Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISA MOTIF-MOTIF PEMBELIAN CELANA DALAM DI KALANGAN MAHASISWI DI BANDUNG
Tina Sumarni (-) | Tugas Akhir | Manajemen
Bagikan
Ringkasan
ABSTRAK Motif-motif pembelian merupakan motif-motif yang mendasari konsumen dalam membeli sesuatu. Manning & Reece (1997) menjelaskan bahwa motif pembelian terdiri dari 4 faktor, emotional buying motives, rational buying motives, product buying motives dan patronage buying motives. Motif-motif pembelian adalah kunci keberhasilan dalam proses penjualan. Berdasarkan uraian diatas tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui motif yang paling banyak muncul dalam pembelian produk celana dalam di kalangan mahasiswi dan untuk mengetahui motif tambahan yang mempengaruhi pembelian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motif pembelian produk merujuk quality preference sebagai faktor utama, sekitar 73.8% mempengaruhi pembelian. Motif-motif tambahan muncul dalam penelitian ini. Yaitu saat Hari Raya Lebaran, dan dorongan dari luar, motif-motif ini tidak dijelaskan oleh Manning & Reece (1997) sebelumnya. Patronage buying motives tidak muncul karena penelitian tidak ditujukan pada satu spesifikasi merek atau tempat tertentu.
Ringkasan Alternatif
ABSTRAK Motif-motif pembelian merupakan motif-motif yang mendasari konsumen dalam membeli sesuatu. Manning & Reece (1997) menjelaskan bahwa motif pembelian terdiri dari 4 faktor, emotional buying motives, rational buying motives, product buying motives dan patronage buying motives. Motif-motif pembelian adalah kunci keberhasilan dalam proses penjualan. Berdasarkan uraian diatas tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui motif yang paling banyak muncul dalam pembelian produk celana dalam di kalangan mahasiswi dan untuk mengetahui motif tambahan yang mempengaruhi pembelian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motif pembelian produk merujuk quality preference sebagai faktor utama, sekitar 73.8% mempengaruhi pembelian. Motif-motif tambahan muncul dalam penelitian ini. Yaitu saat Hari Raya Lebaran, dan dorongan dari luar, motif-motif ini tidak dijelaskan oleh Manning & Reece (1997) sebelumnya. Patronage buying motives tidak muncul karena penelitian tidak ditujukan pada satu spesifikasi merek atau tempat tertentu.
Sumber