Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
ANALISIS PERBANDINGAN LOAN TO DEPOSIT RATIO(LDR) DAN RETURN ON ASSET (ROA) SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN GWM LDR DALAM PERATURAN BANK INDONESIA NO.12/19/PBI/2010 (Studi Kasus Pada Bank Kategori LQ45 Periode Maret 2010–Februari 2012)
Asri Dewi Anggraeni (2014) | Tugas Akhir | Akuntansi
Bagikan
Ringkasan
Penerapan batasan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 78-100 persen yang dikaitkan dengan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Peraturan Bank Indonesia No.12/19/PBI/2010, dilatarbelakangi oleh kondisi ekses likuiditas perbankan yang tinggi yang perlu dikendalikan agar mencapai pengoptimalan fungsi intermediasi perbankan, khususnya untuk mendorong ekspansi kredit. Kebijakan ini akan memberikan sanksi bagi bank berupa penalti, jika posisi LDR tidak berada pada batasan yang telah ditentukan. Pengoptimalan ekspansi kredit dapat mendorong pencapaian laba, akan tetapi berdampak juga pada risiko kredit. Sehingga, diperlukan penelitian untuk mengetahui implementasi kebijakan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan LDR dan ROA sebelum dan sesudah penerapan GWM LDR. Penelitian ini dilakukan terhadap 5 bank yang termasuk kategori LQ45 di Bursa Efek Indonesia dan berstatus tetap selama periode Februari 2010-Juli 2012. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan bulanan yang dipublikasikan. Periode pengujian yaitu 12 bulan sebelum dan 12 bulan sesudah kebijakan tersebut. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji beda paired samples test dengan menggunakan Program SPSS 16.0. Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara LDR dan ROA sebelum dan sesudah penerapan GWM LDR dalam Peraturan Bank Indonesia No.12/19/PBI/2010. Kata Kunci : Loan to Deposit Ratio (LDR), Return On Asset (ROA)
Ringkasan Alternatif
The applications of limitations on Loan to Deposit Ratio (LDR) of 78-100 percent which is associated with the reserve requirement (GWM) in the regulation of Bank Indonesia No.12/19/PBI/2010, against the backdrop of conditions over the high bank liquidity needs to be controlled in order to achieve intermediary function optimization, in particular to encourage the expansion of credit. This policy will provide sanctions for banks in the form of penalty, if the LDR is not in a position to a predetermined limit. Optimization of credit expansion can encourage the achievement of profit, but also have an impact on credit risk. Thus, research is needed to determine the implementation of this policy. This study aims to determine differences in LDR and ROA before and after application of the reserve requirement LDR. The research was conducted on five banks that include a category LQ45 in the Indonesia Stock Exchange and the status remained during the period February 2010-July 2012. The source of data used are secondary data from published financial reports monthly. Test period of 12 months before and 12 months after the policy. Hypothesis testing is done by paired samples test by using SPSS 16.0 program. Based on the hypothesis testing is done, then the obtained conclusions, that there are significant differences between LDR and ROA before and after implementation of statutory reserve requirement LDR in Bank Indonesia No.12/19/PBI/2010. Keywords: Loan to Deposit Ratio (LDR), Return On Asset (ROA)
Sumber