Berkendara dengan Aman
MESKIPUN mengendarai kendaraan bermotor dewasa ini sudah dianggap sebagai kebutuhan oleh jutaan orang, risikonya tinggi. Diperkirakan ada lebih dari 1.200.000 orang tewas di seluruh dunia dalam kecelakaan lalu lintas setiap tahun! Karena itu, bukankah ada manfaatnya untuk belajar berkendara secara aman.
1.Periksa Diri Anda
Sebuah laporan dalam Australian Journal of Social Issues menyebutkan bahwa salah satu langkah paling penting yang dapat diambil oleh seseorang untuk mengurangi kecelakaan fatal ialah dengan memperbaiki sikapnya sewaktu berkendara. Karena itu, sebelum berangkat, pengendara dapat menanyakan kepada dirinya sendiri, ’Apakah kondisi dan suasana hati saya dalam keadaan yang baik untuk berkendara?’ Kelelahan dapat menumpulkan pikiran seseorang dan membuatnya lambat bereaksi. Kantor Transportasi Darat di Filipina menyebutkan kemarahan, kekhawatiran, dan perasaan menggebu-gebu sebagai emosi yang memengaruhi kebiasaan berkendara sehingga ia dapat membuat keputusan yang tidak bijaksana dan mengemudi dengan ugal-ugalan.
Selain itu, kondisi fisik perlu diperhatikan, karena penyakit atau cedera tertentu dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkendara secara aman. Pengemudi yang menghargai nyawa orang lain tidak akan mencoba-coba berkendara di jalan umum kalau kemampuannya mengemudi boleh jadi berkurang karena pengaruh alkohol. Obat-obat atau pengobatan tertentu dapat juga memengaruhi reaksi pengemudi. Dalam keadaan seperti itu, mungkin bijaksana untuk menunda perjalanan atau meminta orang lain mengemudi.
2.Periksa Keterampilan Anda
Khususnya di negeri-negeri berkembang, seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan, meningkat pula jumlah pengemudi baru yang kurang berpengalaman. Karena itu, ada baiknya memerhatikan dua hal yang perlu dilakukan oleh setiap pengemudi untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Berkendaralah dengan defensif! Selalu waspada, awasi kemungkinan adanya bahaya di jalan di depan atau di belakang, dan antisipasilah gerakan dari pengemudi-pengemudi lain​—termasuk gerakan yang salah. Mengingat cukup banyak kecelakaan terjadi karena jarak satu kendaraan dengan yang lainnya terlalu dekat, maka pengemudi yang bijaksana akan menjaga jarak yang aman antara kendaraannya dan kendaraan yang lain.
Hati-hati terhadap bagian yang tidak terlihat dengan jelas, atau blind spot, dan penyimpang perhatian. Menolehlah untuk memerhatikan keadaan di sekitar, dan jangan hanya mengandalkan kaca spion. Hindari penyimpang perhatian sewaktu berkendara. Jangan mencoba melakukan hal-hal lain sambil mengemudi​—seperti berbicara melalui ponsel atau menjalankan peralatan lain karena dapat menyimpangkan perhatian.
Jika Anda mengendarai sepeda motor: Beberapa pakar mengatakan bahwa dihitung per kilometer, kemungkinan pengendara sepeda motor tewas dalam tabrakan adalah 37 kali lebih sering ketimbang pengendara mobil. Langkah pencegahan apa saja yang dapat Anda ambil? Kedua langkah yang disebutkan sebelumnya juga berlaku bagi pengendara sepeda motor. Selain itu, Lembaga Keamanan Sepeda Motor Amerika Serikat mengatakan, ”Pastikan Anda mudah terlihat.” Semakin jelas orang lain melihat Anda, semakin baik. Pasanglah lampu besar. Hindari berada pada blind spot kendaraan lain. ”Gunakan pakaian pelindung.” Gunakan helm dan pakaian pelindung yang berwarna cerah dan tebal. ”Berkendaralah dengan ekstra defensif, hati-hati dan waspada.” Anggaplah orang lain tidak melihat Anda, dan berkendaralah sesuai dengan itu.
3.Periksa Kendaraan Anda
Sang pengemudi harus sadar akan keamanan, dan kendaraannya harus dalam kondisi yang baik. Rem hendaknya dalam kondisi prima, sama seperti bagian-bagian lainnya. Ban hendaknya masih mempunyai banyak kembang ban untuk mengurangi kemungkinan tergelincir atau selip di jalan yang basah. Tekanan angin yang cukup membantu dalam mengendalikan dan mengerem kendaraan. Kebanyakan kendaraan dewasa ini diperlengkapi dengan sabuk pengaman. Alat ini tidak ada gunanya jika kondisinya sudah kurang baik.
Perhatikanlah keadaan pada waktu berkendara. Kondisi jalan yang basah, dan khususnya tertutup es atau salju, dapat memengaruhi jarak mengerem yang aman dan kemampuan untuk mengendalikan setir. Jika berkendara di malam hari, lampu besar perlu dijaga dalam kondisi yang baik dan kecepatan biasanya dikurangi. Karena kehidupan adalah karunia Allah, sepatutnyalah kita berbuat sebisa-bisanya untuk melindungi nyawa kita, termasuk belajar berkendara secara aman.