Universitas Gadjah Mada (UGM) menempati peringkat pertama perguruan tinggi berdasarkan penilaian kinerja penelitian periode tahun 2016-2018 yang dirilis Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Capaian ini mengulang kembali kesuksesan UGM dalam periode sebelumnya. Dalam penilaian kerja penelitian perguruan tinggi untuk periode tahun 2013-2015 UGM menduduki posisi pertama.
“Hasil ini menjadi penghargaan bagi semua warga UGM,” jelas Sekretaris Direktorat Penelitian UGM, Dr. Mirwan Ushada, STP. M.App.Life.Sc., Rabu (201/11) di UGM .
Mirwan menyebutkan raihan ini merupakan hasil kerja bersama sivitas akademika UGM, mulai dari peneliti di pusat studi, sekolah, dan fakultas. Para peneliti tersebut telah berkarya menghasilkan luaran penelitian baik berupa prosiding, publikasi, jurnal, maupun hak kekayaan intelektual.
Selain peneliti, Mirwan menyampaikan bahwa raihan ini juga dicapai berkat dukungan unit-unit kerja di UGM dalam memfasilitasi penelitian. Beberapa diantaranya seperti Badan Penerbit dan Publikasi, Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi, Direktrorat Kerja Sama dan Urusan Internasional, Direktorat Keuangan, Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi, Direktorat SDM, Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat, Pusat Inovasi Agro Teknologi, Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu, fakultas, sekolah, dan pusat studi.
“Ini semua seperti orkestrasi, bukan hanya menjadi kerja satu unit saja, tetapi semua pihak,” terangnya.
Ia mengatakan bahwa pemeringkatan bukan menjadi tujuan akhir. Namun, memacu UGM untuk bekerja dan berkarya lebih baik lagi dalam mencapai visi misinya menjadi perguruan tinggi nasional berkelas dunia yang unggul dan inovatif serta memberikan manfaat bagi masyarakat.
Lebih lanjut Mirwan menyampaikan kedepan UGM telah mengambil empat langkah strategis guna mempertahankan capaian tersebut. Empat langkah itu adalah memastikan kepatuhan pada proses riset, meluncurkan kebijakan yang lebih nyaman bagi para peneliti, etika dan integritas, serta mengimplementasikan technology lisence office dan technologi transfer office.
“Tantangan selanjutnya adalah hilirisasi hasil riset ke industri, serta mendorong riset berbasis kearifan lokal serta digitalisasi riset,” jelasnya.
Pemeringkatan perguruan tinggi berdasar penilaian kinerja penelitian yang dikeluarkan Kemenrsitek periode 2016-2018 ini dilakukan mengacu pada data yang telah dikumpulkan oleh masing-masing perguruan tinggi di Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Simlitbamas). Adapun komponen yang dievaluasi antara lain sumber daya penelitian, manajemen penelitian, luaran, serta revenue generating yang dihasilkan.
Dari hasil penilaian tersebut 10 besar universitas dengan kinerja penelitian terbaik adalah UGM berada di posisi pertama. Berikutnya secara berturut-turut diikuti Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, Universitas Andalas, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Udayana. (Humas UGM/Ika; foto: Firsto)