Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Analisis Partikel Dake, Nomi Dan Kiri Sebagai Sinonim Bahasa Jepang
Mira Gustiana NIM. (2017) | Skripsi | Sastra Jepang
Bagikan
Ringkasan
Salah satu kendala yang dihadapi oleh pembelajar bahasa Jepang adalah dengan adanya tata bahasa berupa penggunaan partikel yang bersinonim seperti partikel dake, nomi dan kiri. Ketiga partikel tersebut memiliki makna ‘hanya’ dalam bahasa Indonesia. Banyaknya partikel dengan fungsi yang berbeda tetapi memiliki makna yang sama dalam bahasa Indonesia dapat menjadi salah satu sumber kesalahan dalam berbahasa Jepang. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai makna dari partikel dake, nomi dan kiri serta ingin mengetahui apakah bisa saling menggantikan atau tidak dalam kalimat bahasa Jepang. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis. Sedangkan teknik yang dilakukan dalam pengumpulan datanya ialah dengan melakukan studi pustaka dan pembuatan angket untuk orang Jepang sebagai respondennya. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu bahwa makna dari dake adalah : “pembatasan benda dan pernyataan”, “Pembatasan jumlah”, “pembatasan maksimal”, “pembatasan waktu”, “pembatasan situasi”, dan “penyangkalan”. Kemudian makna dari nomi adalah : “Pembatasan benda dan pernyataan”, “pembatasan jumlah”, “pembatasan maksimal”, “pembatasan waktu”, “pembatasan situasi”, “Ketungalan” dan “kesungguhan”. Sedangkan makna dari kiri adalah : “pembatasan jumlah”, “pembatasan maksimal”, “pembatasan waktu”, “pembatasan situasit”, “Mengakhiri suatu hal”, dan “bermakna beban”. Kemudian dapat tidaknya partikel dake, nomi dan kiri saling menggantikan tergantung dari kata pembentuknya. Berdasarkan uraian di atas penulis memberikan saran agar diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai partikel dake, nomi dan kiri dengan partikel lain yang bermakna ‘hanya’ dalam bahasa Indonesia. Serta diadakanya analisis kesalahan mahasiswa dalam penggunaan partikel tersebut.
Ringkasan Alternatif
One of the difficulties is found in grammar by Japanese learners is the use of particles of synonym, like dake, nomi and kiri. In Indonesian dake, nomi and kiri have the same meaning that is ‘hanya’. A lot of particles have a different functions but in Indonesian the meaning is same. Therefore, the writer in this research is interested to discuss it based on its meaning of dake, nomi and kiri, and need to know whether those of them could be substituting or not in Japanese sentence. In this research, the writer uses descriptive analysis method. Meanwhile, the technique to do in collecting data on this research is that by conducting library study, from Japan Animation and giving a questionnaire to some Japanese. The writer also take some conclusions, there are, the meaning of dake are : “pembatasan benda dan pernyataan”, “Pembatasan jumlah”, “pembatasan maksimal”, “pembatasan waktu”, “pembatasan situasi”, and “penyangkaan”. And the meaning of nomi are : “Pembatasan benda dan pernyataan”, “pembatasan jumlah”, “pembatasan maksimal”, “pembatasan waktu”, “pembatasan situasi”, “ketungalan” and “kesungguhan”. Whereas the meaning of kiri are : “pembatasan jumlah”, “pembatasan maksimal”, “pembatasan waktu”, “pembatasan situasi”, “mengakhiri suatu hal”, and “bermakna beban”. Then, wethere dake, nomi and kiri is substituting each other depends on word formation. Based on statement above, the writer gives conclusion from this research to do other research about dake, nomi and kiri with other particles that have same meaning in Indonesian. And analysis of student errors in the use of that particles.
Sumber