Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS PENENTUAN JADWAL INDUK PRODUKSI (JIP) UNTUK MENGANTISIPASI FLUKTUASI PERMINTAAN PRODUK PIPA CAPILLARY PESANAN MITSUBISHI ELECTRIC CO. DI PT. KAYO SURYA UTAMA
AHMAD ZAINUDDIN (2008) | Skripsi | Teknik Industri , Teknik Industri
Bagikan
Ringkasan
PT. Kayo Surya Utama adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan pipa capillary berdasarkan pesanan Make To Order (MTO). Dalam pembuatan pipa capillary AQ00B003G01 dan AU14B415H02 pesanan Mitsubishi Electric Co. perusahaan mengalami kesulitan dalam pemenuhan pesanan tersebut. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut diperlukan sebuah perencanaan produksi yang baik. Untuk membuat perencanaan Jadwal Induk Produksi (JIP) perusahaan bisa mengalokasian waktu dan memakai sumber daya yang ada untuk memaksimalkan kapasitas produksi. Langkah pertama yang dilakukan yaitu melakukan peramalan dengan menggunakan beberapa metode yaitu metode Simple Average, Moving Average, Moving Average With Linier Trend, Single Exponential Smoothing, Single Exponential Smoothing With Trend, Double Exponential Smoothing, Double Exponential Smoothing With Trend. Metode peramalan yang terpilih berdasarkan pada nilai MSE terkecil yaitu metode Moving Average 2 bulanan dengan nilai MSE 4,948334E+07. Langkah kedua yaitu menghitung rencana produksi agregat dengan menggunakan Strategi 1: (Tenaga Kerja Tetap), Dengan Jumlah Tenaga Kerja Pembulatan Ke Atas, Strategi 2: (Tenaga Kerja Tetap), Dengan Jumlah Tenaga Kerja Pembulatan Ke Bawah, Strategi 3: (Tenaga Kerja Berubah Sesuai Dengan Demand), Dengan Jumlah Tenaga Kerja Pembulatan Ke Atas, Strategi 4: (Tenaga Kerja Berubah Sesuai Dengan Demand) Dengan Jumlah Tenaga Kerja Pembulatan Ke Bawah, dan Strategi 5: Metode Transportasi. Kriteria pemilihan pada langkah kedua berdasarkan ongkos terkecil dan yang terpilih yaitu metode Transportasi dengan besaran ongkos sebesar Rp. 1.334.236.500,-. Langkah ketiga melakukan proses disagregasi dengan mengunakan metode Britan and Hax. Langkah keempat yaitu membuat Jadwal Induk Produksi (JIP) dan membandingkan kebutuhan kapasitas kasar atau Rought Cut Capacity Planning (RCCP) dengan kapasitas yang tersedia. Berdasarkan Gambar 4.19. Capacity Load Profile pada RCCP dengan metode BOLA (Bill Of Labour Approach) terlihat kapasitas yang dibutuhkan dapat terpenuhi oleh kapasitas yang tersedia di perusahaan. Oleh karena itu Jadwal Induk Produksi (JIP) ini layak digunakan oleh perusahaan
Ringkasan Alternatif
PT. Kayo Surya Utama adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan pipa capillary berdasarkan pesanan Make To Order (MTO). Dalam pembuatan pipa capillary AQ00B003G01 dan AU14B415H02 pesanan Mitsubishi Electric Co. perusahaan mengalami kesulitan dalam pemenuhan pesanan tersebut. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut diperlukan sebuah perencanaan produksi yang baik. Untuk membuat perencanaan Jadwal Induk Produksi (JIP) perusahaan bisa mengalokasian waktu dan memakai sumber daya yang ada untuk memaksimalkan kapasitas produksi. Langkah pertama yang dilakukan yaitu melakukan peramalan dengan menggunakan beberapa metode yaitu metode Simple Average, Moving Average, Moving Average With Linier Trend, Single Exponential Smoothing, Single Exponential Smoothing With Trend, Double Exponential Smoothing, Double Exponential Smoothing With Trend. Metode peramalan yang terpilih berdasarkan pada nilai MSE terkecil yaitu metode Moving Average 2 bulanan dengan nilai MSE 4,948334E+07. Langkah kedua yaitu menghitung rencana produksi agregat dengan menggunakan Strategi 1: (Tenaga Kerja Tetap), Dengan Jumlah Tenaga Kerja Pembulatan Ke Atas, Strategi 2: (Tenaga Kerja Tetap), Dengan Jumlah Tenaga Kerja Pembulatan Ke Bawah, Strategi 3: (Tenaga Kerja Berubah Sesuai Dengan Demand), Dengan Jumlah Tenaga Kerja Pembulatan Ke Atas, Strategi 4: (Tenaga Kerja Berubah Sesuai Dengan Demand) Dengan Jumlah Tenaga Kerja Pembulatan Ke Bawah, dan Strategi 5: Metode Transportasi. Kriteria pemilihan pada langkah kedua berdasarkan ongkos terkecil dan yang terpilih yaitu metode Transportasi dengan besaran ongkos sebesar Rp. 1.334.236.500,-. Langkah ketiga melakukan proses disagregasi dengan mengunakan metode Britan and Hax. Langkah keempat yaitu membuat Jadwal Induk Produksi (JIP) dan membandingkan kebutuhan kapasitas kasar atau Rought Cut Capacity Planning (RCCP) dengan kapasitas yang tersedia. Berdasarkan Gambar 4.19. Capacity Load Profile pada RCCP dengan metode BOLA (Bill Of Labour Approach) terlihat kapasitas yang dibutuhkan dapat terpenuhi oleh kapasitas yang tersedia di perusahaan. Oleh karena itu Jadwal Induk Produksi (JIP) ini layak digunakan oleh perusahaan
Sumber