Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS BIAYA PESANAN PRODUK CETAKAN (BLOCK NOTE DAN STOF MAP) UNUTK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUK PESANAN DI CV TUNAS BARU MAJALENGKA
TEDI SUPRIYADI (2007) | Skripsi | Teknik Industri , Teknik Industri
Bagikan
Ringkasan
CV. Tunas Baru merupakan industri kecil yang bergerak dibidang manufaktur maupun
dibidang jasa. Produk yang dihasilkan oleh CV. Tunas Baru dibidang manufaktur
diantaranya produk-produk cetakan. Produk jasa yang ditawarkan oleh CV. Tunas Baru
diantaranya pengadaan fasilitas pendidikan, pengadaan fasilitas perkantoran, dan
pengadaan fasilitas alat peraga. CV. Tunas Baru melakukan kerjasama dengan beberapa
perusahaan penerbit buku untuk memasarkan produk-produk mereka. Selain bergerak
dalam bidang manufaktur dan jasa, CV. Tunas baru menjalani usaha ritel.
Masalah yang dihadapi CV. Tunas Baru yaitu kesulitan dalam menentukan biaya-biaya
dari setiap pesanan, Dengan tidak adanya dokumen sumber atau kartu dalam pencatatan
biaya-biaya produksi yang dikeluarkan, sehingga biaya-biaya yang terjadi sulit untuk
diidentifikasi atau dirinci. Hal ini menyebabkan perusahaan sulit untuk mengetahui
kondisi keuntungan yang diperoleh dari setiap pesanan.
Penentuan biaya pesanan ialah suatu sistem akuntansi yang menelusuri biaya pada unit
individual atau pekerjaan, kontrak atau tumpukan produk yang spesifik. Untuk
menentukan biaya berdasarkan pesanan secara akurat dan efektif, pesanan harus dapat
diidentifikasi secara terpisah dan harus ada perbedaaan penting biaya per unit antara
berbagai pesanan. Penentuan biaya berdasarkan pesanan mengakumulasi biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead yang dibebankan ke setiap
pesanan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa biaya pesanan terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead yang membentuk harga pokok pesanan untuk
masing-masing produk yaitu Rp 16.245.838 untuk produk block note dan Rp 5.931.077
untuk produk stof map. Dari harga pokok pesanan tersebut, kemudian dibagi dengan
jumlah produk yang dipesan untuk masing-masing produk sebanyak 9860 unit. Dari hasil
pembagian tersebut, didapat harga pokok pesanan per unit, yaitu Rp 1.647,65 untuk
produk block note dan Rp 601,53 untuk produk stof map. perusahaan mendapatkan laba
bersih per unit setelah memasukan biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum
sehingga laba bersih per unit untuk setiap produknya, yaitu 38,2% untuk produk block
note dan 64,1% untuk produk stof map atau total laba bersih yang diperoleh dari hasil
penjualan untuk masing-masing produk pesanan sebesar Rp 6.263.386 untuk produk
block note dan Rp 3.851.003 untuk produk stof map. Berdasarkan perhitungan titik impas,
diperoleh jumlah unit produk yang harus dihasilkan yaitu 1956 unit (dengan harga awal
Rp 2.500) dan 2421 unit (setelah ada potongan harga sebesar Rp 200) untuk produk block
note serta 1631 unit untuk produk stof map. Sedangkan pada kenyataannya, perusahaan
dapat menjual untuk masing-masing produk yaitu sebanyak 9860 unit untuk produk block
note dan 9860 unit untuk produk stof map. Berdasarkan hal tersebut perusahaan dikatakan
mengalami keuntungan.
Ringkasan Alternatif
CV. Tunas Baru merupakan industri kecil yang bergerak dibidang manufaktur maupun
dibidang jasa. Produk yang dihasilkan oleh CV. Tunas Baru dibidang manufaktur
diantaranya produk-produk cetakan. Produk jasa yang ditawarkan oleh CV. Tunas Baru
diantaranya pengadaan fasilitas pendidikan, pengadaan fasilitas perkantoran, dan
pengadaan fasilitas alat peraga. CV. Tunas Baru melakukan kerjasama dengan beberapa
perusahaan penerbit buku untuk memasarkan produk-produk mereka. Selain bergerak
dalam bidang manufaktur dan jasa, CV. Tunas baru menjalani usaha ritel.
Masalah yang dihadapi CV. Tunas Baru yaitu kesulitan dalam menentukan biaya-biaya
dari setiap pesanan, Dengan tidak adanya dokumen sumber atau kartu dalam pencatatan
biaya-biaya produksi yang dikeluarkan, sehingga biaya-biaya yang terjadi sulit untuk
diidentifikasi atau dirinci. Hal ini menyebabkan perusahaan sulit untuk mengetahui
kondisi keuntungan yang diperoleh dari setiap pesanan.
Penentuan biaya pesanan ialah suatu sistem akuntansi yang menelusuri biaya pada unit
individual atau pekerjaan, kontrak atau tumpukan produk yang spesifik. Untuk
menentukan biaya berdasarkan pesanan secara akurat dan efektif, pesanan harus dapat
diidentifikasi secara terpisah dan harus ada perbedaaan penting biaya per unit antara
berbagai pesanan. Penentuan biaya berdasarkan pesanan mengakumulasi biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead yang dibebankan ke setiap
pesanan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa biaya pesanan terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead yang membentuk harga pokok pesanan untuk
masing-masing produk yaitu Rp 16.245.838 untuk produk block note dan Rp 5.931.077
untuk produk stof map. Dari harga pokok pesanan tersebut, kemudian dibagi dengan
jumlah produk yang dipesan untuk masing-masing produk sebanyak 9860 unit. Dari hasil
pembagian tersebut, didapat harga pokok pesanan per unit, yaitu Rp 1.647,65 untuk
produk block note dan Rp 601,53 untuk produk stof map. perusahaan mendapatkan laba
bersih per unit setelah memasukan biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum
sehingga laba bersih per unit untuk setiap produknya, yaitu 38,2% untuk produk block
note dan 64,1% untuk produk stof map atau total laba bersih yang diperoleh dari hasil
penjualan untuk masing-masing produk pesanan sebesar Rp 6.263.386 untuk produk
block note dan Rp 3.851.003 untuk produk stof map. Berdasarkan perhitungan titik impas,
diperoleh jumlah unit produk yang harus dihasilkan yaitu 1956 unit (dengan harga awal
Rp 2.500) dan 2421 unit (setelah ada potongan harga sebesar Rp 200) untuk produk block
note serta 1631 unit untuk produk stof map. Sedangkan pada kenyataannya, perusahaan
dapat menjual untuk masing-masing produk yaitu sebanyak 9860 unit untuk produk block
note dan 9860 unit untuk produk stof map. Berdasarkan hal tersebut perusahaan dikatakan
mengalami keuntungan.