Kepala Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM, Prof. Janianton Damanik, menyebutkan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan selama New Normal sangat berpengaruh dalam membangun kepercayaan wisatawan mancanegara (wisman) untuk berkunjung ke tanah air.
“Seberapa tinggi komitmen kita untuk menjalankan protokol kesehatan saat New Normal itu sangat penting. Sudah berbudaya New Normal belum? Kalau dijalankan dengan ketat bisa membuat wisman datang, tapi tanpa itu terlalu ambisius berharap turis akan datang ke tanah air,”paparnya saat di hubungi Kamis (2/7).
Menurutnya, jika masyarakat tidak disiplin menjalankan maka harapan tersebut sulit untuk terwujud. Wisman memerlukan jaminan keamanan berbasis fakta. Tidak hanya aman di destinasi wisata, tetapi juga keamanan saat berinteraksi dengan masyarakat tanah air yang telah menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
Melihat kondisi masyarakat tanah air dalam menjalankan protokol kesehatan, Janianto merasa ragu dapat menarik wisatawan manca negara untuk berkunjung. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Sementara kunci utama membangun kepercayaan wisman adalah kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan.
“Di jalan-jalan banyak terlihat orang bergerombol tanpa memakai masker, kalau wisman lihat tidak akan lagi menggubris promosi yang kita sampaikan jika masyarakat sudah taat protokol kesehatan,” urainya.
Situasi saat ini menjadi sebuah pembelajaran bahwa jaminan keamanan dari wabah merupakan hal yang sangat penting dalam sektor pariwisata. Karenanya, dalam kondisi saat ini hal utama adalah bagaimana membuat wisatawan percaya jika destinasi wisata aman.
Belajar dari pandemi ini, pelaku pariwisata juga diharapkan tidak lagi fokus dalam mengejar target jumlah pengunjung ke destinasi wisata, namun lebih mengutamakan kualitas. Dalam tatanan kenormalan baru, dia menilai hal tersebut tidak lagi relevan.
“Jadi, hanya menarik orang yang benar-benar melakukan aktivitas wisata bukan hanya sekadar hura-hura, tapi yang mau belajar di destinasi wisata. Buat paket wisata berkualitas tinggi yang memiliki nilai lebih dan ini menjadi tantangan bagi pelaku usaha pariwisata,” ucapnya.
Tidak kalah penting, pengelola/pelaku pariwisata untuk membuat sistem baru untuk manajemen pengunjung berbasis digital. Dengan begitu, terdapat pengaturan waktu dan jumlah pengunjung di destinasi wisata yang diharapkan dapat menghindari penularan virus corona.
“Sistem manajemen pengunjung di destinasi wisata ini menjadi salah satu target perubahan di New Normal,” pungkasnya.
Penulis: Ika
Foto: Antara