Laporan keuangan merupakan salah satu unsur terpenting dalam perusahaan. Peranan laporan keuangan dalam perusahaan sangat mendukung sekali, terutama dalam memberikan informasi khususnya informasi tentang apa yang mungkin akan terjadi pada masa yang akan datang dan merupakan sumber informasi yang digunakan oleh perusahaan dalam membantu proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan dapat didukung dengan analisis laporan keuangan yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi kesenjangan kebutuhan informasi dengan mengolah kembali laporan keuangan tersebut. Sehingga dapat membantu para pengambil keputusan dalam melakukan prediksi-prediksi. PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang peralatan telekomunikasi, yaitu bidang industri dan perakitan barang-barang elektronik serta jasa instalasi telekomunikasi yang terletak di jalan Mochammad Toha No. 77 Bandung. Laporan keuangan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) memberikan informasi bahwa selama tahun 2003 sampai dengan 2006 keuntungan yang diperoleh tidak stabil, bahkan pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2002 sempat mengalami kerugian. Permasalah tersebut dapat dipecahkan dengan menggunakan metode yang dipakai dalam laporan ini, yaitu metode analisis Trend, analisis Common-Size, analisis rasio laporan keuangan, dan proyeksi laporan laba rugi metode Shortcut Approach. Hasil dari penelitian ini adalah adanya beberapa kelemahan dari PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) yang diantarnya kurang efektifnya bagian penagihan, strategi pemasaran, dan pengawasan yang dilakukan oleh manajemen PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero). Selain itu ada kekuatan yang dimiliki oleh PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) yang ditunjukan dengan semakin signifikannya margin of safety bagi kreditur, likuiditas, solvabilitas dan proyeksi laba bersih perusahaan.

Laporan keuangan merupakan salah satu unsur terpenting dalam perusahaan. Peranan laporan keuangan dalam perusahaan sangat mendukung sekali, terutama dalam memberikan informasi khususnya informasi tentang apa yang mungkin akan terjadi pada masa yang akan datang dan merupakan sumber informasi yang digunakan oleh perusahaan dalam membantu proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan dapat didukung dengan analisis laporan keuangan yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi kesenjangan kebutuhan informasi dengan mengolah kembali laporan keuangan tersebut. Sehingga dapat membantu para pengambil keputusan dalam melakukan prediksi-prediksi. PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang peralatan telekomunikasi, yaitu bidang industri dan perakitan barang-barang elektronik serta jasa instalasi telekomunikasi yang terletak di jalan Mochammad Toha No. 77 Bandung. Laporan keuangan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) memberikan informasi bahwa selama tahun 2003 sampai dengan 2006 keuntungan yang diperoleh tidak stabil, bahkan pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2002 sempat mengalami kerugian. Permasalah tersebut dapat dipecahkan dengan menggunakan metode yang dipakai dalam laporan ini, yaitu metode analisis Trend, analisis Common-Size, analisis rasio laporan keuangan, dan proyeksi laporan laba rugi metode Shortcut Approach. Hasil dari penelitian ini adalah adanya beberapa kelemahan dari PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) yang diantarnya kurang efektifnya bagian penagihan, strategi pemasaran, dan pengawasan yang dilakukan oleh manajemen PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero). Selain itu ada kekuatan yang dimiliki oleh PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) yang ditunjukan dengan semakin signifikannya margin of safety bagi kreditur, likuiditas, solvabilitas dan proyeksi laba bersih perusahaan.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-roniiswahy-15054