Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Analisis Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung Poliklinik Politeknik Negeri Bandung
Gandi Prasetyo (2020) | Skripsi | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Sesuai dengan amanat Permen PUPR Nomor 27 Tahun 2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung. Pemerintah mensyaratkan pemberlakuan Sertifikat Laik Fungsi Gedung (SLF Gedung) bagi setiap bangunan gedung yang telah selesai dibangun sebagai syarat untuk bangunan gedung dapat dimanfaatkan. Dalam UU No.28 tahun 2002, disebutkan bahwa setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung. Pada tahapan pemeriksaan bangunan laik fungsi, harus mengetahui terlebih dahulu kondisi eksisting bangunan. Tujuannya untuk mengidentifikasi kondisi dan kualitas komponen bangunan, mengidentifikasi kualitas beton pada struktur bangunan dengan menggunakan metode Non-Destructive Test, menganalisis struktur beton pada bangunan menggunakan software SAP2000 dan memperoleh hasil penilaian dan angka keandalan bangunan yang sesuai dengan kriteria dalam Sertifikat Laik Fungsi. Pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung Poliklinik Politeknik Negeri Bandung dilakukan menggunakan lima kriteria yaitu tata bangunan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Pada komponen keselamatan terdapat aspek struktur yang dimodelkan kedalam SAP2000. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa bangunan tersebut tidak dapat menahan beban gravitasi dan gempa tahun 2012 dengan melihat perilaku balok di elemen bangunan terutama pada kantilever. Untuk keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan diberikan penilaian dengan metode skor menggunakan referensi Permen PU No.27 Tahun 2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan dengan hasil pemeriksaan memenuhi persyaratan. Kata kunci: SLF, laik fungsi, keandalan bangunan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan.
Ringkasan Alternatif
In accordance with the mandate of the PUPR Regulation Number 27 of 2018 concerning Building Function Worthiness Certificates. The government requires the application of a Building Function Worthy Certificate (SLF Building) for each building that has been completed as a condition for building use to be utilized. In Law No.28 of 2002, it is stated that each building must meet administrative requirements and technical requirements in accordance with the functions of the building. At the stage of inspection of function-worthy buildings, it must first know the condition of the existing building. The aim is to identify the condition and quality of building components, identify the quality of concrete in building structures using the Non-Destructive Test method, analyze the concrete structure in the building using SAP2000 software and obtain the results of building reliability assessment and figures according to the criteria in the Certificate of Function Feasibility. Inspection of building functions of Bandung State Polytechnic Polyclinic was carried out using five criteria, namely building management, safety, health, comfort and convenience. In the safety component there are structural aspects that are modeled into SAP2000. From the results of the analysis, it was found that the building could not withstand the gravity and earthquake loads in 2012 by looking at the behavior of the beams in the building elements, especially in cantilever. For safety, health, comfort and convenience, the score method uses references to Public Works No.27 of 2018 concerning Building Function Feasibility Certificates with examination results that meet the requirements. Keywords: SLF, feasible function, building reliability, safety, health, comfort, convenience.
Sumber