Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN UNDERPASS DI KABUPATEN BANDUNG BARAT, STASIUN KERETA API PADALARANG–IBUKOTA KABUPATEN BANDUNG BARAT DALAM MENDUKUNG AKSESIBILITAS
Annisa Nur Utami (2012) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Kota Padalarang khususnya daerah Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat merupakan pusat lalu lintas yang sering dilalui oleh kendaraan bermotor. Hal ini dikarenakan daerah tersebut dekat dengan Pasar dan Stasiun Padalarang, kemudian merupakan jalan alternatif menuju Lembang, Cisarua, Parompong dan Kantor Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat. Namun keadaan lahan jalan yang terbatas serta adanya perlintasan kereta api dengan kondisi geometrik eksisting yang memiliki kelandaian menuju arah Ngamprah, menjadikan daerah tersebut memiliki tingkat aksesibilitas yang kurang baik. Untuk itu, Pemerintah melalui Dinas Perhubungan melakukan pembangunan underpass, tepatnya di pertigaan Jalan Curug Agung - Jalan Pasirhalang dan di Pertigaan Jalan Pasirhalang - Jalan Ngamprah, dengan harapan meningkatkan kinerja prasarana transportasi yang ada menjadi lebih baik. Penelitian mengenai underpass tersebut dilakukan sebagai upaya penilaian mengenai ketepatgunaan solusi yang dipilih pemerintah untuk mengatasi masalah yang terjadi pada pertigaan Jalan Curug Agung – Jalan Pasirhalang – Jalan Ngamprah. Penelitian ini mencakup kinerja segmen jalan tersebut sebelum dibangunnya underpass, saat dibangunnya underpass sampai dengan masa dimana underpass tersebut telah beroperasional yang diperkirakan pada tahun 2017, terutama yang mendukung dalam segi aksesibilitas. Setelah dilakukan analisis data mengenai lokasi tinjauan, diperoleh kinerja segmen jalan yang dibangun underpass Padalarang menjadi lebih baik, yaitu dengan didapatnya arus lalu lintas pada saat pembangunan Underpass pada titik tinjauan rute alternatif 1 = 1951 kend/jam=975,5 smp/jam,dengan kapasitas 165 smp/jam dan derajat kejenuhan 0,6. Untuk rute alternatif 2 = 495 kend/jam=387,3 smp/jam, kapasitas 1245,45 smp/jam dan derajat kejenuhan 0,3 . Selanjutnya perkiraan setelah pembangunan Underpass pada 2017 diperoleh arus lalu lintas yang terjadi menuju arah Ngamprah =589 kend/jam=1346 smp/jam dengan kapasitas 1824 smp/jam dan derajat kejenuhan 0,4. Sebaliknya untuk arus lalu lintas yang arah Padalarang diperoleh 1175 kend/jam = 910 smp/jam dengan kapasitas 1824 smp/jam dan derajat kejenuhan 0,3. Hal ini tentunya mendukung aksesibilitas pada segmen jalan tersebut serta menghubungkan daerah-daerah yang ada menjadi lebih baik, terutama dalam segi kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jalan, serta dengan semakin membaiknya aksesibilitas maka dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat disekitarnya baik dari segi sosial dan ekonomi yang semakin berkembang. Hal itu dapat dipertahankan dengan kondisi kapasitas yang memenuhi sampai pada tahun 2017.
Ringkasan Alternatif
In the Padalarang region, especially in Mekarsari village areas, District of Ngamprah, West Bandung regency is the most dense of traffic . It cause the area is closer to the market and Padalarang Railway Station. This segment road is the other alternative way to Lembang, Cisarua, Parompong, and Government regency office of West Bandung. Due to state of road land and the railway crossing with existing geometric conditions which have a slope toward Ngamprah, making the area has a poor level of accessibility,and for that, The Government, through the Department of Transportation perform the contruction of underpasses, precisely at the fork of Curug Agung - Pasirhalang roadway and at the fork of Pasirhalang - Ngamprah roadway, hopefully of improving the performance of existing transport infrastructure for the better in the future. Research on the underpass is done as an evaluation about the elected solution by the Government to solve the problem that occur in at the fork of Curug Agung - Pasirhalang - Ngamprah roadway.This Reseacrh covers the performance of the road segment before, under and where the Underpass is estimated to have been operational in 2017, especially to support in terms of accessibility. After the analysis of data on the location's review, obtained the better performance of the road segment where the Padalarang underpass built. with the acquired traffic flow during the Underpass construction at the point of review, first alternative's route : 1951 vehicles per hour = 387 passenger car units per hour with capacity 165 passenger car per hour and 0.6 degrees of saturation. For the second alternative's route : 495 vehicles per hour = 387.3 passenger car per hour, with capacity 1245.45 passenger car per hour and o.3 degrees of saturaiton. Furthermore, the estimation after Underpass Construction in 2017 obtained the flow traffic oing toward Ngamprah = 589 vehicle per hour = 1346 passenger car per hour, with capacity 1824 passenger car per hour, and 0.4 degrees of saturation. And for the opposite direction, the hour, and 0.4 degrees of saturation. And for the opposite direction, the traffic flow toward Padalarang = 1175 vehicle per hour = 910 passenger car per hour with capacity 1824 passenger car per hour and 0.3 degrees of saturation. This is certainly support the accessibility on the road segment and the connecting areas are getting better, especially in terms of comfort and safety for road users, and with the improved accessibility, it can improve people's lives around it both in terms of social and economic growing. it can be maintained with a condition that meets the capacity until 2017.
Sumber