Sengatan listrik dapat terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan kontak sebagai sumber energi listrik. Energi listrik mengalir melewati sebagian dari tubuh yang menyentuh tadi kemudian hal ini dapat menyebabkan shock. Paparan dari energi listrik bisa tidak ada cedera sama sekali atau dapat juga mengakibatkan cedera.
Banyak orang yang mendapatkan kejutan listrik yang diperoleh dari benda yang merupakan buatan manusia seperti peralatan listrik, kabel listrik, dan sirkuit listrik. Selain itu, yang bukan buatan manusia misalnya petir adalah bentuk alami dari sengatan listrik. Luka bakar yang ditimbulkan dapat berupa cedera yang paling umum dari shock dan kematian listrik karena serangan petir
1. Syok listrik
Anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang rentan terhadap guncangan tegangan tinggi yang disebabkan oleh eksplorasi paparan tegangan listrik di tempat kerja, maupun dirumah melalui benda listrik buatan manusia. Banyak variabel dalam menentukan mengapa cedera dapat terjadi. Variabel ini termasuk kedalam jenis current AC (alternating current) atau DC (direct current), jumlah arus (yang ditentukan oleh tegangan dari sumber dan perlawanan dari jaringan yang terlibat), serta jalur listrik yang melewati tubuh.
Listrik tegangan rendah (kurang dari 500 volt) biasanya tidak menyebabkan cedera yang signifikan bagi manusia. Sedangkan paparan listrik dengan tegangan tinggi (lebih besar dari 500 volt) memiliki potensi untuk mengakibatkan kerusakan jaringan yang serius. Luka sengatan listrik yang serius biasanya memiliki pintu masuk dan keluar pada titik tubuh manusia, karena individu yang tersetrum menjadi bagian dari rangkaian listrik.
2. Dapat mempengaruhi otot
Arus listrik dapat lebih mempengaruhi dari otot skeletal. Sedangkan otot diafragma mengendalikan paru-paru. Arus yang terlalu rendah untuk menginduksi otot berkontraksi tanpa sadar, karena aliran arus listrik eksternal melalui tubuh juga cukup mampu berebut sinyal sel saraf sehingga jantung menjadi berdebar daripada ketukan dan jantung tidak efektif memompa darah ke organ vital dalam tubuh. Dalam kasus apapun, kematian mendadak karena sesak napas dan atau serangan jantung karena hasil dari arus listrik berarti cukup kuat melewati tubuh.
3. Mempengaruhi diafragma dan jantung
Diafragma (paru-paru) dan jantung otot-sama dipengaruhi oleh arus listrik. Arus bahkan terlalu kecil untuk menimbulkan otot berkontraksi tanpa sadar, karena aliran arus listrik dapat menjadi cukup kuat untuk mengganggu neuron dan menjadi alat pacu jantung, hal ini menyebabkan jantung bergetar.
4. Berefek pada sistem syaraf
Efek lain dari arus listrik yang paling signifikan dalam hal bahaya adalah sistem saraf. Dengan sistem saraf merupakan jaringan sel khusus yang ada didalam tubuh yang disebut “sel-sel saraf” atau “neuron” yang dalam proses melakukan banyak sinyal yang bertanggung jawab untuk regulasi dari banyak fungsi tubuh. Otak, sumsum tulang belakang, dan sensorik atau motorik organ dalam fungsi tubuh bersama-sama yang memungkinkan untuk merasakan, bergerak, merespon, berpikir dan mengingat.
5. Efek kesetrum listrik ringan terhadap fisiologis
Seperti arus listrik dapat lewat melalui material, oposisi tersebut merupakan aliran elektron (resistance) menghasilkan disipasi energi, biasanya dalam bentuk panas. Ini adalah yang paling dasar dan mudah dipahami efek listrik pada jaringan hidup saat membuatnya memanas. Jika jumlah panas yang dihasilkan cukup, jaringan dapat dibakar. Efeknya adalah fisiologis sama dengan kerusakan yang disebabkan oleh api terbuka atau sumber suhu tinggi lainnya panas. Terkecuali listrik yang memiliki kemampuan untuk membakar jaringan baik di bawah kulit korban, bahkan membakar organ internal. Namun untuk setruman tingkat ringan tidak sampai terbakar