Konfeksi Tiga Bersaudara merupakan konveksi yang beroperasi di bidang produksi pembuatan pakaian. Produknya berupa jas almamater dan toga wisuda yang diproduksi dalam berbagai jenis dan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk memenuhi pesanan reguler dan memenuhi pesanan khusus dari konsumen. Konveksi ini belum menggunakan kapasitas produksi maksimum, sehingga memanfaatkan kapasitas yang menganggur pada bulan - bulan tertentu untuk menerima pesanan khusus. Kebijakan mengenai pesanan khusus yang terdapat pada Konfeksi Tiga Bersaudara masih belum menggunakan informasi yang dapat diandalkan, karena informasi biaya yang digunakan tidak tepat, oleh karena itu penulis melakukan penelitian mengenai analisis biaya diferensial dalam pengambilan keputusan untuk menerima pesanan khusus di Konfeksi Tiga Bersaudara. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif. Penulis memisahkan biaya variabel dan biaya tetap, melakukan perhitungan biaya diferensial atas pesanan khusus kemudian membandingkan biaya diferensial atas pesanan khusus tersebut dengan pendapatan diferensial yang akan diterima perusahaan. Data yang dinalisis adalah pesanan khusus jas almamater dari Universitas Andalas Padang sebanyak 3000 unit dengan harga yang ditawarkan Rp. 62.500 per unit yaitu dibawah harga jual normal untuk pesanan reguler sebesar Rp. 70.000 per unit. Dari hasil analisis data yang dilakukan, dapat diketahui bahwa biaya diferensial atas pesanan khusus tersebut adalah sebesar Rp. 176.901.000, sedangkan pendapatan diferensial yang akan diterima adalah sebesar Rp. 187.500.000. Pendapatan diferensial lebih besar dibandingkan biaya diferensial, sehingga perusahaan akan mendapat keuntungan sebesar Rp. 10.599.000 dengan menerima pesanan khusus tersebut. Kata Kunci: Biaya diferensial, pendapatan diferensial, pesanan khusus.

Konfeksi Tiga Bersaudara is convection that operates in the production of clothing manufacture. Products such almamater jacket and gown graduation are manufactured in various types and sizes that are tailored to meet the needs for regular orders and fulfill special orders from customers. Convection is not using the maximum production capacity, thus utilizing idle capacity in a given month to receive a special order. Policy regarding special orders contained in Konfeksi Tiga Bersaudara still not using reliable information, because the cost information used is not appropriate, therefore the authors conducted a study on the analysis of differential cost in decision making for accept the special order in Konfeksi Tiga Bersaudara. This research was conducted with descriptive analysis method. Author separates the variable costs and fixed costs, calculation differential costs on special order and then compare the differential cost on special order with differential revenue that will be received by the company. The data analysis is a special order almamater jacket from the University of Andalas Padang 3,000 units at the price offered Rp. 62,500 per unit is below the normal selling price for regular order of Rp. 70,000 per unit. From the results of data analysis, it can be seen that the differential cost on special orders is Rp. 176,901,000, while the differential revenue to be received is Rp. 187,500,000. Differential revenue greater than the differential cost, so the company will have a profit of Rp. 10,599,000 by accepting special orders. Keywords: Differential cost, differential revenue, special orders.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-aldelapusp-9352