Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS PENGGUNAAN FUKUSHI TABUN DAN OSORAKU
SERA MARIA (2009) | Skripsi | Sastra Jepang , Sastra Jepang
Bagikan
Ringkasan
Pengusaan kosakata dan gramatikal yang baik merupakan suatu faktor yang
penting dalam menguasai suatu bahasa khususnya bahasa Jepang. Dan merupakan
penunjang dalam kelancaran berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
Dalam kosakata bahasa Jepang banyak terdapat kata-kata yang mempunyai
arti yang sama tapi berbeda dalam penggunaannya. Kata-kata tersebut diantaranya
yaitu tabun dan osoraku yang memiliki arti yang sama yaitu âÃâ¬ÃÅmungkinâÃâ¬Ã�. Oleh
karena itu penulis bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai tabun dan
osoraku. Penulis ingin mengetahui fungsi dan perbedaan penggunaan kedua kata
tersebut dalam kalimat bahasa Jepang.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, dimana
penulis mengumpulkan data apa adanya, mengadakan angket kepada orang
Jepang dan kemudian menganalisisnya untuk didapatkan kesimpulan.
Setelah dianalisis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tabun berfungsi
untuk menyatakan keadaan derajat yang cukup tinggi. Banyak. Cukup. Selain itu,
tabun juga berfungsi untuk menyatakan dugaan yang tinggi terhadap
kemungkinan terjadinya suatu peristiwa secara subjektif. Baik itu peristiwa yang
diinginkan maupun yang tidak diinginkan oleh Pembicara. Dan biasanya hasil
kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut tidak setinggi dugaan awal. Dan si
Pembicara tidak merasakan perasaan yang istimewa dari hasil perkiraannya
tersebut. Sedangkan osoraku berfungsi untuk menyatakan dugaan tingginya
kemungkinan suatu peristiwa yang akan terjadi secara subjektif. Selain untuk
menyatakan dugaan, osoraku juga digunakan dalam ragam bahasa hormat yang
berfungsi untuk memformalkan dugaan pembicara.
Perbedaan penggunaan tabun dan osoraku adalah tabun bisa digunakan
untuk menyatakan jumlah sedangkan osoraku tidak dapat menyatakan jumlah.
Selain itu, tabun digunakan untuk menyatakan dugaan peristiwa yang diinginkan
dan tidak diinginkan. Sedangkan osoraku hanya menyatakan dugaan peristiwa
yang tidak diinginkan saja. Walaupun tabun dan osoraku menyatakan dugaan
peristiwa yang tidak diinginkan oleh Pembicara, tetapi terdapat juga perbedaan
dalam penggunaannya yaitu kalau tabun Pembicara hanya menduga tanpa
berdasarkan pada alasan yang jelas, sedangkan osoraku pembicara menduga
berdasarkan dari bukti konkrit yang dilihat maupun yang dirasakan secara
langsung. Kemudian ada kekhawatiran dari si Pembicara terhadap akibat yang
timbul dari peristiwa yang diduga akan terjadi. Selain itu, osoraku sering
digunakan dalam ungkapan formal sedang kan tabun tidak.
Fukushi tabun dan osoraku dalam penggunaanya sehari-hari orang Jepang
bisa saling menggantikan. Hal itu tergantung pada situasi perasaan pembicara
karena keduanya bersifat subjektif.
Dengan mengetahui dan menguasai penggunaan fukushi dalam bahasa
Jepang dapat membantu kita untuk bisa menguasai bahasa Jepang dengan lebih
baik lagi, karena dalam suatu kalimat, fukushi berperan penting, dimana dengan
fukushi maka kalimat tersebut akan lebih jelas maknanya.
PDF Create! 4 Trialwww.nuance.comPDF Create! 4 Trialwww.nuance.com
Ringkasan Alternatif
Pengusaan kosakata dan gramatikal yang baik merupakan suatu faktor yang
penting dalam menguasai suatu bahasa khususnya bahasa Jepang. Dan merupakan
penunjang dalam kelancaran berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
Dalam kosakata bahasa Jepang banyak terdapat kata-kata yang mempunyai
arti yang sama tapi berbeda dalam penggunaannya. Kata-kata tersebut diantaranya
yaitu tabun dan osoraku yang memiliki arti yang sama yaitu âÃâ¬ÃÅmungkinâÃâ¬Ã�. Oleh
karena itu penulis bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai tabun dan
osoraku. Penulis ingin mengetahui fungsi dan perbedaan penggunaan kedua kata
tersebut dalam kalimat bahasa Jepang.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, dimana
penulis mengumpulkan data apa adanya, mengadakan angket kepada orang
Jepang dan kemudian menganalisisnya untuk didapatkan kesimpulan.
Setelah dianalisis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tabun berfungsi
untuk menyatakan keadaan derajat yang cukup tinggi. Banyak. Cukup. Selain itu,
tabun juga berfungsi untuk menyatakan dugaan yang tinggi terhadap
kemungkinan terjadinya suatu peristiwa secara subjektif. Baik itu peristiwa yang
diinginkan maupun yang tidak diinginkan oleh Pembicara. Dan biasanya hasil
kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut tidak setinggi dugaan awal. Dan si
Pembicara tidak merasakan perasaan yang istimewa dari hasil perkiraannya
tersebut. Sedangkan osoraku berfungsi untuk menyatakan dugaan tingginya
kemungkinan suatu peristiwa yang akan terjadi secara subjektif. Selain untuk
menyatakan dugaan, osoraku juga digunakan dalam ragam bahasa hormat yang
berfungsi untuk memformalkan dugaan pembicara.
Perbedaan penggunaan tabun dan osoraku adalah tabun bisa digunakan
untuk menyatakan jumlah sedangkan osoraku tidak dapat menyatakan jumlah.
Selain itu, tabun digunakan untuk menyatakan dugaan peristiwa yang diinginkan
dan tidak diinginkan. Sedangkan osoraku hanya menyatakan dugaan peristiwa
yang tidak diinginkan saja. Walaupun tabun dan osoraku menyatakan dugaan
peristiwa yang tidak diinginkan oleh Pembicara, tetapi terdapat juga perbedaan
dalam penggunaannya yaitu kalau tabun Pembicara hanya menduga tanpa
berdasarkan pada alasan yang jelas, sedangkan osoraku pembicara menduga
berdasarkan dari bukti konkrit yang dilihat maupun yang dirasakan secara
langsung. Kemudian ada kekhawatiran dari si Pembicara terhadap akibat yang
timbul dari peristiwa yang diduga akan terjadi. Selain itu, osoraku sering
digunakan dalam ungkapan formal sedang kan tabun tidak.
Fukushi tabun dan osoraku dalam penggunaanya sehari-hari orang Jepang
bisa saling menggantikan. Hal itu tergantung pada situasi perasaan pembicara
karena keduanya bersifat subjektif.
Dengan mengetahui dan menguasai penggunaan fukushi dalam bahasa
Jepang dapat membantu kita untuk bisa menguasai bahasa Jepang dengan lebih
baik lagi, karena dalam suatu kalimat, fukushi berperan penting, dimana dengan
fukushi maka kalimat tersebut akan lebih jelas maknanya.
PDF Create! 4 Trialwww.nuance.comPDF Create! 4 Trialwww.nuance.com