Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Aktivitas Komunikasi Dalam Kesenian Ronggeng Amen (studi Etnografi Komunikasi Mengenai Akrivitas Komunikasi Dalam Kesenian Ronggeng Amen di Desa Ciliang Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)
Dewi Susilawati NIM. (2017) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Maksud Penelitian ini untuk mengetahui dan mengkaji lebih dalam mengenai Aktivitas Komunikasi dalam Kesenian Ronggeng Amen di Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Peneliti mengangkat sub fokus Penelitian yaitu Situasi Komunikatif, Peristiwa Komunikatif, dan Tindakan Komunikatif. Metode Penelitian ini merupakan kualitatif dengan studi etnografi komunikasi. Informan penelitian berjumlah 5 (Lima) orang, 3 (tiga) informan kunci dan 2 (dua) informan pendukung yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, studi pustaka, internet searching, dokumentasi dan catatan lapangan. Teknik analisa data yaitu deskripsi, analisis dan interprestasi. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kesenian Ronggeng Amen terdapat situasi komunikatif yang sakral dimana ketika persiapan sebelum pertunjukan kesenian Ronggeng Amen dilaksanakan ada kegiatan khusus berupa ritual yang harus dilakukan oleh pihak dari Lingkung Seni maupun orang yang mempunyai hajat/acara, tempat pelaksanaanya yaitu di salah satu ruangan tertutup yang dekat dengan lokasi pertunjukan. Peristiwa komunikatif yang terjadi dalam kesenian Ronggeng Amen yaitu tema lagu yang dihadirkan mengandung pesan seperti tentang cinta kasih, menghormati sesama, pembangunan, dalam gerakan-gerakan yang ditampilkan juga mengandung pesan yaitu sikap gotong royong, toleransi dan tanggung jawab, selain itu adanya pesan moral yang terkandung dalam gerakan tari yang seirama sejalan atau seiya sekata, tidak saling mendahului, tidak saling menjatuhkan. Sedangkan tindakan komunikatif yang terjadi pada kesenian Ronggeng Amen terdapat beberapa tahapan yang dilaksanakan yaitu: Tatalu, Lulugu, Ngebaksa/nyoder, Ibingan/Tarian Ronggeng, dalam tahapan tersebut terdapat simbol-simbol dan gerakangerakan yang menjadi sebuah simbol yang mengandung makna tersendiri bagi mereka.. Simpulan penelitian memperlihatkan bahwa Aktivitas Komunikasi dalam kesenian Ronggeng Amen merupakan tradisi adat sunda yang selalu dilakukan sebelum pertunjukan dimulai. Tradisi adat sunda ini sudah dilaksanakan dari jaman dahulu, yang didalam pelaksanaannya terdapat beberapa sesajen sebagai bentuk pengasihan kepada leluhur. Saran yang diberikan peneliti yaitu agar seluruh masyarakat Sunda khususnya yang berada di Kabupaten Pangandaran agar tetap memegang teguh seni budaya tradisional warisan dari leluhur, sehingga seni budaya tradisional seperti kesenian Ronggeng Amen ini tidak punah dan dapat terus dilestarikan.
Ringkasan Alternatif
The purpose of this study is to know and examine more deeply about Communication Activity in Art Ronggeng Amen in Ciliang Village, Parigi District, Pangandaran. Researchers raised sub focus of the Research of Communicative Situations, Communicative Events, and Communicative Action. This research method is qualitative with the study of communication ethnography. The research informants were 5 (Five) people, 3 (three) key informants and 2 (two) supporting informants selected using purposive technique. Data collection techniques through in-depth interviews, participant observation, literature study, internet searching, documentation and field notes. Data analysis techniques are description, analysis and interpretation. The results of this study indicate that in the arts Ronggeng Amen there is a sacred communicative situation where when the preparation before the performance of art Ronggeng Amen implemented there is a special activity in the form of rituals that must be done by parties from Lingkung Seni and people who have intent / event, the place of which is in one Closed room close to the location of the show. Communicative events that occur in art Ronggeng Amen is the theme of the song presented contain messages such as about love, respect for others, development, in the movements that are displayed also contains a message that is mutual cooperation, tolerance and responsibility, in addition to the moral message that Contained in a dance movement that rhythms in line or seiya sekata, not mutually preceding, not mutually dropping. While the communicative actions that occur in art Ronggeng Amen there are several stages that are implemented are: Tatalu, Lulugu, Ngebaksa/nyoder, Ronggeng dance, in the stage there are symbols and movements that become a symbol that contains their own meaning. research conclusion shows that Communication Activity in Ronggeng Amen art is a tradition of Sundanese tradition which is always done before the show begins. Sundanese traditional tradition has been implemented from antiquity, which in the implementation there are several offerings as a form of grace to the ancestors. The suggestion given by the researcher is that all Sundanese people, especially those in Pangandaran regency, should keep the traditional cultural arts of the ancestral heritage, so that traditional arts such as Ronggeng Amen art are not extinct and can be preserved continuously.
Sumber