Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS HUBUNGAN PENENTUAN TARIF PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN PENERAPAN METODE BIAYA OVERHEAD PABRIK BERDASARKAN TARIF DI PT CHITOSE INDONESIA MANUFACTURING
Sarah Dewi (-) | Tugas Akhir | Akuntansi
Bagikan
Ringkasan
ABSTRAK
Biaya produksi merupakan salah satu pembentuk harga pokok produksi. Agar perusahaan dapat mencapai keuntungan sesuai dengan rencana, perusahaan harus dapat mengendalikan dan meminimalisasi biaya tersebut. Biasanya biaya produksi dibagi menjadi tiga elemen biaya. Salah satunya adalah biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang tidak dapat diidentifikasi dan dibebankan langsung ke produk, oleh karena itu dalam pembebanan biaya overhead pabrik diperlukan perhitungan khusus. Salah satunya melalui perhitungan tarif. Kemudian kita bisa membebankan biaya tersebut ke produk. Ada lima dasar tarif yang dapat digunakan dalam membuat perhitungan yang akurat, yaitu: Jumlah produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, dan jam mesin. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan tarif overhead adalah dasar yang dipakai, tingkat kapasitas yang digunakan, diikutsertakan atau tidaknya elemen biaya overhead tetap, penggunaan satu tarif atau beberapa tarif di dalam pabrik. Tarif overhead memungkinkan berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan yang lain, bahkan tarif ini bisa berbeda dari satu departemen dengan depatemen yang lain dalam satu perusahaan.
Dalam memilih tarif overhead, dapat dilakukan analisis korelasi. Dengan menggunakan analisis korelasi, kita dapat mengetahui sejauh mana hubungan antara dasar pembebanan dengan biaya overhead pabrik. Nilai korelasi terbesar menunjukkan hubungan yang erat dengan biaya overhead pabrik. Setelah memilih tarif berdasarkan analisis korelasi, kita dapat mengetahui perkiraan biaya overhead pabrik untuk beberapa periode kedepan.
Perkiraan biaya overhead pabrik memungkinkan terjadinya selisih dengan biaya yang sesungguhnya terjadi pada akhir periode. Selisih yang terjadi bisa menguntungkan jika biaya overhead pabrik yang dianggarkan lebih besar dari biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Dan jika selisih yang terjadi menunjukkan biaya overhead yang dianggarkan lebih kecil daripada biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi maka selisih tersebut bersifat tidak menguntungkan.
Ringkasan Alternatif
ABSTRAK
Biaya produksi merupakan salah satu pembentuk harga pokok produksi. Agar perusahaan dapat mencapai keuntungan sesuai dengan rencana, perusahaan harus dapat mengendalikan dan meminimalisasi biaya tersebut. Biasanya biaya produksi dibagi menjadi tiga elemen biaya. Salah satunya adalah biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang tidak dapat diidentifikasi dan dibebankan langsung ke produk, oleh karena itu dalam pembebanan biaya overhead pabrik diperlukan perhitungan khusus. Salah satunya melalui perhitungan tarif. Kemudian kita bisa membebankan biaya tersebut ke produk. Ada lima dasar tarif yang dapat digunakan dalam membuat perhitungan yang akurat, yaitu: Jumlah produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, dan jam mesin. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan tarif overhead adalah dasar yang dipakai, tingkat kapasitas yang digunakan, diikutsertakan atau tidaknya elemen biaya overhead tetap, penggunaan satu tarif atau beberapa tarif di dalam pabrik. Tarif overhead memungkinkan berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan yang lain, bahkan tarif ini bisa berbeda dari satu departemen dengan depatemen yang lain dalam satu perusahaan.
Dalam memilih tarif overhead, dapat dilakukan analisis korelasi. Dengan menggunakan analisis korelasi, kita dapat mengetahui sejauh mana hubungan antara dasar pembebanan dengan biaya overhead pabrik. Nilai korelasi terbesar menunjukkan hubungan yang erat dengan biaya overhead pabrik. Setelah memilih tarif berdasarkan analisis korelasi, kita dapat mengetahui perkiraan biaya overhead pabrik untuk beberapa periode kedepan.
Perkiraan biaya overhead pabrik memungkinkan terjadinya selisih dengan biaya yang sesungguhnya terjadi pada akhir periode. Selisih yang terjadi bisa menguntungkan jika biaya overhead pabrik yang dianggarkan lebih besar dari biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Dan jika selisih yang terjadi menunjukkan biaya overhead yang dianggarkan lebih kecil daripada biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi maka selisih tersebut bersifat tidak menguntungkan.