Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS KEBIJAKAN PENERAPAN E-GOVERNMENT MELALUI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG)
ROMI RAHMADANI (2009) | Skripsi | Ilmu Pemerintahan , Ilmu Pemerintahan
Bagikan
Ringkasan
Electronik Government (e-Government) adalah istilah yang sangat populer
saat ini, dimana secara umum e-Government adalah upaya mengaplikasikan
pelayanan kepemerintahan melalui sistem informasi berbasis komputer. Salah satu
upaya Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam
mendukung e-Government adalah dengan melaksanakan perencanaan
pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). Tujuan
dari Pengembangan SIMPEG tersebut yaitu terciptanya database kepegawaian
mulai dari tingkat Kabupaten/Kota, Propinsi dan Departemen Dalam Negeri yang
dapat menampung, mengolah, menyimpan, menemukan kembali, dan
mendistribusikan data pegawai yang akan dijadikan sebagai penunjang pimpinan
untuk pengambilan keputusan dibidang kepegawaian.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Kebijakan
Penerapan e-Government yang dikemukakan oleh Richardus E. Indrajit yang
terdiri dari beberapa indikator yaitu data infrastruktur, infrastruktur legal,
infrastruktur institusional, infrastruktur manusia, infrastuktur teknologi, serta
strategi pemikiran dan kepemimpinan. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Data dikumpulkan melalui hasil wawancara berdasarkan teknik
penentuan informan. Observasi nonpartisipan dan studi kepustakaan. Sumber
informasi terdiri dari Aparatur Pemerintah Propinsi Jawa Barat pada Biro
Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. Adapun teknik penentuan
informan menggunakan teknik purposive sampling (berdasarkan tujuan).
Hasil Penelitian menunjukan bahwa dalam penerapan e-Government
melalui SIMPEG di Provinsi Jawa Barat belum dilaksanakan secara optimal, hal
ini disebabkan oleh beberapa kendala seperti belum memilikinya manajemen
update yang tepat, sehingga sering terjadi keterlambatan pendistribusian data
kepegawaian dari masing-masing instansi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk diolah melalui SIMPEG.
Kemudian dalam ketesediaan aparatur belum memilikinya seorang analis sistem
yang mampu menyusun, dan merancang dan memecahkan masalah dalam
pengelolaan SIMPEG, sekaligus mempunyai pengetahuan mendalam dibidang
kepegawaian.
Untuk menghadapi kendala tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat
khususnya Biro Kepegawaian Sub Bagian Data dan Informasi Kepegawaian
memberikan ketegasan dengan membuat peraturan yang khusus dan secara teknis
mengatur dan mengelola SIMPEG, agar dalam pengelolaan data kepegawaian
melalui SIMPEG tersebut menghasilkan data yang valid dan berkualitas.
Ringkasan Alternatif
Electronik Government (e-Government) adalah istilah yang sangat populer
saat ini, dimana secara umum e-Government adalah upaya mengaplikasikan
pelayanan kepemerintahan melalui sistem informasi berbasis komputer. Salah satu
upaya Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam
mendukung e-Government adalah dengan melaksanakan perencanaan
pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). Tujuan
dari Pengembangan SIMPEG tersebut yaitu terciptanya database kepegawaian
mulai dari tingkat Kabupaten/Kota, Propinsi dan Departemen Dalam Negeri yang
dapat menampung, mengolah, menyimpan, menemukan kembali, dan
mendistribusikan data pegawai yang akan dijadikan sebagai penunjang pimpinan
untuk pengambilan keputusan dibidang kepegawaian.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Kebijakan
Penerapan e-Government yang dikemukakan oleh Richardus E. Indrajit yang
terdiri dari beberapa indikator yaitu data infrastruktur, infrastruktur legal,
infrastruktur institusional, infrastruktur manusia, infrastuktur teknologi, serta
strategi pemikiran dan kepemimpinan. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Data dikumpulkan melalui hasil wawancara berdasarkan teknik
penentuan informan. Observasi nonpartisipan dan studi kepustakaan. Sumber
informasi terdiri dari Aparatur Pemerintah Propinsi Jawa Barat pada Biro
Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. Adapun teknik penentuan
informan menggunakan teknik purposive sampling (berdasarkan tujuan).
Hasil Penelitian menunjukan bahwa dalam penerapan e-Government
melalui SIMPEG di Provinsi Jawa Barat belum dilaksanakan secara optimal, hal
ini disebabkan oleh beberapa kendala seperti belum memilikinya manajemen
update yang tepat, sehingga sering terjadi keterlambatan pendistribusian data
kepegawaian dari masing-masing instansi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk diolah melalui SIMPEG.
Kemudian dalam ketesediaan aparatur belum memilikinya seorang analis sistem
yang mampu menyusun, dan merancang dan memecahkan masalah dalam
pengelolaan SIMPEG, sekaligus mempunyai pengetahuan mendalam dibidang
kepegawaian.
Untuk menghadapi kendala tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat
khususnya Biro Kepegawaian Sub Bagian Data dan Informasi Kepegawaian
memberikan ketegasan dengan membuat peraturan yang khusus dan secara teknis
mengatur dan mengelola SIMPEG, agar dalam pengelolaan data kepegawaian
melalui SIMPEG tersebut menghasilkan data yang valid dan berkualitas.