Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Analisis Pengaruh Beban Gempa dan Beban Angin pada Bangunan dengan Tinggi 40 Meter
Aldi Syahputra (2017) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Pembangunan gedung secara vertikal merupakan cara menanggulangi sempitnya lahan untuk mendirikan gedung pada saat ini. Namun hal tersebut menimbulkan permasalahan baru karena dengan bertambahnya ketinggian suatu struktur membutuhkan ketahanan terhadap beban horizontal pada struktur, yaitu beban gempa dan beban angin. Untuk struktur yang tinggi, pengaruh beban horizontal yaitu beban gempa dan beban angin jauh lebih besar dibandingkan beban vertikalnya. Oleh sebab itu engineer perlu memperhatikan pengaruh beban gempa dan beban angin yang bekerja. Tugas akhir ini membahas tentang bagaimana perilaku beban gempa dan beban angin pada struktur bangunan dengan ketinggian 40 meter dan selanjutnya membandingkan pengaruh beban angin dan beban gempa yang lebih dominan pada struktur. Struktur bangunan yang ditinjau adalah struktur beton bertulang dengan ukuran denah 30 x 45 m, tinggi gedung 40 m, dengan jumlah lantai 10 lantai. Beban angin yang diberikan pada struktur berupa beban angin statis dengan kecepatan 75 mph dan beban gempa yang diberikan berupa beban gempa statis ekuivalen. Respon struktur yang ditinjau berupa perbandingan simpangan antar lantai akibat beban gempa dan beban angin. Parameter perencanaan tulangan hanya pada struktur dengan beban dominan saja dengan menggunakan parameter SRPMM (Struktur Rangka Pemikul Momen Menengah) Kesimpulannya, beban gempa yang bekerja pada struktur gedung ini lebih dominan dari pada beban angin, hal tersebut ditunjukan dari hasil analisis perbedaan simpangan pada struktur. Oleh karena itu, engineer dapat mengabaikan pengaruh beban angin yang menjadi parameter perancanaan pada struktur gedung dengan ukuran denah 30 x 45 meter dan tinggi gedung 40 meter. Kata Kunci: Beban Gempa, Beban Angin, SRPMM.
Ringkasan Alternatif
Recently, Vertically building development is alternative way to solve a decreasing of land utilization to built the buildings. However, it will give an impact to a resistance building against seismic and wind load. Basically, the effect of the horizontal load in a high structure namely seismic and wind load is much larger than the vertical load. Therefore, the engineers need to know how the impact of them on the structure and make it sure which one is more dominant. This final study explores how the performance of seismic load and wind load on the building structure with a 40 meters height and comparing a building ability to withstand a horizontal loads by knowing the load which was more dominant that occurred on the building structure. In this case, a building structure was reinforced concrete structure with the plan size of 30 x 45 m, 40 m high of buildings, including 10 floors total story. Wind load on the structure was classified as static wind load at speeds of 75 mph, not to mention was seismic load was used static equivalent as a method. Response structure of the building that analyzed in this study against the story drift ratio result due to seismic loads and wind loads. In Addition, the reinforcement design parameters only for a dominant load of the structure which was using Intermediate Moment Resisting Frame (IMRF) method. All in all, the seismic load on these structure was more dominant than a wind load as it was can be seen from a structure displacement deference analysis result. So in this case, the engineer could ignore a wind load parameters for a building structure design with a 30 x 45 meter floor plan and 40 meters high. Key Word: Seismic Load, Wind Load, IMR.