Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS PARAMETER KETIDAKRATAAN, KEKESATAN, KERUSAKAN DAN LENDUTAN SEBAGAI INDIKATOR KINERJA FUNGSIONAL DAN STRUKTURAL JALAN TOL JAGORAWI RUAS SENTUL UTARA - SENTUL SELATAN
Wendi Noorcahyana (2012) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Jalan Tol Jagorawi merupakan jalan tol pertama di Indonesia yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun. Untuk menjaga kinerja perkerasan tetap baik dari segi fungsional maupun struktural, maka diperlukan penanganan terhadap kerusakan yang terjadi, baik berupa perbaikan setempat, pemeliharaan rutin maupun periodik. Acuan atau parameter dalam menentukan waktu dan jenis penanganan yang dilakukan terdiri dari ketidakrataan, kekesatan, persentase kerusakan, lendutan serta nilai Structural Number Corrected. Dalam tugas akhir ini parameter ketidakrataan dan kekesatan pada ruas Sentul Utara-Sentul Selatan dianalisis dalam 5 tahun terakhir dengan pedoman Standar Pelayanan Minimum (SPM) Jalan Tol. Analisis kerusakan yang dilakukan mengacu pada kriteria kondisi yang diberikan Jasa Marga. Sedangkan analisis struktural dilakukan dengan cara menghitung besar lendutan yang mengacu pada Pd. T-05-2005 B. Berdasarkan hasil analisis, nilai rata-rata ketidakrataan bertambah dari tahun 2007 ke tahun 2009. Yang semula pada Jalur A sebesar 2,66 m/km dan Jalur B 2,57 m/km menjadi 2,68 m/km dan 2,70 m/km pada Jalur A dan B. Nilai rata-rata ketidakrataan kembali menurun di tahun 2011 menjadi 2,38 m/km pada Jalur A dan 2,34 m/km pada Jalur B. Nilai rata-rata kekesatan dari tahun 2009 ke tahun 2011 hanya mengalami sedikit penurunan. Pada tahun 2009 nilai kekesatan pada kedua jalur sebesar 0,66 õm, sedangkan tahun 2011 sebesar 0,65 õm pada Jalur A dan 0,64 õm pada Jalur B. Peningkatan kinerja yang terjadi disebabkan karena pada tahun 2010 dilakukan Scrapping Filling & Overlay (SFO). SFO ini dilakukan dengan melihat persentase kerusakan yang terjadi di tahun 2009 yang telah mencapai ñ 35% pada setiap arahnya. Jika didasarkan pada hasil perhitungan lendutan, perkerasan ini belum memerlukan overlay selama umur rencana (tahun 2007-2011), melihat nilai Dstl ov dikedua lajur lambat arah A dan B tersebut lebih besar dari nilai Dsbl ov nya, yaitu sebesar 0,356 mm pada Lajur 1A dan 0,324 mm pada Lajur 1B. Serta nilai Stuctural Number Corrected (SNC) pada lajur 1 dan 2 sebesar 6,24 in dan Lajur 3 sebesar 8,68 in. Kata kunci : Ketidakrataan, Kekesatan, Kerusakan
Ringkasan Alternatif
Jagorawi Toll Road is the first toll road in Indonesia which has operated for more than 30 years. To keep the pavement performance in terms of both functional and structural, it would require the handling of the distress, either in the form of block improvements, routine and periodic maintenance. Parameter the timing and type of treatment carried out consisted of roughness, skid resistance, the percentage of distress, deflection, and Structural Number Corrected.
In this final task, roughness and skid resistance parameters in Sentul Utara- Sentul Selatan during the analysis in the last 5 years with the guidelines of Standar Pelayanan Minimum (SPM) Toll Road. Analysis of the distress done to the criteria conditions from Jasa Marga. And the anluysis structural performances by calculating the large deflections which guidelines from Pd. T-05-2005 B.
Based on the result of analysis, the average value of roughness increased from the year 2007 to 2009. Originally on line A is 2.66 m/km and line B is 2.57 m/km to 2.68 m/km and 2.70 m/km on line A and B. The average value of roughness again decreased in 2011 to 2.38 m/km on line A and 2.34 m/km on line B. The average value of skid resistance of the year 2009 to 2011 is only slightly decreased. In 2009 the value of skid resistance on both lines at 0.66 μm, while the year 2011 on line A is 0.65 μm and line B is 0.64 μm. Performance improvement that occurred in 2010 due to Scrapping Filling & Overlay (SFO). SFO is done by looking at the percentage of distress that occurred in 2009 which has reached ñ 35% in each direction. From the calculation results based on deflection, pavement overlay is not needed during the design life (years 2007-2011), saw the value Dstl ov is greater than value Dsbl ov from both of line. The value Dstl ov on line A is 0,356 mm and line B 0,324 mm. then the value Dsbl ov on line A is 0,466 mm and line B 0,483 mm. The value of Stuctural Numbber Corrected (SNC) in lanes 1 and 2 of 6.24 inc and 8.68 inc for line 3.
Key: roughness, skid resistance, distress