oleh anak kedua. Sifat negosiasi yang handal ini bisa ia dapatkan dari adik dan juga kakaknya yang memiliki sifat egois yang tinggi, di posisi kakak ada anak sulung dimana mereka akan selalu memaksa orang tua untuk melakukan ini, itu. Sehingga sifat ini membuat sebagian para orang tua jengkel.
Untungnya berbeda dengan anak kedua, dia memiliki sifat negosiasi yang pandai dan senang memenangkan hati orang tuanya. Jika ia meminta sesuatu terhadap orang tua, ia akan bernegosiasi dahulu untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, anda bisa belajar dari anak kedua.
6. Sulit Diatur
Anak kedua cenderung memiliki identitas pribadi yang sulit diatur. Sulit diatur merupakan salah satu sifat yang sudah jelas ditemukan pada diri anak kedua. Hal itu disebabkan karena kurangnya perhatian orang tua terhadap sang anak, terutama jika anda memiliki anak yang banyak. Maka tak heran jika ia akan tiba-tiba memberontak terhadap keputusan dan memilih menjadi pribadi yang berbeda dibanding kakak-kakaknya. Karena anak kedua akan mengaggap bahwa dirinya selalu mengalah.
7. Pilihan Kedua
Menjadi pilihan kedua itu memang tidak enak, namun anak kedua harus menerima menjadi pilihan kedua dalam keluarga. Hal seperti ini mungkin terlihat tidak penting, tetapi anak kedua sangtlah dibutuhkan jika anak pertama tidak bisa diandalkan atau tidak ada.
Karena berada di posisi kedua setelah anak sulung sudah sepantasnya anak kedua menjadi pilihan kedua, bukan karena terpaksa namun anak kedua memang di percayakan menjadi seseorang ketika anak sulung tidak bisa mengendalikan atau menyelesaikan berbagai masalah.
8. Baper “Bawa Perasaan”
Terkadang anak kedua mengalami ketersinggungan yang tinggi sehingga anak kedua sering dianggap Baperan alias bawa perasaan. Mereka yang jarang di dengar menjadi lebih sensitif dan menelan berbagai keluhan sendiri. Faktor inilah yang menyebabkan anak-anak kedua mengalami perasaan yang sensitif.
9. Tegas
Meskipun pintar bernegosiasi mereka juga tegas, bukan karena mereka memiliki sifat atau karakter yang keras seperti anak sulung namun karena anak kedua bisa menjadi adik yang sering mengajukan usul ataupun menjadi kakak bagi adik yang harus mengambil keputusan yang jelas. Menyebabkan sifat tegas muncul dari anak kedua dan seringkali menjadi sifat yang paling dominan dari anak kedua.
10. Penengah
Meskipun sering membuat masaah faktanya anak kedua seringkali menjadi seseorang yang paling bisa menggantikan anak sulung ketika menghadapi masalah keluarga. Tak jarang anak sulung lebih terbawa suasana untuk marah dan merasa emosi sedangkan untuk anak kedua ia merupakan orang yang paling bisa mengatur permasalahan menjadi lebih mudah diselesaikan di lingkungan sosial.
Namun selain menjadi pengengah anak kedua memang cocok untuk menjadi pekerjaan seni dan semua hal yang membutuhkan kreativitas lainnya sangat sesuai dengan anak kedua, tetapi mereka tidak bisa bekerja di bawah tekanan. Mereka sangat mencintai fleksibilitas, pekerjaan yang bisa membuat mereka bebas mengekspresikan dirinya. Dalam sejarahnya, kebanyakan anak kedua selalu tidak bisa menyelesaikan sesuatu yang sudah dimulainya. Tidak menyelesaikan kuliahnya, tidak menyelesaikan kerajinan tangan yang dibuatnya, dan banyak lagi.
Namun fakta ini tidak terlalu mengikat banyak orang untuk mengartikan bahwa anak kedua selalu memiliki jawaban sesuai dengan sifat diatas. Satu dan lain hal membuat banyak orang menjadi anak kedua yang ada di atas, namun faktor lainnya terkadang lebih berpengaruh dan juga lebih berperan. Apalagi jika hal tersebut mempengaruhi sifat seperti rasa traumatik atau kejadian yang selalu diingat.