Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS ISI RUBRIK “TOPIK UTAMAâ€� DI MAJALAH GREY BANDUNG DITINJAU DARI BAHASA JURNALISTIK
SARAH RACHELEA DAMANINGPURI (2009) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis isi Rubrik “Topik Utama“ di Majalah Grey Bandung yang ditinjau dari Bahasa Jurnalistik. Peneliti menganalisa isi feature edisi “Persib nu Aing!â€� dan “Patjar Greyâ€� di Bulan April sesuai indikator-indikator yang telah ditetapkan, yakni: penggunaan unsur bahasa yang menarik, sederhana, lugas, jelas dan pembatasan bahasa serapan. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan teknik analisis isi. Populasi terdiri dari 241 paragraf dan 71 paragraf sebagai sampel yang didapat dengan menggunakan Rumus Yamane. Selanjutnya dilakukan pengundian acak dengan teknik simple random sampling. Sedangkan data dikumpulkan melalui dokumentasi, studi kepustakaan dan wawancara untuk dikoding oleh 3 orang. Hasil analisis menunjukkan adanya penggunaan unsur menarik yang mengandung lebih banyak memunculkan rasa ingin tahu (39 paragraf/ sebesar 55%) daripada memunculkan minat baca pembacanya (32 paragraf/ sebesar 45%), adanya penggunaan unsur sederhana yang mengandung lebih banyak kalimat efektif (40 paragraf/ sebesar 56%) daripada ekonomi kata (31 paragraf/ sebesar 44%), adanya penggunaan unsur lugas yang mengandung keseimbangan dari isi yang langsung menyampaikan informasi (36 paragraf/ sebesar 50%) dan mudah dipahami pembacanya (35 paragraf/ sebesar 50%), adanya penggunaan unsur jelas yang mengandung lebih banyak unsur SPOK (42 paragraf/ sebesar 59%) dan kejelasan makna (29 paragraf/ sebesar 41%) dalam menginformasikan pembacanya, namun adanya penggunaan unsur bahasa serapan yang mengandung bahasa populer (29 paragraf/ sebesar 40.84%), bahasa asing (27 paragraf/ sebesar 38.02%) dan bahasa daerah (15 paragraf/ sebesar 21.12%) jumlahnya lebih banyak dibandingkan bahasa baku itu sendiri. Kesimpulannya, isi dari Rubrik “Topik Utamaâ€� di Majalah Grey Bandung sudah cukup memenuhi karakteristik bahasa jurnalistik. Saran Peneliti, hendaknya Majalah Grey Bandung tetap mempertahankan, memperhatikan penulisan feature dengan unsur menarik, sederhana, lugas dan jelas, serta meningkatkan kualitas penulisan feature dengan lebih banyak menggunakan bahasa baku, sehingga isinya lebih edukatif, dinamis dan variatif tanpa harus meninggalkan kaidah dan karakteristik bahasa jurnalistik yang berlaku.
Ringkasan Alternatif
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis isi Rubrik “Topik Utama“ di Majalah Grey Bandung yang ditinjau dari Bahasa Jurnalistik. Peneliti menganalisa isi feature edisi “Persib nu Aing!â€� dan “Patjar Greyâ€� di Bulan April sesuai indikator-indikator yang telah ditetapkan, yakni: penggunaan unsur bahasa yang menarik, sederhana, lugas, jelas dan pembatasan bahasa serapan. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan teknik analisis isi. Populasi terdiri dari 241 paragraf dan 71 paragraf sebagai sampel yang didapat dengan menggunakan Rumus Yamane. Selanjutnya dilakukan pengundian acak dengan teknik simple random sampling. Sedangkan data dikumpulkan melalui dokumentasi, studi kepustakaan dan wawancara untuk dikoding oleh 3 orang. Hasil analisis menunjukkan adanya penggunaan unsur menarik yang mengandung lebih banyak memunculkan rasa ingin tahu (39 paragraf/ sebesar 55%) daripada memunculkan minat baca pembacanya (32 paragraf/ sebesar 45%), adanya penggunaan unsur sederhana yang mengandung lebih banyak kalimat efektif (40 paragraf/ sebesar 56%) daripada ekonomi kata (31 paragraf/ sebesar 44%), adanya penggunaan unsur lugas yang mengandung keseimbangan dari isi yang langsung menyampaikan informasi (36 paragraf/ sebesar 50%) dan mudah dipahami pembacanya (35 paragraf/ sebesar 50%), adanya penggunaan unsur jelas yang mengandung lebih banyak unsur SPOK (42 paragraf/ sebesar 59%) dan kejelasan makna (29 paragraf/ sebesar 41%) dalam menginformasikan pembacanya, namun adanya penggunaan unsur bahasa serapan yang mengandung bahasa populer (29 paragraf/ sebesar 40.84%), bahasa asing (27 paragraf/ sebesar 38.02%) dan bahasa daerah (15 paragraf/ sebesar 21.12%) jumlahnya lebih banyak dibandingkan bahasa baku itu sendiri. Kesimpulannya, isi dari Rubrik “Topik Utamaâ€� di Majalah Grey Bandung sudah cukup memenuhi karakteristik bahasa jurnalistik. Saran Peneliti, hendaknya Majalah Grey Bandung tetap mempertahankan, memperhatikan penulisan feature dengan unsur menarik, sederhana, lugas dan jelas, serta meningkatkan kualitas penulisan feature dengan lebih banyak menggunakan bahasa baku, sehingga isinya lebih edukatif, dinamis dan variatif tanpa harus meninggalkan kaidah dan karakteristik bahasa jurnalistik yang berlaku.
Sumber