Fairy atau Peri adalah adalah sebuah istilah yang sering digunakan pada cerita rakyat, dongeng, fiksi, untuk menggambarkan makhluk yang memiliki kekuatan gaib, dan terkadang turut campur dalam urusan-urusan manusia.Di Indonesia sendiri, istilah peri sering digunakan dalam penerjemahan tokoh yang menggambarkan elf atau fairy (istilah dalam bahasa Inggris) dalam cerita fiksi maupun dongeng-dongeng dari Eropa.
Pada fiksi modern, karakter peri sering di adobsi dari versi aslinya, dan digunakan dalam kisah fiksi fantasi masa kini dengan berbagai variasi penggambaran, tergantung oleh penulis atau penciptanya.http://anehdidunia.blogspot.com
Asal Usul Nama Peri
Kata “Peri” telah disalah gunakan sepanjang sejarah penggunaan bahasa Inggris oleh bangsa manusia. Ada kepercayaan bahwa kata “Peri” adalah sebuah istilah lampau, muncul setelah masa pertengahan yang diartikan sebagai wanita-wanita jahat yang memiliki kekuatan sihir.
Di Inggris awalnya nama peri berasal dari kata elvish sejak sebelum tahun 1000 M, berarti bangsa peri. Dalam cerita-cerita rakyat, makhluk gaib ini adalah golongan ras yang sakti.Menurut akar kata Indo-Eropa, kemungkinan nama tersebut berasal dari albiz, meski asal-usulnya tidak diketahui, yang merupakan kata turunan dari albho, yang berarti "putih".
Kata ini menjadi populer diantara orang kulit putih hingga kini. Pada zaman modern, masih bisa ditemui keberadaannya sebagai nama panggilan dan nama keluarga, seperti : Ælfræd "Penasehat-peri" (Alfred), Ælfwine "Teman-peri" (Alvin), Ælfric "Pemerintah peri" (Eldridge), dan juga nama-nama wanita, seperti Ælfflæd "kecantikan-peri". http://anehdidunia.blogspot.com
Nama peri juga dikaitkan dengan rambut yang saling terkait, yang dipercaya membawa ketidak-beruntungan, apabila kaitan tersebut dilepaskan.Istilah Perancis “fai” berasal dari Bahasa latin “fatae” yang berarti wanita-wanita peri yang mengunjungi sebuah rumah tangga pada saat ada peristiwa kelahiran dan meramalkan masa depan dari si bayi, seperti yang dilakukan oleh tiga takdir (Three fates).
Kata “Peri” sebenarnya berarti “fat-erie” , seperti “state ofenchanment and that transferred fromthe object to the agent”. Peri adalah seorang “orang kerdil” yang memiliki kekuatan besar dan berwibawa, khususnya di Celtic dan daratan Irlandia. http://anehdidunia.blogspot.com
Bagi orang-orang keturunan Irlandia, peri-peri adalah asal mula keturunan mereka, yaitu Tuatha de Danaan. Mereka lebih dikenal sebagai“Daoine Sidhe” atau “Sidhe”(diucapkan dengan “Shee”) di Irlandia,“Sith” di Higlands, “Pisgies” di Cornwall, dan “elves” di Skotlandia/Inggris.
Menurut beberapa orang peneliti, istilah bahasa Inggris yang paling tepat menurut orang-orang ini dengan memperhatikan masalah kesukuan adalah “Elf”. Meskipun istilah “Elf” sering menjadi kontroversi, bagi pengarang Poortvliet dan Huygen, “Elves” adalah roh/arwah udara dari alam, yang menyukai tarian tarian gembira dan memainkan peralatan-peralatan musik senar.
Mereka juga dapat hidup di bawah tanah, di dalam/atas air, di udara, dan kebanyakan mereka mempunyai sayap. Walaupun istilah Elf umum bagi bagi orang-orang kerdil ini, istilah lainnya juga sering digunakan yaitu “sprite”, “pixie”, “nixie”, “fauns”, “brownies” ,“dwarves”, “leprechauns”, dan “fairy (peri)”.
“Sprite” adalah istilah umum untuk orang kerdil seperti “pixies”, “spirit yang berarti roh-roh kayu, air, atau roh roh alam, elves dari Celtic biasa disebut “Faeries”. “Dwarf” biasa digunakan untuk menyebutkan “Dark Elves”, tetapi istilah yang paling umum disukai adalah “The Good Neighbors”.
Beberapa nama lainnya yang mereka lebih disukai : “The SeelieCourt”, “Them Ones”, “The Strangers”, “The little People”, “The Fair Folk”, “The Good Folk”, “The Forgetful Folk”, “The Hidden Folk”, “Them”, “Mother’s Blessing”, “The Lovers”, “The Night Folk”, “The Little Darling”, dll.
Ada beberapa kontroversi diantara para peneliti mengenai siapakah sebenarnya Good Neighbors tersebut atau dengan kata lain, Apakah mereka itu sebenarnya? Ketika pertanyaan tersebut dibincangkan dalam suatu diskusi, kita biasanya mendapatkan berbagai macam tanggapan, tetapi kebanyakan pikiran manusia mengkonsepkannya sebagai orang “wee (kecil)” atau “little (kecil)”.