Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor internal dan faktor eksternal perbankan syariah yang dapat mempengaruhi praktik perataan laba. Para peneliti terdahulu menganggap bahwa perataan laba adalah salah satu cara untuk melakukan manipulasi laporan keuangan, sehingga laporan keuangan yang diterbitkan tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya dan dapat merugikan para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. cara semacam ini tidak diperbolehkan dalam ruang lingkup akuntansi secara umum. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perataan laba yang diproksikan dengan penyisihan penghapusan aktiva produktif, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas (earning before tax and provisions), jumlah pembiayaan, Non Performing Financing, Good Corporate Governance (keberadaan Dewan Pengawas Syariah), Gross Domestic Product, dan tingkat inflasi. Penelitian ini dilakukan pada bank umum syariah di Indonesia untuk periode 2013 sampai 2017. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 11 Bank Umum Syariah. Setelah dilakukan teknik pengambilan sampel metode purposive sampling, diperoleh 10 Bank Umum Syariah yang akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian. Sedangkan untuk melihat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen digunakan metode analisis regresi data panel. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara simultan, profitabilitas (earning before tax and provisions), jumlah pembiayaan, Non-Performing Financing, Good Corporate Governance (keberadaan Dewan Pengawas Syariah), Gross Domestic Product, dan tingkat inflasi berpengaruh terhadap perataan laba. Sedangkan secara parsial, hanya variabel profitabilitas (earning before tax and provisions), jumlah pembiayaan, dan Non-Performing Financing yang berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perbankan syariah di Indonesia. Kata Kunci: Perbankan Syariah, Akuntansi Syariah, Manajemen Laba, Perataan Laba.

The purpose of this study is to find out and analyze internal factors and external factors of Islamic banking which can affect the practice of income smoothing. Previous researchers considered that income smoothing is one way to manipulate financial statements, so the financial statements issued do not reflect the actual condition of the company and can harm the users of financial statements in decision making. this method is not permitted in the scope of accounting in general. The dependent variable used in this study is income smoothing which is proxied by loan loss provisions, while the independent variables in this study are profitability (earnings before tax and provisions), total financing, Non Performing Financing, Good Corporate Governance (the existence of the Sharia Supervisory Board), Gross Domestic Product, and inflation rate. This research was conducted at sharia commercial banks in Indonesia for the period 2013 to 2017. The population in this study amounted to 11 Islamic Commercial Banks. After sampling technique using a purposive sampling method, 10 Islamic banks were obtained which will be used as samples in the study. Whereas to see the influence of the independent variables on the dependent variable used panel data regression analysis method. Based on the results of the study it is known that simultaneously, profitability (earnings before tax and provisions), the amount of financing, Non-Performing Financing, Good Corporate Governance (the existence of the Sharia Supervisory Board), Gross Domestic Product, and the inflation rate affect income smoothing. While partially, only the variable profitability (earnings before tax and provisions), the amount of financing, and Non-Performing Financing that influence the practice of income smoothing in Islamic banking in Indonesia. Keywords: Islamic Banking, Sharia Accounting, Profit Management, Income Smoothing.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-rosmelinda-11338