Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Analisis Pengeringan Singkong dengan Pemanfaatan Panas Kondenser pada Heat Pipe
Tia Aulia Sulaeman (2017) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Heat pipe adalah alat penukar kalor yang memiliki peran penting dalam penghematan energi dan sistem ramah lingkungan. Heat pipe terdiri dari sisi evaporator, sisi kondenser dan adiabatik. Pada tugas akhir ini, sisi evaporator diberi sejumlah panas oleh heater, lalu sisi evaporator ini akan menyerap panas heater karena keadaan di dalam heat pipe vacuum. Fluida di heat pipe akan menguap ketika sisi evaporator diberi sejumlah panas, kemudian uap tersebut akan menuju kondenser akibat perbedaan tekanan di evaporator dan kondenser. Di kondenser akan terjadi pelepasan kalor ke kabin yang akan dimanfaatkan untuk pengeringan singkong. Dalam tugas akhir ini, pengeringan singkong dilakukan dengan 3 variasi rak serta parameter RH kabin pengering berkisar 14%. Analisis pengeringan singkong ini akan dibandingkan berdasarkan rak penyimpanan dengan menghitung kadar air dan laju penguapan air di singkong serta melakukan analisis psikometrik. Hasil eksperimen menunjukan bahwa pengeringan singkong pada rak 1 lebih baik dari rak 2 dan 3 ditandai dengan penurunan RH kabin hingga 18,7%, kadar air yang terbuang 87,5% dan laju penguapan air sebesar 0,00303 g/s. Kata kunci : Heat pipe, pengeringan singkong, penurunan Rh, kadar air yang terbuang, laju penguapan
Ringkasan Alternatif
Heat pipe is one of the heat recovery heat exchanger which has an important role to safe energy and also to make an environment safe. Heat pipe consist of evaporator, condenser and adiabatic side. In this final project, the evaporator side of heat pipe is given heat by heater, then the evaporator fluid will be evaporated. Fluid in evaporation side will change into vapour and the vapour will go to the condenser side. In the condenser, it will be condensed and the heat will flow to the cabine. The heat of the condenser will be used for drying the cassava. In this final project, drying the cassava use 3 racks with cabine relative humidity of 14%. Drying cassava will be analyzed rack by rack with calculate the percentage of water which lost in cassava, flow rate of vapour and psychometric analysis. The result of experiment shows that drying cassava in rack 1 is better than rack 2 and 3 based on decreases RH in cabine till 18%, percentage of water lost is 87,5% and flow rate of vapour is 0,00303 g/s. Key words : Heat pipe, drying cassava, decreases of Rh, percentage of water lost, flow rate of vapour
Sumber