Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Analisis dan Penggunaan Base Isolation pada Struktur Gedung Kuliah Baru Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung
Taufiq Prihantoro (2018) | Skripsi | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Bangunan tahan gempa saat ini menerapkan konsep bangunan boleh rusak tetapi tidak boleh runtuh saat terjadi gempa besar. Konsep ini mungkin akan ditinggalkan dan digantikan dengan teknologi peredam gempa yang dapat mereduksi gempa pada struktur, sehingga resiko kerusakan dan keruntuhan struktur bisa dikurangi. Base isolation merupakan salah satu teknologi peredam gempa dengan material baja dan karet dimana kekakuan horizontalnya rendah. Base isolation ditempatkan di antara pile cap dan kolom lantai dasar. Saat terjadi gempa, base isolation ini mengikuti arah pergerakan gempa sehingga pergeseran gedung relatif lebih kecil. Analisis perbandingan perioda, simpangan antar lantai, gaya dan bentuk diagram gaya dalam antara gedung tanpa base isolation dan gedung dengan base isolation dilakukan pada Gedung Kuliah Baru Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung. Jenis base isolation yang dianalisis adalah hard damping rubber bearing, lead-plug damping bearing dan natural damping rubber bearing dengan menggunakan spesifikasi produsen. Beban yang diinput antara lain beban hidup, beban mati, beban hujan dan beban gempa respon riwayat waktu. Perbandingan dilakukan dengan Gempa El-Centro, Gempa Iwate dan Gempa Manjil. Analisis gedung dengan base isolation menghasilkan perioda struktur bertambah panjang, simpangan antar lantai berkurang dan gaya-gaya dalam struktur berkurang. Pekerjaan pemasangan base isolation pada gedung difokuskan pada pemasangan adjuster, pemasangan base plate, pemasangan base isolation, pemasangan top plate dan pemasangan proteksi. Kata kunci: base isolation, riwayat waktu, El-Centro, simpangan antar lantai.
Ringkasan Alternatif
Earthquake-resisting building implementing that allows the building to have a serious damage caused by a large earthquake without collapse. This concept will be abandoned and replaced by the seismic absorber technology where the earthquake will be reduced as the force coming through the structure so that risk of bulding collapsing will be reduced. Base isolation made of steel and rubber with low horizontal stiffness as a seismic absorber technology. Base isolation is placed between a pile cap and a ground level column so when the earthquake happen, the base isolation will follow the earthquake force direction that causing low displacement for the building. Comparison of period, interstory displacement and force are analyzed between the building with base isolation and without base isolation executed in Gedung Kuliah Baru Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung. Type of base isolation that analyzed is hard damping rubber bearing, lead-plug damping bearing, and natural damping rubber bearing with manufacturer specification. Load that inputed consist of live load, dead load, rain load, and seismic load with time history analysis. Comparison between El Centro Earthquake, Iwate Earthquake, and Manjil Earthquake is analyzed. The result from analysis are increased of structure period, decreased of interstory displacement, and decreased of forces. Base isolation instalation focused on adjuster instalation, base plate instalation, base isolation instalation, top plate instalation and protection intalation. Keywords: base isolation, time history, El-Centro, interstory displacement.