Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Analisa Kedalaman Retak pada Pelat Beton Normal Dengan dan Tanpa Tulangan menggunakan Ultrasonic Pulse Velocity Metoda BS (British Standard)
Anton Rahmat Kartaatmaja (2017) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Kekuatan beton di lapangan terkadang tidak sesuai dengan kekuatan beton rencana, untuk itu dilakukan pemeriksaan dan kontrol terhadap mutu beton di lapangan, karena beton memiliki kelemahan, antara lain adalah rendahnya kekuatan tarik sehingga mudah retak. Retak-retak pada struktur beton secara umum dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu retak struktural dan non-struktural. Selain mengurangi nilai kuat tekannya, keretakan pada beton juga sangat mempengaruhi kekuatan beton dalam menahan beban. Kedalaman retakan pada beton umumnya dapat dideteksi dengan menggunakan alat ultrasonic pulse velocity. Pengujian menggunakan alat ultrasonic pulse velocity merupakan pengujian tanpa merusak beton. Pada penelitian ini pelat beton dibuat retakan terlebih dahulu sesuai dengan keretakan yang telah direncanakan. Untuk mengetahui kedalaman retakan pada pelat beton dilakukan dengan menggunakan metode British Standard. Kedalaman retakan pada beton dengan menggunakan ultrasonic pulse velocity ini berdasarkan pada kecepatan atau pengukuran waktu perjalanan pulsa ultrasonik yang dihasilkan oleh transducer elektro akustik melelui kontak salah satupermukaan beton yang diuji dan diterima oleh transducer serupa dipermukaan lain. Pengujian dilakukan terhadap pelat beton bertulang dan tanpa tulangan dengan jumlah benda uji 9 buah ukuran 100 cm x 50 cm x 20 cm pada umur 28 hari. Pengujian dengan alat ultrasonic pulse velocity menggunakan metode tidak langsung. Analisa dari hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu pada pelat yang tidak menggunakan tulangan penyimpangannya hanya 0,85% mendekati keakuratan retak aktual, sementara akibat dari pelat dengan adanya tulangan memiliki presentase 5,25%, dari perbedaan presentase penyimpangan tersebut maka pengaruh dari adanya tulangan pada pelat beton terhadap hasil pengujian kedalaman retak mengunakan alat Ultrasonic Pulse Velocity metode British Standard sangat besar. Kata kunci: beton, pelat, retakan, ultrasonic pulse velocity, penyimpangan.
Ringkasan Alternatif
Sometimes the strength of concrete has been made incompatible with the preliminary concrete strength so the quality control and inspection are needed. The concrete has a low tensile strength so it is easy to crack. The crack concrete can be classified into two major categories, the first is structural crack and the last is non-structural crack. Crack can reduce the compressive strength and weight-bearing of concrete. Ultrasonic pulse velocity machine can be used to detect the depth of crack. Testing use this machine is a nondestructive test. In this study, the crack slab are made as depth as the preliminary crack. British Standard method is used for determining the crack depth on slab. Depth of cracks in concrete using ultrasonic pulse velocity is based on speed or travel time measurement of ultrasonic pulses generated by electro-acoustic transducer through contact one concrete one surface tested and received by the same transducer on the surface of another. Reinforced concrete slab and concrete slab are used for this testing, there are 9 sample with size 100cm x 50 cm x 20 cm at the age of 28 days. Testing use Ultrasonic pulse velocity machine is an indirect method. The deviation of concrete slab is 0,85% approximately the accuracy of the actual crack, while the reinforced concrete is 5,25 %. The different percentage deviation of influence reinforcement for depth crack testing using Ultrasonic Pulse Velocity machine British standard method is very high. Keywords: concrete, slab, cracks, ultrasonic pulse velocity, deviation.
Sumber