Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CACAT PADA KEMASAN AIR MINERAL 600 ML DENGAN MENGGUNAKAN THE TRADITION SEVEN TOOLS METHODE DI PT. MA'SOEM
MUNWAR (2007) | Skripsi | Teknik Industri , Teknik Industri
Bagikan
Ringkasan
Dunia industri, kualitas memainkan peranan yang sangat penting apabila produk
yang dihasilkan ingin tetap berada dipasaran, karena dengan adanya kualitas yang
baik maka produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk sejenis. PT.
MA’SOEM bergerak dalam berbagai bidang salah satunya air minum dalam
kemasan (AMDK).Kualitas produk yang dihasilkan harus memiliki kualitas yang
baik, tetapi dalam proses produksinya masih banyak terjadinya cacat.
Seven tools, merupakan salah satu alat statistik untuk mengukur kualitas, sehingga
manajemen kualitas dapat menggunakan seven tools tersebut untuk mengadakan
perbaikan terhadap produk yang mengalami cacat, serta dapat mengetahui
penyebab-penyebab terjadinya cacat.
Penelitian ini digunakan teknik-teknik perbaikan kualitas yang terdiri dari lembar
periksa, diagram pareto, dan diagram sebab akibat yang diterapkan di bagian
produksi. Dari lembar periksa dan diagram pareto di peroleh lima jenis kecacatan
yang menyebabkan cacat tutup, cacat botol, cacat seal, cacat label dan cacat
karton. Dimana jenis cacat yang paling tinggi yaitu cacat tutup. Sedangkan dari
diagram sebab akibat banyaknya kecacatan yang terjadi disebabkan oleh lima
faktor yaitu manusia, mesin, metode, dan material/bahan baku dan lingkungan.
Dari semua faktor yang ada, faktor manusia merupakan penyebab yang paling
utama yang harus mendapatkan perhatian yang lebih serius dengan tanpa
mengesampingkan faktor lainnya. Hasil dari pengolahan sebab akibat kamudian di
analisis kembali dengan menggunakan metode kaizen 5W (who, what, where,
when dan why) serta 1 H(how), dan dibantu dengan menggunakan 5 S ( seiri,
seiton, seiso, seiketsu, shitsuke).
Analisis yang di lakukan peneliti terhadap faktor-faktor penyebab kecacatan pada
produk, maka faktor manusia perlu mendapat perhatian lebih deangan tanpa
menghilangkan faktor –faktor lainnya, untuk dilakukan perbaikan yang bertujuan
mengendalikan dan meningkatkan kualitas produk yang di hasilkan oleh
perusahan.
Ringkasan Alternatif
Dunia industri, kualitas memainkan peranan yang sangat penting apabila produk
yang dihasilkan ingin tetap berada dipasaran, karena dengan adanya kualitas yang
baik maka produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk sejenis. PT.
MA’SOEM bergerak dalam berbagai bidang salah satunya air minum dalam
kemasan (AMDK).Kualitas produk yang dihasilkan harus memiliki kualitas yang
baik, tetapi dalam proses produksinya masih banyak terjadinya cacat.
Seven tools, merupakan salah satu alat statistik untuk mengukur kualitas, sehingga
manajemen kualitas dapat menggunakan seven tools tersebut untuk mengadakan
perbaikan terhadap produk yang mengalami cacat, serta dapat mengetahui
penyebab-penyebab terjadinya cacat.
Penelitian ini digunakan teknik-teknik perbaikan kualitas yang terdiri dari lembar
periksa, diagram pareto, dan diagram sebab akibat yang diterapkan di bagian
produksi. Dari lembar periksa dan diagram pareto di peroleh lima jenis kecacatan
yang menyebabkan cacat tutup, cacat botol, cacat seal, cacat label dan cacat
karton. Dimana jenis cacat yang paling tinggi yaitu cacat tutup. Sedangkan dari
diagram sebab akibat banyaknya kecacatan yang terjadi disebabkan oleh lima
faktor yaitu manusia, mesin, metode, dan material/bahan baku dan lingkungan.
Dari semua faktor yang ada, faktor manusia merupakan penyebab yang paling
utama yang harus mendapatkan perhatian yang lebih serius dengan tanpa
mengesampingkan faktor lainnya. Hasil dari pengolahan sebab akibat kamudian di
analisis kembali dengan menggunakan metode kaizen 5W (who, what, where,
when dan why) serta 1 H(how), dan dibantu dengan menggunakan 5 S ( seiri,
seiton, seiso, seiketsu, shitsuke).
Analisis yang di lakukan peneliti terhadap faktor-faktor penyebab kecacatan pada
produk, maka faktor manusia perlu mendapat perhatian lebih deangan tanpa
menghilangkan faktor –faktor lainnya, untuk dilakukan perbaikan yang bertujuan
mengendalikan dan meningkatkan kualitas produk yang di hasilkan oleh
perusahan.