Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Analisis Perbandingan Performansi Chest Cooler Berdasarkan Variasi Jenis Campuran Refrigeran Sekunder
Ilham Maulana (2018) | Skripsi | -
Bagikan
Ringkasan
Mesin chest cooler merupakan mesin yang digunakan untuk mendinginkan produk agar terjaga kualitasnya. Mesin chest cooler yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode pendinginan tidak langsung (indirect), dimana pendinginan produk dilakukan oleh refrigeran sekunder yang sebelumnya didinginkan oleh refrigeran primer. Refrigeran primer yang digunakan yaitu R134a dan untuk refrigeran sekunder menggunakan air yang dicampur dengan zat anti beku. Campuran zat anti beku yang akan di analisis yaitu ethylene glycol, propylene glycol dan calcium chloride. Tujuan dari analisis ini untuk mengetahui dari ke-3 jenis zat anti beku tersebut mana yang lebih baik dari segi performansi, chilling time dan konsumsi energi listriknya. Pengamatan ini dilakukan menggunakan mesin chest cooler 1/3 HP, dengan temperatur rancangan produk 0⁰C, menggunakan variasi jenis refrigeran sekunder yang dijalankan selama 3 siklus hidup-mati sistem. Data-data yang didapat kemudian diolah dan dianalisis sehingga dapat diperoleh hasil jika sistem menggunakan variasi campuran refrigeran sekunder didapat COPactual 2,97, COPcarnot 4,4 dan efisiensi 67,6%. Konsumsi energi listrik campuran propylene glycol sebesar 1 kWh, sedangkan ethylene glycol sebesar 0,99 kWh dan calcium chloride sebesar 1,06 kWh. Chilling time menggunakan propylene glycol selama 166 menit, ethylene glycol selama 159 menit dan calcium chloride selama 171 menit. Sehingga dapat dikatakan bahwa refrigeran sekunder dengan campuran ethylene glycol lebih baik dari segi konsumsi energi listrik dan chilling time dibandingkan dengan ke-2 jenis campuran lainnya. Kata Kunci: Analisis, Chest Cooler, Indirect, Zat Anti Beku.
Ringkasan Alternatif
Chest cooler machine is a machine used to cool the product to be maintained its quality. The chest cooler machine used in this study uses indirect cooling method, where the cooling of the product is done by the secondary refrigerant previously cooled by the primary refrigerant. Primary refrigerant used is R134a and for secondary refrigerant using water mixed with anti-frozen substance. Mixture of anti-freeze substances to be analyzed is ethylene glycol, propylene glycol and calcium chloride. The purpose of this analysis is to know which of the 3 types of anti-frozen substances are better in terms of performance, chilling time and electrical energy consumption. This observation was performed using a 1/3 HP chest cooler machine, with a product design temperature of 0⁰C, using a variation of the type of secondary refrigerant that was run for 3 system life cycles. The data obtained were then processed and analyzed to be obtained by using variation of secondary refrigerant mixture obtained by COPactual 2,97, COPcarnot 4,4 and efficiency 67,6%. Electrical energy consumption of propylene glycol mixture is 1 kWh, while ethylene glycol is 0.99 kWh and calcium chloride is 1.06 kWh. Chilling time using propylene glycol for 166 minutes, ethylene glycol for 159 minutes and calcium chloride for 171 minutes. So it can be said that the secondary refrigerant with a mixture of ethylene glycol is better in terms of electrical energy consumption and chilling time compared to the other 2 types of mixtures. Keywords: Analysis, Chest Cooler, Indirect, Anti Frozen Substance.