UNS – Mahasiswa-mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang mewakili UNS dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Forestime: Inovasi Pemuda dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045 di Universitas Sumatera Utara (USU) pada 12-15 September 2019 lalu berhasil membawa pulang juara 2.
Mereka adalah Windi Mulyani dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Ekonomi dan Mohamad Abror dari Prodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS.
Keduanya berhasil menjadi juara 2 setelah menggagas pemanfaatan limbah aren sebagai bahan bakar alternatif dalam karya tulisnya yang berjudul Rekayasa Pemanfaatan Limbah Aren Sebagai Refuse Derived Fuel (RDF) Variasi Komposisi Polyvinyl Cloride (PVC) untuk Menciptakan Energi Terbarukan.
Saat ditanya mengenai alasannya memilih limbah aren, Windi Mulyani menjawab bahwa sentra industri pati aren yang terdapat di Dusun Bendo, Kabupaten Klaten menghasilkan limbah aren yang sangat banyak. Oleh sebab itu, Windi Mulyani bersama Muhamad Abror mencari cara agar limbah aren yang berasal dari sentra industri pati aren tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan tidak mencemari lingkungan warga sekitar.
“Dusun Bendo, Klaten merupakan sentra industri pati aren dimana terdapat 174 sentra industri yang beroperasi. Namun, adanya industri tersebut juga menghasilkan limbah yang setiap harinya dapat mencapai 600-700 kg/25 m3 per hari dan bisa mencapai 50 ton secara keseluruhan,” ujar Windi Mulyani saat dihubungi secara terpisah pada Selasa (17/9/2019).
Mahasiswi asal FKIP UNS ini menambahkan bahwa dalam pengolahan limbah aren sebagai bahan bakar alternatif juga menambahkan campuran plastik ke dalam RDF atau refuse derived fuel. Campuran plastik tersebut turut dimasukkan agar nilai kalor dalam RDF dapat meningkat.
“Kami sebagai mahasiswa berinisiatif untuk memanfaatkan limbah tersebut. Tidak hanya itu, kami juga prihatin dengan maraknya sampah plastik di lingkungan kita, sehingga kami mencoba memanfaatkan campuran plastik ke dalam RDF limbah aren guna meningkatkan nilai kalor RDF yang kami buat,” papar Windi Mulyani.
Dengan adanya penemuan ini, Windi Mulyani bersama Muhamad Abror berencana akan memasukkan rencana pengembangan RDF ini ke dalam proposal Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) agar bisa mendapatkan pendanaan yang lebih banyak.
“Sampai saat ini RDF hanya bisa digunakan melalui reaktor. Tapi, kedepannya kami tetap berusaha mencari solusi agar produk gas dari RDF bisa disimpan ke dalam tabung layaknya gas LPG yang digunakan masyarakat. Insyaallah kami juga sedang mengikuti PKM dengan harapan mendapatkan dana untuk itu,” harapnya. HUMAS UNS/Yefta
Sumber : https://uns.ac.id/id/uns-students/mahasiswa-uns-sulap-limbah-aren-jadi-bahan-bakar-alternatif.html