Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Aktivitas Komunikasi Ritual Dalam Upacara bersih Desa Sigedang (studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Komunikasi Ritual, Melalui Upacara Bersih Desa dalam Mewujudkan Rasa Syukur pada Tuhan Serta Mengenai Pejuang Islam di Desa Sigedang Kabupaten Wonosobo)
Lingga Arvian Nugroho NIM. (2016) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini dimaksudkan untuk menguraikan secara mendalam tentang Aktivitas Komunikasi Ritual Dalam Upacara Bersih Desa Sigedang. Untuk menjabarkannya, maka fokus masalah tersebut dibagi kedalam beberapa sub-sub masalah mikro yaitu situasi komunikatif, peristiwa komunikatif, dan tindak komunikatif dalam upacara bersih desa Sigedang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan tradisi etnografi komunikasi dengan teori pendukung yaitu interaksi simbolik. Subjek penelitian adalah masyrakat di desa Sigedang kecamatan Kejajar yang mengikuti upacara bersih desa Sigedang, terdiri dari 5 (lima) informan yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi tanpa partisipan, catatan lapangan, studi kepustakaan, dokumentasi dan internet searching. Teknik uji keabsahan data dengan cara peningkatan ketekunan pengamatan, triangulasi, kecukupan referensi dan pengecekan anggota. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa, Situasi Komunikatif yang terdapat dalam upacara bersih desa Sigedang ini terdapat pada empat tempat, yaitu Makam, Masjid, Sendang, Halaman rumah warga. Peristiwa Komunikatif dalam upacara bersih desa Sigedang yaitu suatu tradisi kebudayaan dalam bentuk ritual khusus yang dilakukan secara sederhana dan digelar satu tahun sekali pada hari Jumat Kliwon oleh masyarakat Sigedang, Tindak Komunikatif yang terdapat dalam upacara bersih desa sigedang yaitu berbentuk pernyataan, permohonan dan simbol non verbal. Simpulan dari penelitian ini bahwa aktivitas komunikasi ritual pada upacara bersih desa Sigedang merupakan suatu rangkaian ritual tradisi kubudayaan yang dilakukan secara sederhana oleh warga desa Sigedang. Upacara ini dilakukan untuk mewujudkan rasa syukur kepada Tuhan serta mengenang para pejuang Islam di Desa Sigedang Kabupaten Wonosobo. Saran dari peneliti yaitu untuk peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian lebih baik lagi.
Ringkasan Alternatif
The aim of study is to analyze deeply about The Ceremony Communication Ritual Activity Bersih Desa Sigedang Tradition. To describe, then this focus the researcher divides into several sub micro problems namely communicative situation, communicative event, and communicative action in Bersih Desa Sigedang tradition. Used method in this study is qualitative method of communication ethnography tradition with substantive theory such as symbolic interaction. Research subject is Village Sigedang Community that follows the ceremony consists of 5 (five) informants that obtained through preview sampling technical. Data collecting technical through interview, participation, field record, research library, documentation and internet searching. Validity test technical of data with increasing observation, triangulation, reference and member checking. The study result shows that Communicative Situation in Bersih Desa Sigedang Tradition, the implementation found in four places, namely Tomb, Mosque, Sendang, Pages homes. Communicative event in Bersih Desa Sigedang Tradition is a cultural tradition in the form of a special ritual that is performed in a simple and held once a year on Friday POND by Sigedang society, while Communicative Action in this the ceremony Bersih Desa Sigedang such as the the form of the statement, application and non-verbal attitude. Conclusion from this studies that communication Ritual activity in Bersih Desa Sigedang Tradition is a cultural tradition of ritual performed simply by villagers Sigedang. The ceremony is performed to create a sense of gratitude to God and to recall the Islamic fighters in the village of Wonosobo regency Sigedang.