Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Alasan Konsumen Tidak Menggunakan Kereta Api Sebagai Transportasi Dari Jakarta Ke Bandung (Studi kasus: KA Argo Parahyangan)
Jeannita Hendri (2017) | Tugas Akhir | Manajemen
Bagikan
Ringkasan
KA Argo Parahyangan merupakan kereta api dengan jurusan Jakarta - Bandung dan sebaliknya. Terdapat penurunan jumlah okupansi penumpang dari Januari 2017 sampai dengan Maret 2017, sedangkan jumlah pendatang atau wisatawan ke Kota Bandung dari Kota Jakarta terus bertambah. Transportasi umum lain yang menjadi pesain kereta api seperti travel menjadi salah satu faktor penurunan jumlah okupansi penumpang. Motif pembelian yang berbeda-beda menjadi alasan transportasi kereta api kurang diminati oleh warga Jakarta sebagai transportasi ke Bandung. Kurangnya pilihan jadwal keberangkatan, jarak tempat tinggal dengan Stasiun Gambir yang jauh, harga tiket yang lebih mahal, serta sulitnya untuk mencapai destinasi terakhir setelah Stasiun Bandung menjadi alasan konsumen tidak menggunakan kereta api sebagai transportasi dari Jakarta ke Bandung. Tersedianya transportasi yang hemat biaya khusus menuju Stasiun Gambir, banyaknya pilihan jadwal keberangkatan, adanya harga khusus kepada beberapa tipe konsumen, serta transportasi khusus dari Stasiun Bandung menuju ke destinasi terakhir konsumen menjadi harapan yang diingankan konsumen. Kata kunci: Okupansi dan motif pembelian.
Ringkasan Alternatif
KA Argo Parahyangan is a train with the route Jakarta-Bandung. There is a decrease in the number of passenger occupancy from January 2017 to March 2017, while the number of arrivals or tourists to the city of Bandung from the city of Jakarta continues to grow. Other public transportation that becomes railroad such as travel becomes one of the factors of decreasing number of passenger occupancy. Different buying motives are the reason why train service is less desirable by Jakarta residents as transportation to Bandung. Lack of choice of departure schedules, distance from residence to Gambir Station, more expensive ticket prices, and difficulty to reach the last destination after the Bandung Station became the reason consumers do not use the train as a transport from Jakarta to Bandung. The availability of special cost-effective transportation to Gambir Station, the number of scheduled departure options, the special price to certain types of consumers, as well as the special transportation from the Bandung Station to the last destination of consumers become the consumers' expectation. Keywords: Occupancy and buying motives.