Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Alat Pembangkit Karakter Melalui Kedipan Mata Untuk Penyandang Disabilitas Tangan Dan Mulut Menggunakan Kode Morse
Diki (2022) | Skripsi | Teknik Elektro
Bagikan
Ringkasan
Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting. Dengan informasi dapat diketahui hal penting yang ingin disampaikan pengirim kepada penerima. Namun kadangkala informasi tidak dapat tersampaikan karena keterbatasan fisik yang biasa dikenal dengan istilah penyandang disabilitas. Karena hal tersebut, perlu dibangun metode yang mampu menjadi perantara agar informasi tetap dapat tersampaikan. Salah satu cara yang dapat digunakan sebagai perantara yaitu dengan mengubah kedipan mata menjadi suatu kata verbal. Pemanfaatan kedipan mata sebelumnya telah digunakan dalam beberapa kasus diantaranya untuk mendeteksi kantuk, untuk mengoperasikan komputer pada kaum difabel, sebagai password untuk login ke suatu sistem dan lain sebagainya. Dari pemanfaatan kedipan mata yang sudah ada, dibuatlah sebuat alat yang mampu membangkitkan karakter kode morse melalui kedipan mata untuk penyandang disabilitas. Pemilihan kode morse ini disebabkan karena karakter yang terdapat dalam kode morse dapat ditirukan dengan menggunakan kedipan mata. Dalam hal ini digunakan beberapa fitur yang disediakan dalam OpenCV untuk membantu mempermudah perealisasian metode. Disini pengguna dideteksi area matanya dengan menggunakan Haarcascade. Setelah area mata terdeteksi, bagian tersebut diambil gambarnya dan dideteksi bagian iris matanya dengan menggunakan lingkaran Hough. Lingkaran hasil deteksi tersebutlah yang digunakan untuk membuat karakter dari kode morse ataupun untuk menerjemahkan kode morse yang didapatkan menjadi huruf. Hasil dari penerjemahan kode morse ditampilkan pada LCD display. Dari percobaan yang dilakukan dengan menggunakan beberapa inisial yaitu MA, MI, TI dan WC sebagai perantara, inisial TI mendapatkan nilai akurasi terbesar dengan tingkat akurasi sebesar 82%. Sedangkan untuk nilai akurasi terendah yaitu pada inisial WC dengan tingkat akurasi sebesar 60%.
Ringkasan Alternatif
Information is a very important matter. With information can be known important things that the sender wants to convey to the recipient. But sometimes information cannot be conveyed because of physical limitations commonly known as disability. Because of this, it needs to be built methods that are able to become intermediaries so that information can remain delivered. One way that can be used as intermediary is to change the blink of an eye into a verbal word. The use of eye blink has previously been used in some cases to detect drowsiness, to operate the computer in the disabled, as a password for logging into a system and so forth. From the utilization of existing eye blink, made a tool capable of generating Morse code character through the blink of an eye for the disabled. The selection of Morse code is due to the characters contained in the Morse code can be confused with the use of eye blink. In this case it is used some of the features provided in OpenCV to help simplify the reintegration of methods. Here the user detected the eye area by using Haarcascade. Once the eye area is detected, the section is shot and detected the iris by using the Hough circle. The resulting loop is the one used to create the character from the Morse code or to translate the Morse code obtained into the letter. Results of the translation of Morse code are displayed on the LCD display. From experiments conducted using some of the initials i.e. MA, MI, TI and WC as intermediaries, TI initials gets the greatest accuracy value with an accuracy rate of 82%. As for the lowest accuracy value of the WC initials with an accuracy of 60%.