Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN KEIGO
M. ADE KARTIKA WAHYU (2009) | Skripsi | Sastra Jepang , Sastra Jepang
Bagikan
Ringkasan
Bahasa Jepang merupakan salah bahasa didunia yang memiliki keunikan tersendiri.
Dengan keunikan tersebut itulah yang mendorong tingginya minat pembelajar untuk
mempelajarinya. Namun penguasaan terhadap bahasa Jepang bukanlah hal yang mudah
mengingat bahasa Jepang adalah bahasa yang memiliki beragam karakteristik. Jika dilihat
dari segi ragam bahasa, dalam bahasa Jepang dikenal adanya ragam hormat (keigo). Secara
umum keigo terbagi tiga jenis yaitu sonkeigo, kenjoogo, dan teineigo. Lemahnya
penguasaan keigo oleh pembelajar bahasa Jepang yang berbahasa ibu bahasa Indonesia
dapat dipahami mengingat dalam bahasa Indonesia tidak mengenal ragam keigo ini.
Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
berkaitan dengan kemampuan mahasiswa dalam penggunaan keigo, faktor yang
mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam penggunaan keigo, serta kendala yang
dihadapi dalam penggunaan keigo.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yang ditujukan
guna memaparkan atau mendeskripsikan suatu permasalahan. Sedangkan yang menjadi
sampel penelitian adalah mahasiswa sastra Jepang Universitas Komputer Indonesia tingkat
III tahun ajaran 2006/2007. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui media
tes dan angket, serta studi literatur.
Berdasarkan data hasil penelitian menunjukan rendahnya nilai rata-rata hasil tes
responden, yaitu sebesar 30.5 dengan predikat E, yaitu Sangat Kurang. Faktor yang
mempengaruhi rendahnya nilai rata-rata mahasiswa tersebut adalah cara belajar mahasiswa
yang kurang efektif, intensitas penggunaan keigo secara lisan maupun tulisan yang masih
rendah. Sedangkan kendala yang dihadapi mahasiswa dalam proses pembelajaran yaitu,
kesulitan dalam hal perubahan kata kerja, seringnya tertukar antar penggunaan ragam
bahasa hormat lainnya.
Rendahnya kemampuan mahasiswa dalam penggunaan keigo disebabkan karena mahasiswa
kurang menguasai teori-teori keigo secara umum, pembentukan, serta penempatan dalam
situasinya. Sedangkan hal yang menjadi faktor yang mempengaruhi kemampuan
mahasiswa tersebut adalah cara belajar yang kurang efektif serta rendahnya intensitas
penggunaan ragam bahasa hormat tersebut. Pada umumnya kendala yang dihadapi
mahasiswa dalam proses pembelajaran keigo adalah lupa dan tertukar dalam
penggunaannya, hat tersebut berhubungan erat dengan kendala yang dihadapi responden
dalam menggunakannya yaitu, kurang hafal dalam perubahan verba, malas, serta
mengalami kesulitan dalam tata bahasa.
Berdasarkan uraian diatas, penulis memberikan saran agar intensitas pemakaian
keigo dalam berbahasa Jepang harus lebih ditingkatkan lagi. Oleh sebab itu hendaknya
pembelajaran bahasa hormat ini tidak hanya dilakukan didalam kelas saja, melainkan dapat
dipraktekan dalam lingkungan kampus atau sesama pembelajar bahasa Jepang.
Ringkasan Alternatif
Bahasa Jepang merupakan salah bahasa didunia yang memiliki keunikan tersendiri.
Dengan keunikan tersebut itulah yang mendorong tingginya minat pembelajar untuk
mempelajarinya. Namun penguasaan terhadap bahasa Jepang bukanlah hal yang mudah
mengingat bahasa Jepang adalah bahasa yang memiliki beragam karakteristik. Jika dilihat
dari segi ragam bahasa, dalam bahasa Jepang dikenal adanya ragam hormat (keigo). Secara
umum keigo terbagi tiga jenis yaitu sonkeigo, kenjoogo, dan teineigo. Lemahnya
penguasaan keigo oleh pembelajar bahasa Jepang yang berbahasa ibu bahasa Indonesia
dapat dipahami mengingat dalam bahasa Indonesia tidak mengenal ragam keigo ini.
Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
berkaitan dengan kemampuan mahasiswa dalam penggunaan keigo, faktor yang
mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam penggunaan keigo, serta kendala yang
dihadapi dalam penggunaan keigo.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yang ditujukan
guna memaparkan atau mendeskripsikan suatu permasalahan. Sedangkan yang menjadi
sampel penelitian adalah mahasiswa sastra Jepang Universitas Komputer Indonesia tingkat
III tahun ajaran 2006/2007. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui media
tes dan angket, serta studi literatur.
Berdasarkan data hasil penelitian menunjukan rendahnya nilai rata-rata hasil tes
responden, yaitu sebesar 30.5 dengan predikat E, yaitu Sangat Kurang. Faktor yang
mempengaruhi rendahnya nilai rata-rata mahasiswa tersebut adalah cara belajar mahasiswa
yang kurang efektif, intensitas penggunaan keigo secara lisan maupun tulisan yang masih
rendah. Sedangkan kendala yang dihadapi mahasiswa dalam proses pembelajaran yaitu,
kesulitan dalam hal perubahan kata kerja, seringnya tertukar antar penggunaan ragam
bahasa hormat lainnya.
Rendahnya kemampuan mahasiswa dalam penggunaan keigo disebabkan karena mahasiswa
kurang menguasai teori-teori keigo secara umum, pembentukan, serta penempatan dalam
situasinya. Sedangkan hal yang menjadi faktor yang mempengaruhi kemampuan
mahasiswa tersebut adalah cara belajar yang kurang efektif serta rendahnya intensitas
penggunaan ragam bahasa hormat tersebut. Pada umumnya kendala yang dihadapi
mahasiswa dalam proses pembelajaran keigo adalah lupa dan tertukar dalam
penggunaannya, hat tersebut berhubungan erat dengan kendala yang dihadapi responden
dalam menggunakannya yaitu, kurang hafal dalam perubahan verba, malas, serta
mengalami kesulitan dalam tata bahasa.
Berdasarkan uraian diatas, penulis memberikan saran agar intensitas pemakaian
keigo dalam berbahasa Jepang harus lebih ditingkatkan lagi. Oleh sebab itu hendaknya
pembelajaran bahasa hormat ini tidak hanya dilakukan didalam kelas saja, melainkan dapat
dipraktekan dalam lingkungan kampus atau sesama pembelajar bahasa Jepang.