UNS – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, hadir dalam Grand Final Student Food Creativity Competition (SFCC) XIII Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Ilmu Teknologi Pangan (ITP) Fakultas Pertanian (FP) UNS di UNS Inn, Rabu (9/10/2019). Pada kesempatan tersebut, Ganjar menyampaikan apresiasi kepada para pelajar yang telah berani terjun ke bidang ekonomi kreatif.
“Saya tertarik untuk hadir di sini karena anak muda mulai menyentuh ekonomi kreatif. Saya ingin melihat dan mengapresiasi anak-anak kreatif. Saya juga lihat bahan-bahan yang digunakan pun adalah bahan lokal dan rempah-rempah,” ujar Ganjar dalam sambutannya.
SFCC XIII UNS ini berfokus pada inovasi makanan atau kuliner berbasis rempah-rempah. Ganjar mengatakan bahwa bisnis makanan atau kuliner kreatif memiliki peluang yang luar biasa.
“Di Jawa Tengah, nama makanan saja dapat menjadi ‘branding’ yang kemudian membuat orang-orang ingin tau. Misalkan di Temanggung, singkong yang diolah dengan gula namanya ‘bajingan’. Hal ini tentu unik dan menarik perhatian, padahal makanan dengan bentuk dan rasa yang sama juga ada di daerah lain,” imbuh Ganjar.
Bisnis kuliner tersebut akan semakin potensial jika dikombinasikan dengan teknologi di era revolusi industri 4.0 ini. Ganjar mencontohkan salah satu bisnis yang tengah dirintis oleh dua orang pemuda bernama aplikasi ‘madang’. Ia pun berharap agar kreativitas para pelajar tersebut tidak berhenti pada kompetisi ini saja.
“Kalian kembangkan ide-ide kreatif kalian itu, terus pasarkan, jangan pernah berhenti. Semua itu dimulai dari bercanda dan dari kecil. Tapi itu adalah investasi kesuksesan kalian. Kami butuh puluhan juta pengusaha. Ini era disrupsi, siapkan diri, siapkan lompatan dengan seluruh teknologi dan pengetahuan didampingi orang-orang hebat ini,” tutur Ganjar.
Tes publik terhadap produk-produk yang dikembangkan oleh para pelajar ini, kemudian perlu diuji coba secara publik. Sebab produk-produk tersebut sangat mungkin menjadi tren kuliner baru.
Hal ini sejalan dengan tujuan penyelenggaraan SFCC XIII UNS yang berupaya memfasilitasi para pelajar untuk mengembangkan ide-ide kreatifnya agar dapat menjadi generasi unggul yang siap bergelut di era revolusi industri 4.0.
“Ya seperti misi UNS untuk mencapai taraf internasional dan siap menghadapi perkembangan global. Di kompetisi ini banyak ide-ide segar dan kreatif dari para peserta. Kebanyakan dari mereka lebih berfokus pada produk makanan yang juga berbasis kesehatan. Seperti ‘Yojaku’, yoghurt penghilang rasa nyeri, biskuit rempah dan lain-lain. Mutu standar produknya pun sudah bagus,” jelas Iskar Lazuardi, Ketua SFCC XIII UNS.
Kompetisi yang mengangkat tema `Teknologi Perkebunan dan Rempah-Rempah` tersebut diikuti oleh 56 SMA/K sederajat di tingkat nasional yang kemudian diseleksi menjadi 10 tim di babak final. Sepuluh tim tersebut yaitu SMK N 1 Temanggung (2 tim), SMK N 1 Mojosongo (3 tim), SMA N 1 Wonosobo, SMK Kebon Dalem Semarang, SMA N 1 Tumpang, SMK N 1 Mejayan dan SMK N 1 Jakenan.
“Ada dua tahapan penyaringan, pertama kami saring dari abstrak yang dikirimkan. Sesuai atau tidak dengan tema. Kemudian mereka mengirimkan jurnal atau karya tulis ilmiah secara fisik. Baru terpilih 10 tim terbaik untuk presentasi. Tim yang masuk 3 besar, produknya akan kami tampilkan di ‘food expo’ tanggal 26 Oktober mendatang,” pungkas Iskar. Humas UNS/ Kaffa