Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PELAKSANAAN BAURAN PEMASARAN PADA PELAYANAN MEDICAL CHECK UP DI RUMAH SAKIT ST. BORROMEOUS BANDUNG
RIKI CANDRA (2007) | Skripsi | Teknik Industri , Teknik Industri , Teknik Industri
Bagikan
Ringkasan
Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dan bagaimana bauran pemasarannya. Khususnya industri yang bergerak di bidang jasa, industri ini menjual jasa dimana peran tenaga manusia, dalam hal ini kontak personal, sangat penting artinya, karena mereka yang menentukan apakah penyampaian jasa itu berhasil atau tidak, bukan itu saja harus ada keseimbangan antara kualitas pelayanan dengan pelaksanaan bauran pemasarannya, maka harus dilakukan perbaikan dari kedua faktor tersebut. Melihat persaingan yang begitu berat, maka yang harus dilakukan perusahaan adalah dengan terus menjaga agar pelanggannya mau dan tetap setia menggunakan jasanya, dikarenakan dari bulan Januari sampai bulan Juni, untuk jumlah konsumen yang melakukan check up di Medical Check Up di Rumah Sakit ST. Borromeus terjadi penurunan, maka dari itu harus ada keseimbangan antara kualitas pelayanan dengan pelaksanaan bauran pemasarannya, maka harus dilakukan analisis dari kedua faktor tersebut. Parasuraman’s servqual model, metode yang digunakan dalam mengidentifikasi kualitas pelayanan adalah mengunakan gap 1 yaitu kesenjangan antara presepsi dari pihak penyedia jasa dengan harapan konsumen (pasien), dan gap 5 yaitu antara harapan konsumen dengan kenyataan pelayanan yang dirasakan konsumen, untuk perbaikan pelaksanaan bauran pemasaran mengunakan 7 P, yang mana mencakup product, price, place, promotion, people, physical evidence, and process, mengenai kualitas pelayanan yang terdiri dari 24 pertanyaan yang terbagi kedalam lima dimensi dan untuk bauran pemasaran yang terdiri dari 29 pertanyaan yang mencakup product, price, place, promotion, people, physical evidence, and process. Maka dapat disimpulkan untuk gap 1, karyawan cukup mengerti apa yang diharapkan konsumen, untuk gap 5 konsumen merasa cukup puas atas pelayanan yang diberikan, dan pelaksanaan bauran pemasaran berada pada kategori baik.
Ringkasan Alternatif
Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dan bagaimana bauran pemasarannya. Khususnya industri yang bergerak di bidang jasa, industri ini menjual jasa dimana peran tenaga manusia, dalam hal ini kontak personal, sangat penting artinya, karena mereka yang menentukan apakah penyampaian jasa itu berhasil atau tidak, bukan itu saja harus ada keseimbangan antara kualitas pelayanan dengan pelaksanaan bauran pemasarannya, maka harus dilakukan perbaikan dari kedua faktor tersebut. Melihat persaingan yang begitu berat, maka yang harus dilakukan perusahaan adalah dengan terus menjaga agar pelanggannya mau dan tetap setia menggunakan jasanya, dikarenakan dari bulan Januari sampai bulan Juni, untuk jumlah konsumen yang melakukan check up di Medical Check Up di Rumah Sakit ST. Borromeus terjadi penurunan, maka dari itu harus ada keseimbangan antara kualitas pelayanan dengan pelaksanaan bauran pemasarannya, maka harus dilakukan analisis dari kedua faktor tersebut. Parasuraman’s servqual model, metode yang digunakan dalam mengidentifikasi kualitas pelayanan adalah mengunakan gap 1 yaitu kesenjangan antara presepsi dari pihak penyedia jasa dengan harapan konsumen (pasien), dan gap 5 yaitu antara harapan konsumen dengan kenyataan pelayanan yang dirasakan konsumen, untuk perbaikan pelaksanaan bauran pemasaran mengunakan 7 P, yang mana mencakup product, price, place, promotion, people, physical evidence, and process, mengenai kualitas pelayanan yang terdiri dari 24 pertanyaan yang terbagi kedalam lima dimensi dan untuk bauran pemasaran yang terdiri dari 29 pertanyaan yang mencakup product, price, place, promotion, people, physical evidence, and process. Maka dapat disimpulkan untuk gap 1, karyawan cukup mengerti apa yang diharapkan konsumen, untuk gap 5 konsumen merasa cukup puas atas pelayanan yang diberikan, dan pelaksanaan bauran pemasaran berada pada kategori baik.
Sumber