Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA PENJADWALAN MATA KULIAH
IHSAN SANI ABDULLAH (2009) | Skripsi | Teknik Informatika , Teknik Informatika
Bagikan
Ringkasan
Proses penjadwalan kuliah adalah suatu proses untuk memasangkan event yang berisi komponen matakuliah dan dosen pada timeslot yang berisi komponen waktu dan ruang. Hasil penjadwalan ini berisi susunan jadwal yang tidak melanggar syarat hard constraint atau jadwal tidak saling bertubrukan satu sama lain. Selain itu hasil jadwal juga diharapkan dapat meminimumkan pelanggaran soft contraint. Penetapan soft contraint biasanya digunakan untuk membuat hasil jadwal lebih baik. Semakin sedikit jumlah pelanggaran soft constraint maka hasil penjadwalan semakin sesuai dengan harapan. Untuk memecahkan permasalahan penjadwalan kuliah ini penulis menggunakan algoritma genetika. Algoritma ini didasarkan pada mekanisme sistem natural yakni genetik dan seleksi alam. Pada algoritma genetika dibuat kromosom-kromosom dari populasi awal secara random, sehingga memungkinkan kromosom tersebut ‘berkembang biak’ sesuai hukum-hukum evolusi yang nantinya diharapkan akan dapat menghasilkan kromosom dengan nilai yang lebih baik dari kromosom-kromosom yang ada pada populasi awal. Kromosom merupakan representasi solusi dari permasalahan yang diangkat, sehingga apabila kromosom yang baik tersebut dihasilkan, maka diharapkan solusi yang baik dari permasalahan jadwal juga didapatkan. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dengan melakukan perubahan parameter masukan, maka akan memberikan hasil yang bervariasi. Kemudian setelah dilakukan pengujian terhadap parameter, maka didapatkan parameter masukan yang dapat menghasilkan jadwal terbaik dengan pelanggaran terhadap soft constraint bernilai 0, yaitu jumlah kromosom 20, probabilitas mutasi 50%, dan probabilitas cross over 50%, yang dihasilkan sebelum generasi ke-100.
Ringkasan Alternatif
Proses penjadwalan kuliah adalah suatu proses untuk memasangkan event yang berisi komponen matakuliah dan dosen pada timeslot yang berisi komponen waktu dan ruang. Hasil penjadwalan ini berisi susunan jadwal yang tidak melanggar syarat hard constraint atau jadwal tidak saling bertubrukan satu sama lain. Selain itu hasil jadwal juga diharapkan dapat meminimumkan pelanggaran soft contraint. Penetapan soft contraint biasanya digunakan untuk membuat hasil jadwal lebih baik. Semakin sedikit jumlah pelanggaran soft constraint maka hasil penjadwalan semakin sesuai dengan harapan. Untuk memecahkan permasalahan penjadwalan kuliah ini penulis menggunakan algoritma genetika. Algoritma ini didasarkan pada mekanisme sistem natural yakni genetik dan seleksi alam. Pada algoritma genetika dibuat kromosom-kromosom dari populasi awal secara random, sehingga memungkinkan kromosom tersebut ‘berkembang biak’ sesuai hukum-hukum evolusi yang nantinya diharapkan akan dapat menghasilkan kromosom dengan nilai yang lebih baik dari kromosom-kromosom yang ada pada populasi awal. Kromosom merupakan representasi solusi dari permasalahan yang diangkat, sehingga apabila kromosom yang baik tersebut dihasilkan, maka diharapkan solusi yang baik dari permasalahan jadwal juga didapatkan. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dengan melakukan perubahan parameter masukan, maka akan memberikan hasil yang bervariasi. Kemudian setelah dilakukan pengujian terhadap parameter, maka didapatkan parameter masukan yang dapat menghasilkan jadwal terbaik dengan pelanggaran terhadap soft constraint bernilai 0, yaitu jumlah kromosom 20, probabilitas mutasi 50%, dan probabilitas cross over 50%, yang dihasilkan sebelum generasi ke-100.
Sumber