Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS BETON K-175 DENGAN CAMPURAN SERBUK KAPUR UNTUK MENGURANGI SEMEN ( KOMUNITAS BIDANG STUDI: MANAJEMEN DAN REKAYASA STRUKTUR)
SITTI NUR SYAMSIYYAH (2008) | Skripsi | Teknik Sipil , Teknik Sipil , Teknik Sipil , Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Sejauh ini belum banyak alternatif lain selain semen portland yang dapat diterima
oleh masyarakat sebagai bahan pengikat pada konstruksi perumahan. Di lain
pihak proses produksi semen portland, selain menimbulkan pencemaran udara
melelui gas CO2, juga memerlukan energi yang tinggi yang berakibat kepada
tingginya harga semen tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa semen
alternatif dengan bahan semen portland dan bahan kapur padalarang dapat
dijadikan sebagai pengurangan semen portland pada penmbangunan perumahan
sederhana, baik sebagai beton untuk konstruksi struktural dengan mutu K-175
maupun konstruksi non struktural seperti pasangan bata dan juga concrete block.
Dengan proses produksinya yang lebih sederhana dan tidak memerlukan lagi
energi yang lebih besar, semen alternatif ini memiliki potensi mereduksi biaya
konstruksi sehingga dicapai hasil yang lebih ekonomis serta ramah lingkungan.
Ringkasan Alternatif
Sejauh ini belum banyak alternatif lain selain semen portland yang dapat diterima
oleh masyarakat sebagai bahan pengikat pada konstruksi perumahan. Di lain
pihak proses produksi semen portland, selain menimbulkan pencemaran udara
melelui gas CO2, juga memerlukan energi yang tinggi yang berakibat kepada
tingginya harga semen tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa semen
alternatif dengan bahan semen portland dan bahan kapur padalarang dapat
dijadikan sebagai pengurangan semen portland pada penmbangunan perumahan
sederhana, baik sebagai beton untuk konstruksi struktural dengan mutu K-175
maupun konstruksi non struktural seperti pasangan bata dan juga concrete block.
Dengan proses produksinya yang lebih sederhana dan tidak memerlukan lagi
energi yang lebih besar, semen alternatif ini memiliki potensi mereduksi biaya
konstruksi sehingga dicapai hasil yang lebih ekonomis serta ramah lingkungan.