Teknologi di bidang telekomunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Sistem komunikasi selular yaitu Global Sistem for Mobile Communication (GSM) merupakan teknologi selular yang banyak digunakan oleh negara-negara di dunia termasuk di Indonesia. Konsep dasar GSM yaitu penggunaan frequency reuse dan handover. Handover merupakan proses pengalihan kanal trafik mobile station secara otomatis yang sedang digunakan untuk berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan hubungan. Handover merupakan aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi yang perlu ditangani dan dikaji dengan teliti. Dalam tugas akhir ini akan membahas tentang proses handover serta menganalisa kualitas handover berdasarkan data statistik yang diperoleh dari server OMC. Kagagalan pensinyalan handover pada BTS Gekbrong Sektor 2 disebabkan karena adanya kerusakan pada perangkat hardware dan adanya kesalahan dalam penentuan parameter handover sehingga terjadi interferensi antar BTS sekitarnya, hal ini ditunjukkan dengan nilai kegagalan handover yang cukup tinggi selama bulan April 2008 dengan rata-rata kegagalan 36% dan SDCCH Drop Rate yang tinggi dengan rata-rata 5,5%. Setelah dilakukan tindakan optimasi sistem dengan cara perbaikan perangkat hardware dan melakukan perubahan penentuan parameter handover maka interferensi antar BTS berkurang dan tingkat kegagalan handover menurun dengan rata-rata kegagalan 4 %.

Teknologi di bidang telekomunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Sistem komunikasi selular yaitu Global Sistem for Mobile Communication (GSM) merupakan teknologi selular yang banyak digunakan oleh negara-negara di dunia termasuk di Indonesia. Konsep dasar GSM yaitu penggunaan frequency reuse dan handover. Handover merupakan proses pengalihan kanal trafik mobile station secara otomatis yang sedang digunakan untuk berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan hubungan. Handover merupakan aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi yang perlu ditangani dan dikaji dengan teliti. Dalam tugas akhir ini akan membahas tentang proses handover serta menganalisa kualitas handover berdasarkan data statistik yang diperoleh dari server OMC. Kagagalan pensinyalan handover pada BTS Gekbrong Sektor 2 disebabkan karena adanya kerusakan pada perangkat hardware dan adanya kesalahan dalam penentuan parameter handover sehingga terjadi interferensi antar BTS sekitarnya, hal ini ditunjukkan dengan nilai kegagalan handover yang cukup tinggi selama bulan April 2008 dengan rata-rata kegagalan 36% dan SDCCH Drop Rate yang tinggi dengan rata-rata 5,5%. Setelah dilakukan tindakan optimasi sistem dengan cara perbaikan perangkat hardware dan melakukan perubahan penentuan parameter handover maka interferensi antar BTS berkurang dan tingkat kegagalan handover menurun dengan rata-rata kegagalan 4 %.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-johnalfiya-15084