Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Analisis Efektivitas Pengamanan Asset Daerah Bangunan Cagar Budaya di Kota Bandung (Studi Kasus pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung)
Sucia Ramdani (2022) | Skripsi | Akuntansi , Manajemen
Bagikan
Ringkasan
Menurut Undang-undang nomor 23 tahun 2014 Pemerintah Daerah diperbolehkan untuk mengelola beberapa urusannya sendiri salah satunya yaitu pengelolaan asset daerah. Pengelolaan asset daerah sendiri salah satunya terdiri dari pengamanan asset dimana dalam hal pengamanan ini Pemerintah masih menemukan masalah terutama pada asset Bangunan Cagar Budaya di Kota Bandung, baik rubuh/hancur maupun hilang. Contohnya yaitu Rumah karya Presiden Soekarno yang rusak karena kurangnya pengawasan, lalu bangunan sekolah Santa Angela yang direnovasi tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan pihak TACB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana tingkat efektivitas dalam melakukan pengamanan Bangunan Cagar Budaya dari pengamanan secara administratif, kendala apa saja yang dihadapi dan solusi yang diambil oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung untuk menghadapi kendala yang dialami. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi dengan jenis data yang digunakan subjek dan data documenter. Sumber data dalam penelitian ini yaitu primer dan sekunder. Dalam Teknik analisis data, penulis menggunakan reduksi data, display data, kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pengamanan Bangunan Cagar Budaya secara administrative sudah cukup efektif. Kendala yang dihadapi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yaitu kurangnya kesadaran masyarakat, adanya alih fungsi Bangunan Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya yang hilang/rusak, serta kurangnya anggaran dan kondisi pandemi. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung telah melakukan beberapa solusi seperti sosialisasi, membuat sebuah event, pemasangan plakat, pemberian penghargaan, dan pengurangan pajak.
Ringkasan Alternatif
According to Law Number 23 of 2014 Regional Governments are allowed to manage several of their own affairs, one of which is the management of regional assets. The management of regional assets, one of which consists of securing assets, where in terms of security, the Government is still finding problems, especially in the assets of the Cultural Heritage Buildings in the City of Bandung, both collapsed/destroyed or lost. For example, the house by President Soekarno which was damaged due to lack of supervision, then the Santa Angela school building which was renovated without first consulting with the TACB. This study aims to find out and explain how the level of effectiveness in securing Cultural Heritage Buildings from administrative security, what obstacles are faced and solutions taken by the Bandung City Culture and Tourism Office to deal with the obstacles experienced. The type of research used is qualitative research with a case study approach. Data collection techniques were carried out by means of interviews and documentation with the type of data used by the subject and documentary data. Sources of data in this study are primary and secondary. In data analysis technique, the writer uses data reduction, data display, conclusion and verification. The conclusion of this research is that the administrative security of Cultural Conservation Buildings is quite effective. The obstacles faced by the Bandung City Culture and Tourism Office are the lack of public awareness, the transfer of functions of the Cultural Conservation Building, the missing/damaged Cultural Heritage Building, as well as the lack of budget and pandemic conditions. The Bandung City Culture and Tourism Office has carried out several solutions such as socialization, creating an event, placing placards, giving awards, and reducing taxes.
Sumber