Pusat Studi Peradaban (PSP) bekerjasma dengan Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan (Himaseka) mengadakan acara Seminar Nasional Maritim Nusantara bertema "Integritas Budaya Daratan dan Maritim Menuju Peradapan Nusantara Masa Depan", Kamis (14/11/2019) di Ruang Auditorium Lt. 8 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB).
Dalam seminar nasional ini dipaparkan kembali bahwa nusantara pernah mengalami masa puncak kejayaan pada abad ke 7 dipimpin Kerajaan Sriwijaya dan pada Abad ke 14 melalui Kerajaan Majapahit.
Kedua kerajaan tersebut berhasil mengintegrasikan potensi daratan dan lautan secara seimbang dan maksimal.
Pada abad 21, sudah saatnya Indonesia bangkit kembali menjadi bangsa yang besar dan berdaulat dengan mengubah cara pandang pembangunan dari yang semata berbasis daratan (land based development) menjadi lebih berorientasi kepada pembangunan berbasis kelautan (ocean based development) mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang sudah diakui dunia.
Seminar nasional tersebut, menghadirkan beberapa pakar kemaritiman, antaralain Prof. Dr. Henri Supriyanto, MHum yang menyampaikan materi terkait Memetakan Maritim Sriwijaya-Majapahit, Drs. Kusnadi, M.A terkait Pembangunan Peradapan Maritim dalam Bayang - bayang Poros Maritim Dunia, Prof. Drs. Adi Susilo, Msi., Ph.D terkait Sustainable Maritime Science : Between Challenges and Opportunities, dan Dr. Ir. Edi Susilo, Ms tentang Adaptor sosial dan kebudayaan maritim menuju Integrasi Peradaban Nusantara.
"Meletakkan fondasi pembangunan maritim tidak hanya ditentukan oleh kemampuan kita mengelola potensi sumberdaya dalam negeri tetapi juga ketajaman membaca peluang dan mengatasi tantangan melalui kerjasama internasional. Hal ini berperan penting menguatkan fondasi orientasi pembangunan nasional berbasis maritim,"kata Kusnadi.
Selain itu, Adi Susilo menambahkan nilai geo-economic dari maritime yang unique seperti Indonesia, ditambah dengan kesadaran masyarakat menjadikan masyarakat Indonesia menjadi makmur dan bisa kembali ke era bahari seperti pendahulu bangsa Indonesia. [Alvi/Vida/Humas UB].
Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/berita/Seminar-Nasional-Maritim-Nusantara-23570-id.html