Berbagai merk ponsel telah tercipta dan beredar saat ini, mulai dari yang murah sampai dengan yang paling mahal. Dari yang memiliki fitur biasa saja sampai yang super lengkap. Begitupun dengan pengguna, konsumen smartphone tak hanya kalangan orang tua tetapi saat ini telah merambah ke kalangan anak-anak.
Smartphone saat ini sudah menjadi kebutuhan hidup yang tidak bisa dipisahkan. Kemana pun kita pergi, biasanya smartphone tidak pernah ketinggalan, bahkan di saat akan tidur sekali pun tak lupa kita mengecek HP terlebih dahulu. Tidak ada yang mampu membatasi diri dalam menggunakan smartphone kecuali diri kita sendiri.
Bagi kita yang mulai kecanduan terhadap smartphone, maka mau tidak mau mata akan selalu tertuju pada layar HP. Padahal, perilaku ini bisa mengancam resiko kerusakan mata yang cukup serius, apalagi dengan jarak yang sangat dekat. Selain kerusakan pada mata, berikut akibat yang mungkin akan timbul jika terlalu sering menatap layar HP.
1. Merusak mata
Mata manusia normal memiliki jangka waktu untuk berkedip ataupun menatap sesuatu. Mata akan berkedip lebih lama saat melihat perangkat dari jarak lebih dekat, hal ini akan membuat mata kita bekerja begitu keras. Ketika menatap layar ponsel, maka cahaya yang terpencar dari layar ponsel itu adalah biru violet. Cahaya biru violet ini sangat berpotensi merusak dan meracuni bagian belakang mata kita dan menyebabkan gangguan degenerasi ofmacular, hal ini dikatakan oleh Andy Hepworth, seorang dokter mata seperti yang dikutip dari BBC. Gangguan tersebut merupakan salah satu penyebab utama seseorang mengalami kebutaan. Selain itu, cahaya tersebut bisa mengganggu pola tidur dan mempengaruhi suasana hati pengguna smartphone.
Gejala awalnya tidak langsung mengalami kebutahan, karena butuh waktu dan tahapan. Yang pertama jika terlalu lama menatap layar ponsel, mata akan terasa panas, lama kelamaan akan keluar air mata yang berdampak pada iritasi dan akhirnya mengurangi kualitas penglihatan. Jika kita masih membiarkannya, maka akan berakhir pada kebutaan. Untuk itu, cegahlah sebelum bertambah parah dengan mengurangi penggunaan smartphone secara berlebihan. Dan usahakan jangan menatap langsung layar ponsel atau laptop. Gunakan kacamata atau sejenisnya agar mata tidak berinteraksi langsung dengan layar HP.
2. Produktivitas berkurang
Pengguna yang baik akan memanfaatkan smartphonenya sebaik mungkin. Tak hanya digunakan sebagai alat komunikasi, tetapi juga dapat menunjang produktivitas penggunanya dalam kehidupan sehari-hari, seperti menerima dan membalas email, browsing di internet, membuat dokumen tulisan, dan lain sebagainya. Berbeda halnya bila kita hanya menggunakan smartphone untuk media sosial seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan bermain game. Maka bisa dipastikan produktivitas kamu akan berkurang karena tidak sempat lagi mengerjakan hal lain yang lebih produktif.
3. Merusak otak
Mungkin sebagian dari kamu sejauh ini masih belum merasakan dampak nyata dari penggunaan layar ponsel bagi tubuh. Namun, beberapa penelitian mengatakan bahwa radiasi ponsel dapat memicu tumbuhnya tumor otak dan penyakit insomnia. Penyakit ini tidak akan secara langsung terjadi, karena butuh waktu dan melewati gejala lainnya terlebih dahulu. Misalkan diawal kita hanya akan merasa mual lama kelamaan, kepala mulai sakit, dan karena terus terabaikan dan menganggapnya sebagai sakit biasa, akhirnya setelah didiagnosa baru kita akan baru menyesal. Untuk itu, jadilah pengguna smarphone yang baik.
4. Kecanduan smartphone
Smartphone memiliki banyak fitur yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Kita bisa dengan mudah menerima dan membalas email, chatting, berselancar di internet, menonton video, mendengarkan musik, bermain game, atau berinteraksi di media sosial. Kemudahan-kemudahan ini disinyalir dapat menimbulkan kecanduan sehingga hampir setiap menit kita bisa mengecek ponsel apakah ada pesan masuk atau tidak.
Biasanya, hampir seluruh konsentrasi pikiran akan tertuju pada layar smartphone tanpa memedulikan keadaan sekitar. Parahnya lagi, banyak orang yang menggunakan smartphone pada saat mengendarai mobil atau motor, saat menyebrang jalan, atau menaiki eskalator yang dapat menimbulkan bahaya terhadap pengguna smartphone itu sendiri. Kebiasaan inilah yang lama kelamaan akan membuat seseorang kecanduan. Biasanya kita akan merasa gelisah ketika tidak memegang smartphone atau saat baterainya mulai habis. Sebuah penelitian yang dilakukan tim dari Rutgers University menyebutkan, untuk menyembuhkan pecandu smartphone, terapi yang digunakan sama seperti terapi untuk pecandu narkoba. Wow!